Chapter 34 : Ia Benar-Benar Datang untuk Bekerja Sama Dengannya

303 50 0
                                    

Gu Ling Yun bermimpi.

Di dalam mimpi, sedang musim panas, dan ada jangkrik yang bersembunyi di pepohonan dan berderik tanpa henti.

Ada seorang balita lelaki gempal kecil yang tampak bagaikan giok merah muda berukir berdiri di bawah sebatang pohon. Ia menunjuk ke pohon dengan jari kecilnya sembari membuka dan menutup mulut kecilnya untuk mengatakan sesuatu. Di sebelahnya ada Zhang Defu, yang membungkuk untuk melindunginya dengan hati-hati sembari tersenyum hingga matanya tak terlihat.

Di belakang mereka ada Kasim Deng dan Lu Zhu, yang juga memasang senyuman di wajah mereka dan melihat ke arah si balita gemuk di depan mereka dengan penuh perhatian.

Gu Ling Yun merasa aneh dan sudah akan maju ke depan untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi ketika si balita gempal mendadak menolehkan kepalanya dan menatapnya.

Wajahnya mirip Xiao Yu Heng, tetapi tidak memiliki rasa menyendirinya. Sepasang mata belok, yang mengejap-ngejap, dan bibir merah serta gigi putihnya, mereka tampak sangat imut. Selain itu, tanpa diduga, setelah memandangi wajah ini sejenak, Gu Ling Yun juga merasakan perasaan akrab samar-samar lainnya.

Namun, detik berikutnya, wajah bundar si bocah lelaki itu mengerut. Bibirnya cemberut dan berteriak "wua" sembari menangis. Ia berbalik dan berlari ke arah yang berlawanan dengannya.

Gu Ling Yun tersentak dan mengikutinya dari dekat. Ia melihat si balita gempal itu tersandung dan hendak maju untuk membantunya. Tetapi ia tidak menyangka kalau Lu Zhu dan yang lainnya akan mengulurkan tangan untuk menghadangnya. Mata mereka waspada, seolah-olah mereka sedang menatap orang asing.

Sebelum ia dapat menyadari apa yang sedang terjadi, ia melihat si balita bulat itu berlari ke arah seorang pria. Ia menarik-narik celana panjang pria itu, meminta digendong.

Wajah pria itu perlahan-lahan jadi jelas, dan ternyata itu adalah Xiao Yu Heng.

Setelah melihat lagi, ia mendapati bahwa ada seorang wanita di sebelahnya. Wajahnya tidak dapat terlihat jelas, tetapi ia bersandar pada Xiao Yu Heng dengan postur yang mesra.

Si balita bulat itu digendong Xiao Yu Heng, dan wanita di sampingnya menundukkan kepalanya untuk membujuknya. Xiao Yu Heng hanya melirik ke arahnya sambil lalu. Matanya diliputi rasa menjauh dan acuh tak acuh yang belum pernah dilihat Gu Ling Yun sebelumnya.

Gu Ling Yun tiba-tiba merasakan sakit yang berdenyut di hatinya. Oksigen yang dihirupnya sepertinya berangsur-angsur berkurang, dan ia merasa sangat amat tidak nyaman.

Kemudian, ia terbangun.

Mimpi itu sepertinya tidak menghilang dari benaknya, dan ia menghadapi wajah yang sama seperti pria di dalam mimpinya.

Akan tetapi, tidak seperti rasa menjauh di dalam mimpi, ada senyuman samar di sepasang mata berbinar di depannya. Melihatnya lagi, ia mendapati bahwa pria itu sedang menjawil hidungnya. Seolah-olah ia tidak menyangka dirinya akan tiba-tiba bangun, ekspresi pria itu tampak tidak alami untuk sesaat.

Xiao Yu Heng menarik kembali tangannya dengan alami, seolah-olah tak ada yang terjadi, "Kau sudah bangun?"

Gu Ling Yun masih larut dalam mimpinya, dan kepalanya masih agak kosong. Ketika ia melihat Xiao Yu Heng, ia tanpa sadar menggumam, "Dimana anak itu?"

Mata Xiao Yu Heng menggelap, "Anak apa?"

Gu Ling Yun duduk tegak dan memiringkan kepalanya, "Anak Anda?"

Xiao Yu Heng berhenti bicara dan melihat ke perutnya.

Gu Ling Yun mengikuti tatapannya dan tanpa sadar menyentuh perutnya dengan tangannya.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang