The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]

Chapter 25 : Akhirnya Benar-Benar Tak Terduga

Rentetan peristiwa ini benar-benar mengejutkan semua orang yang hadir. Pangeran Jin, yang semula percaya diri, menjadi semakin marah ketika ia melihat ini. Wajahnya dapat dikatakan jadi terpilin, yang sangat berbeda dari penampilan lembutnya yang biasa.

Ada suara pertarungan di luar sana, dan pintu yang terkunci digedor dan sudah hampir roboh.

Melihat bahwa situasinya berbalik, kelompok pemberontak di depan aula hendak melarikan diri dan berbalik pergi, tetapi ditembak satu per satu oleh para pemanah di dinding.

Orang yang berdiri di pihak Pangeran Jin melihat ini dan diam-diam ingin berlari ke sisi lainnya, tetapi ditendang balik oleh seseorang yang bermata jeli dan bertangan cepat. Setelah mundur ke posisinya semula, sebatang anak panah ditembakkan ke arahnya dan hanya meleset sedikit, dan "si buta di kawanannya sendiri" juga terkena tanpa membedakan antara kawan atau lawan.

Untuk sesaat, ia benar-benar menyedihkan dan mengumpati Pangeran Jin habis-habisan di hatinya.

Mata Pangeran Jin memerah seolah-olah berdarah. Melihat bahwa bala bantuan masih belum sampai dan mendengarkan teriakan-teriakan di luar halaman, ia merasa agak putus asa dalam hatinya. Namun ia tetap menggertakkan giginya untuk bertarung hidup dan mati melawan Xiao Yu Heng dan memerintahkan para prajurit siap matinya untuk menyerang Xiao Yu Heng seperti seekor ikan di dalam jaring kematian.

Gu Ling Yun awalnya mengira bahwa saat itu, Xiao Yu Heng dan Pangeran Jin akan bertarung satu lawan satu, dan kemudian Xiao Yu Heng akan mengalahkannya. Bagaimanapun juga, beginilah caranya yang kebanyakan ada di serial TV.

Namun, Pangeran Jin tidak memikirkan soal keadilan atau ketidakadilan sama sekali. Ia memerintahkan semua prajuritnya untuk bergegas menuju ke arah Xiao Yu Heng.

Para pemanah di dinding takut kalau mereka akan tanpa sengaja salah melukai orang apabila mereka sembarangan memanah, jadi mereka tidak berani bertindak gegabah. Sementara itu, ada semakin banyak orang Pangeran Jin di halaman, dan mereka pun unggul untuk sesaat.

"Hati-hati!" Gu Ling Yun berteriak tanpa disadari selagi ia melihat semakin sedikit orang yang mengelilingi Xiao Yu Heng.

Xiao Yu Heng dan Pangeran Jin melihat ke arah sana di waktu berbarengan, dan Pangeran Jin tersenyum jahat. Ia memberi lirikan penuh makna dan membawa beberapa orang untuk bergegas ke arahnya.

Gu Ling Yun: "!!!"

Sebagaian besar orang di sekitar Gu Ling Yun adalah para tamu wanita. Mereka begitu ketakutan hingga mereka menjerit berulang kali saat mereka melihatnya.

Namun, sebelum orang-orang itu bisa mendekatinya, gerbangnya dibobol, dan banyak prajurit berpakaian baju zirah lengkap menyerbu masuk.

Pemimpinnya mengenakan baju zirah hitam yang lengkap. Ketika ia memasuki ruangan dan melihat situasi di pihak Gu Ling Yun, ia menjatuhkan dua orang dengan pisau terbang.

Sebelum Gu Ling Yun bisa bereaksi, ia sudah dikelilingi oleh para prajurit yang bergegas menghampiri.

Saat seorang pejabat tua di halaman melihat si pendatang, ia menitikkan dua baris air mata penuh kegirangan. Selagi ia mendekati Xiao Yu Heng, ia berteriak, "Jenderal Gu, Kaisar ada di sini. Kemari dan kawal beliau!"

Gu Zong Wu terdiam saat ia mendengarnya dan melirik ke arah Gu Ling Yun, yang sudah dikelilingi bahkan sampai tak seujung rambut pun yang terlihat. Ia memutuskan untuk berbalik dan berjalan menuju Xiao Yu Heng.

Pangeran Jin sudah ditaklukkan dan berlutut, dengan beberapa pedang tertodong di lehernya dan matanya penuh dengan ketidakrelaan.

"Jenderal ini terlambat menyelamatkan Yang Mulia. Aku memohon ampun pada Yang Mulia." Gu Zong Wu mengatakan itu, tetapi ia agak mengeluh dalam hatinya. Ia bisa saja menaklukkan bocah pemberontak ini sejak awal, tetapi Yang Mulia memilih seperti ini. Kesempatan sialan macam apa yang dinantikannya? Apa yang akan terjadi kalau terjadi sesuatu pada Jiao Jiao keluarganya dan ia terluka?