Chapter 46

275 37 1
                                    

Chapter 46 : Mungkin Saja untuk Jatuh ke Lubang yang Sama Dua Kali Berturut-turut

*

*

*

"Putri Ayimu." Pria yang berkuda itu memanggil lagi.

Rombongan Turki sudah panik ketika mereka berhenti. Saat mereka melihat orang yang datang, mau tak mau mereka merasa agak takut dalam hatinya.

Beberapa dari mereka pernah ke medan perang, jadi mereka mengenali si shura berwajah giok ini sekilas lihat saja. Pada pertempuran barat laut, ia hanya memiliki lima ribu kavaleri, dan berani menghadapi tiga puluh ribu pasukan kuat mereka. Keringat dingin pun bercucuran di punggung mereka, dan bahkan tidak menyadari ia memanggil nama putri mereka secara langsung barusan ini. Salah satu anggota rombongan menjawab dengan suara bergetar, "Jen ... Jenderal Gu."

Gu Zheng menarik tali kekangnya, menstabilkan kuda yang bergerak kesana-kemari, dan berujar singkat, "Selama masa persembahan upeti, aku telah diperintahkan untuk membantu Pasukan Kekaisaran menjaga ibu kota. Semua orang yang keluar masuk istana akan diperiksa secara ketat. Kuharap Putri Ayimu akan memaafkan kelancangan ini."

Rombongan itu tidak bisa menjawabnya. Mereka tidak berani berkonflik dengannya, tetapi mereka juga takut merugikan putri mereka. Sewaktu mereka dalam dilema, suara seorang wanita terdengar dari tirai di belakang mereka.

"Jenderal Gu juga melaksanakan tugas resmi, jadi mana mungkin ini disebut kelancangan?"

Gu Zheng menganggukkan kepalanya sebagai sinyal, dan ajudan yang menerima perintah pun mulai menggeledah tetapi tidak menemukan ada yang aneh.

"Putri, mohon turunkan tirainya." Si ajudan sudah hendak membiarkan mereka pergi, tetapi Gu Zheng mengangkat tangannya untuk menghentikannya. Setelah mendengar perkataannya, mau tak mau si ajudan pun tampak terkejut.

Meskipun petugas-petugas Turki takut pada Gu Zheng, ada kemarahan di wajah mereka saat ini. Mereka maju ke depan dan mengacungkan senjata di tangan mereka, memelototi orang di hadapan mereka.

"Jenderal Gu, apa maksud Anda? Putri kami dan Kaisar kerajaan Anda juga memperlakukan satu sama lain dengan sopan, tetapi Anda benar-benar tidak sopan!" Salah satu dari mereka maju ke depan dan mengucapkan kata demi kata dengan aksen yang kikuk.

"Jangan bersikap kasar. Cepat mundur." Si putri Turki membuka tirainya, memarahi rombongannya, dan berujar kalem, "Jenderal Gu, silakan."

Ajudan Gu Zheng maju ke depan dan tidak berani bersikap kelewat lancang. Ia hanya melihat bagian luar kereta dan setelahnya melihat ke dalam.

Ayimu mendongakkan kepalanya dan bertatapan dengan tatapan yang selalu tertuju padanya, "Jenderal Gu, apa Anda masih perlu menggeledah tubuh secara pribadi?"

"Aku sudah bersikap lancang." Gu Zheng pun menarik tali kekangnya dan menyingkir dari jalan mereka.

Walaupun rombongan Turki tidak senang, mereka hanya bisa mengalah.

Ketika iring-iringan mereka berbelok dan lepas dari pandangan, si ajudan pun tidak tahan untuk bertanya dengan hati-hati, "Jenderal, kenapa Anda bersikeras menggeledah kereta putri Turki barusan ini? Meskipun kita diperintahkan untuk membantu, kita tidak perlu melakukan itu. Bagaimanapun juga, ia adalah tamu kehormatan ...."

Biarpun ia sudah mengikuti Gu Zheng selama bertahun-tahun, ia masih bingung dengan apa yang barusan dilakukannya. Namun, ia sensitif akan fakta bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan jenderal mereka.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang