Chapter 62 - Akhir (Bagian 2)

288 37 4
                                    

Pangeran Qin juga mungkin tidak bisa menerka, langkah mana yang salah diambilnya.

Ia sudah mengendap-endap selama bertahun-tahun, dan sangat berhati-hati, hanya demi hari ini. Tetapi mereka baru juga membangun pasukan dan langsung dikalahkan sebelum mereka bahkan meninggalkan Jin Zhou.

Gu Zong Wu, yang semestinya ada di He Xi, turun dari langit bagaikan seorang dewa. Para prajurit yang sudah berada di medan perang tidak bisa dibandingkan dengan prajurit yang diam-diam didirikannya.

Para prajurit datang bagaikan sebuah gunung yang memerangkap binatang buas. Posisi yang dengan cermat dipilihnya ternyata menjadi penjaranya.

Ketika ia melihat Xiao Yu Heng muncul, Pangeran Qin tak lagi banyak bereaksi. Ia bergurau, sama seperti dulu, "Kau memang keponakanku yang baik. Sejak kapan kau mengetahuinya?"

"Jika kau tidak ingin orang lain mengetahuinya, kau harus melakukan segala sesuatunya sendiri. Paman Kekaisaran juga mengetahui kemampuan chen. Kau kira kau telah menyembunyikan segalanya dengan baik, tetapi kau tidak pernah menyangka bahwa itu sudah terekspos beberapa tahun yang lalu? Chen membiarkanmu hidup sampai sekarang hanya demi menyingkirkan semuanya sampai ke akarnya." Xiao Yu Heng berjalan masuk dan berkata dengan suara rendah.

Pangeran Qin mendadak menyadari bahwa "kekuatan" yang selalu dikiranya adalah miliknya hanyalah sandiwara di pihak Xiao Yu Heng untuk memberinya ilusi.

"Jenderal Gu meninggalkan barat laut dan datang kemari hanya untuk melindungi takhta pria ini. Apa kau pantas dengan ratusan orang yang menyebutmu 'mencintai rakyat seperti anak-anakmu sendiri'?" Pangeran Qin menoleh pada Gu Zong Wu lagi dan berkata.

"Berani-beraninya kau, penjahat tidak tahu malu, beraninya kau menyinggung soal rakyat? Kaisar tidak pernah melakukan apa pun dari rencanamu sejak awal, dan aku tidak pernah kembali ke barat laut. Dan masalah yang kau ciptakan sudah lama terselesaikan."

"Mustahil." Pangeran Qin menyanggah secara naluriah. Di wilayah barat laut, ia sudah merencanakannya sekian lama, jadi tidak akan ada kesalahan.

"Kepala Rumah Sakit Tai Yuan memimpin dan membawa sekelompok tabib untuk masuk Kota Xiao Chun guna menghentikan wabahnya setengah bulan yang lalu. Rakyat secara sukarela menutup celah di Sungai Kuning. Kau memperhitungan semuanya, tetapi kau gagal memperhitungkan hati rakyat." Suara Gu Zong Wu lantang dan menggema, "Sedangkan untuk bala bantuan Turki yang kau pikirkan, apa kau tahu bahwa Putri Turki sudah berhasil kembali ke takhta? Dan apa kau tahu bahwa semua informasi yang kau terima itu palsu?"

Pangeran Qin tercengang sekian lama dan kemudian tertawa lagi, "Bagus, bagus, ini kekalahanku. Tetapi, apa kau sungguh mengira kau telah memenangkan segalanya? Jenderal Gu, putri kesayanganmu, yang juga selir kesayangan Kaisar, apa kau tahu dimana dirinya sekarang?"

Matanya sejahat seekor ular selagi ia melirik mereka. Tetapi ia mendapati bahwa tak ada perubahan sama sekali di wajah mereka, dan dalam hati, ia pun mulai panik. Lalu, ia mendengar Xiao Yu Heng berkata, "Chen tidak pernah mengutus siapa pun untuk mengundang Gui fei, chen hanya akan pergi mencarinya sendiri. Apa kau mengerti?"

Pangeran Qin tersentak dan melihat dari sudut matanya. "Wanita" yang dipapah orang untuk mendekat, dua gumpalan di dadanya mencong, dan yang satu bahkan jatuh ke perutnya.

"Memberi hormat pada Kaisar, Jenderal Gu." Suaranya masih belum berubah, tetap suara Gu Ling Yun.

"Cepat bawa ia pergi." Gu Zong Wu hanya meliriknya, lalu berhenti melihat lagi.

'Gu Ling Yun' agak sedih. Ia jelas-jelas 'mengorbankan nyawanya demi kerajaan'. Walaupun agak tidak sopan pada gui fei, bagaimana bisa Jenderal Gu memperlakukannya seperti ini?!

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang