The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]

Chapter 47 : Seorang Anak Perempuan yang Seperti Cahaya Bulan

"Kucing ini benar-benar aneh. Tidak takut pada orang banyak."

"Bukankah begitu? Katanya kucing sifatnya liar dan tidak mengenali pemilik mereka. Kurasa makhluk kecil ini lumayan bersikap baik."

Para wanita mengerumuni Gu Ling Yun. Semua orang memuji si kucing kecil yang bersarang di pangkuannya, tetapi ia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Setelah menyisir bulu kucingnya, ia mengulurkan tangan dan menggelitiki rahangnya. Anak kucing yang biasanya ceria itu kini pendiam dan agak tidak tenang. Mengingat apa yang terjadi tiga hari yang lalu, Gu Ling Yun merasa agak tertekan dan juga sedikit lucu.

Hari itu, ketika Xiao Yu Heng mengangkat si kucing kecil dari pelukannya, ia menjepit bagian belakang lehernya dengan gaya yang santai, yang tentunya mendapatkan protes dari si kucing kecil.

"Apa yang Anda lakukan?" Gu Ling Yun ingin mengambilnya kembali.

Xiao Yu Heng meliriknya, kemudian mengangkat kucing kecil di tangannya, "Akan kukirimkan kembali padamu setelah pemeriksaan."

"Bukankah sudah diperiksa sebelum masuk istana?" Gu Ling Yun bertanya penasaran. Barang-barang yang dikirimkan ke istananya selalu dalam kondisi yang bagus. Ini pasti karena semuanya diperiksa lebih dulu.

"Orang Turki selalu licik, dan tidak semua orang di istana dapat dipercaya." Kata-kata sederhana Xiao Yu Heng penuh makna.

Gu Ling Yun memahami kecemasannya dan tak lagi mempertanyakannya. Ia mengatakan "oh" dengan suara rendah.

Pemeriksaannya berlangsung selama tiga hari. Ketika kucingnya diantar kembali, ia jadi begitu. Ia tidak jelas apa yang telah kucing itu lalui. Gu Ling Yun begitu patah hati hingga ia bahkan membawanya bersamanya ketika ia pergi keluar hari ini.

Para tamu perempuan mengerumuni si kucing kecil dan memujinya lagi, tetapi mendadak mendengar suara dalam seorang wanita yang menyela, "Hewan ini juga spiritual dan tahu bagaimana membedakan acaranya. Kucing mungkin dianggap sebagai harta berharga oleh Turki, tetapi belum tentu demikian di sini. Aku takutnya ada beberapa orang yang bahkan tidak sebaik hewan dan telah melupakan sopan santun mereka."

Nada bicaranya sudah menyindir, dan apa yang dikatakannya jauh lebih blak-blakan, yang membuat orang tidak nyaman. Orang-orang di sekitar Gu Ling Yun langsung terkesiap. Mereka menolehkan kepala dan hendak melihat siapa yang begitu berani sampai-sampai berani mengatakan sesuatu seperti itu pada kucing yang dianggap harta berharga oleh Gui fei?

Mereka yang mengetahui rahasia di belakang layar dapat mendengar dengan jelas bahwa ia sedang membicarakan tentang si putri Turki yang duduk di sebelah Gui fei.

Gu Ling Yun juga terkejut dan mengernyit. Ia melihat ke sana dan mendapati bahwa Nyonya Li-lah yang berbicara.

Ayahnya, Gu Zong Wu, memiliki delapan jenderal yang setia dan pemberani. Mereka mengikutinya sepanjang waktu dan sedekat saudara. Ketika bertempur melawan Turki, meskipun mereka menang pada akhirnya, bukannya tanpa kekalahan. Pada insiden yang paling tragis, tiga ribu kavaleri yang dipimpin oleh Jenderal Li, salah satu dari delapan jenderal itu, disergap, dan seluruh pasukannya dibunuh, termasuk dirinya.

Bencana itu tak hanya terjadi satu kali. Putra sulung jenderal Li mengetahui bahwa ayahnya telah tewas dalam perang. Ia jadi gila karena berduka dan kemarahan. Ia membawa beberapa orang kepercayaan dan langsung mendatangi jenderal Turki, yang bersekongkol melawan ayahnya ....

Sewaktu kabar itu sampai, Nyonya Li pingsan di tempat dan jatuh sakit selama beberapa bulan. Sebenarnya, tak ada yang menyangka bahwa ia akan datang kali ini.

Nyonya Li memandangi putri Turki yang duduk di tempat duduknya, kebencian di matanya tak disembunyikan sama sekali. Selama mereka orang Turki, ia benar-benar ingin mengulitinya dan memakan tulang mereka. Setelah kehilangan suami dan putra sulungnya, ia berharap ia bisa pergi bersama mereka. Ia masih bertahan hingga hari ini, semuanya demi putra bungsunya.