Gu Ling Yun bolak-balik memandangi mereka berdua beberapa kali, tetapi seolah-olah ada penghalang di antara mereka berdua dan dirinya, dan mereka saling bertatapan seakan-akan tak ada orang di sekitar.
Gu Ling Yun awalnya terkejut, kemudian ia ragu-ragu, dan akhirnya ia memahami sesuatu dalam hatinya.
Jika mereka ada di serial TV, tindakan mereka akan dilakukan dengan gerakan lambat dan close-up.
Seorang jenderal muda yang menjanjikan di medan perang dan seorang putri asing yang mengabdikan dirinya untuk balas dendam dan menahan penghinaan.
Sungguh pasangan yang hebat!
Saat ini, ia sedikit mengerti suasana hati Liu Piao Piao ketika ia menyukai CP. Beberapa pemikiran pun melintasi benaknya, tetapi pelajaran darah dan air mata di kehidupan lalunya membuatnya menarik kembali pemikirannya.
Ada langkah kaki samar-samar dari belokan, dan seseorang berjalan ke arah mereka. Tepat ketika Gu Ling Yun sudah akan mengatakan sesuatu untuk mengingatkannya, Ayimu kembali tersadar, buru-buru menundukkan kepalanya, dan berpaling.
Si kasim kecil yang datang setelah berbelok juga kaget melihat mereka berdiri di sana. Ia agak ragu sampai ia melihat sekilas ada Gui fei di sisi lainnya dan mendadak menyadari sesuatu. Ia cepat-cepat memberi hormat dan kabur.
"Niang niang, mari kita kembali," bisik Ayimu.
Gu Ling Yun mengangguk, berjalan beberapa langkah menjauh, dan kemudian menoleh ke belakang diam-diam. Ia melihat bahwa sudah tak ada orang di sana. Hanya jejak-jejak di salju yang mengingatkannya bahwa itu bukanlah ilusinya.
Gu Ling Yun hendak bertanya, namun ragu-ragu. Sewaktu rasa penasarannya mencapai puncaknya, Ayimu terkekeh dan berkata, "Aku bertemu Jenderal Gu secara kebetulan sebelumnya, dan kami bertemu beberapa kali."
Meskipun ia menyebutnya sambil lalu, Gu Ling Yun masih menyadari dengan peka bahwa mereka berdua memiliki hubungan yang tidak biasa. Tetapi ia juga tahu bahwa ia tidak bisa menyelidiki semuanya sekaligus dan mengangguk paham, "Jadi, begitu."
'Hari-hari ke depan masih panjang.' Kalimat ini mendadak muncul dalam benak Gu Ling Yun. Ia punya firasat bahwa hubungan antara mereka berdua pasti tidak akan berakhir sesederhana ini.
***
Tahun Baru sudah dekat, dan beberapa hari lagi sebelum malam Tahun Baru, istana sudah dihias dengan banyak dekorasi, dan ada warna merah dimana-mana. Semua orang di istana sibuk membuat persiapan final untuk Tahun Baru.
Selama hari-hari setelah memasuki istana, Gu Ling Yun merasa bahwa, entah ia menghadiri berbagai perjamuan atau dalam perjalanan menuju ke berbagai perjamuan, seolah-olah ia telah berubah jadi sebuah mesin menghadiri perjamuan yang tak punya perasaan.
Pada malam Tahun Baru, Gu Ling Yun tetap tidak melihat siapa pun datang untuk melaporkan perjamuan Tahun Baru, dan mau tak mau ia jadi ragu. Ketika ia bertanya, ia mendapati bahwa perjamuan persembahan upeti sudah menghabiskan biaya yang besar dan tidak akan ada perjamuan istana untuk Tahun Baru tahun ini, supaya para pejabat dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga mereka dan menikmati kumpul keluarga.
Kebanyakan pejabatnya sudah berumur, dan perjamuan istana di tengah musim dingin benar-benar menghabisi separuh nyawa mereka. Sudah pasti tak ada keberatan pada hal ini, dan mereka pun setuju dengan suara bulat, menyebut Kaisar sebagai penguasa yang bijaksana.
Namun, Gu Ling Yun yakin bahwa itu semua karena Xiao Yu Heng adalah tipikal pemuda yang sangat membenci aktivitas membangun tim yang canggung dan berskala besar semacam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul: The Emperor Fights the Harem for Me 皇帝替我宫斗(穿书) Author: Lu Nian Genres: Comedy, Fantasy, Historical, Romance Tahun: 2019 Chapters: 62 + 4 Extra Penerjemah Inggris: Aichan (https://www.foxaholic.com/novel/the-emperor-f...