Gu Ling Yun menyesap teh dan melihat ke lantai bawah melalui jendela kecil yang terbuka.
Ia melihat si pendongeng sedang berbicara dengan semangat tinggi, dengan ludahnya muncrat kemana-mana. Orang-orang di sekitarnya juga menggelengkan kepala mereka dan bertepuk tangan dari waktu ke waktu, tampak seolah mereka terpukau.
"Yang Mulia, akhirnya Anda di sini. Selir ini sudah menunggu Anda dengan sangat~ sedih." Suara si pendongeng terdengar dari bawah, menjepit tenggorokannya dan membuat suara buatan.
Dibandingkan dengan ketidakacuhan dan ketenangan Xiao Yu Heng, wajah Gu Ling Yun memerah, dan hatinya sedikit runtuh.
Kapan ia pernah mengatakan hal semacam itu?! Bisakah ia mengirimkan seseorang untuk menutup mulutnya?
Ini kemungkinan buku yang ditulis Liu Piao Piao! Omong kosong macam apa yang ditulisnya?!
Waktu itu, saat Gu Ling Yun kembali ke istananya, ia tersadar dan menyadari bahwa ia sudah ditipu, jadi ia dengan cepat "menghancurkan mayat dan menghilangkan segala jejak" dari beberapa lembar yang telah ditulisnya.
Tetapi, tanpa diduga, keesokan harinya, Liu Piao Piao menemukan salinan lengkapnya entah-dari-mana. Ia selalu berkata, "Aku pasti akan memenuhi harapan Yang Mulia dan Niang niang," dan mulai menulis.
Tak berapa lama, dengan bantuan gelombang "kekuatan misterius", "Mu Feng Feng" pun keluar dan dengan cepat menempati daftar penjualan teratas di toko-toko buku besar.
"Yang Mulia, bisakah Anda mengirimkan seseorang untuk menyuruhnya menceritakan kisah lain?" Gu Ling Yun tidak tahan untuk mengusulkannya.
Xiao Yu Heng meliriknya dan berujar kalem, "Orang-orang senang mendengar cerita ini, sudah pasti, aku tidak boleh mengganggu minat mereka."
Gu Ling Yun menghela napas dan mengisyaratkan pada Lu Zhu agar menghadang celah itu.
Bukankah katanya Menara Delapan Harta ini adalah tempat perkumpulan para sastrawan terkenal dan cendekiawan elegan di ibu kota? Kenapa mereka suka mendengarkan cerita romansa yang penuh gosip ini?
***
Setelah menunggu sejenak, si pemilik Menara Delapan Harta datang untuk menyajikan hidangan secara pribadi.
"Yang Mulia, Niang niang, ada kepiting berambut segar yang dikirim dari Danau Cheng Yang. Kepiting ini dimasak oleh koki terbaik restoran ini. Namun, sudah pasti tidak sebaik para koki kekaisaran di istana. Aku harap Yang Mulia dan Niang niang tidak akan membencinya."
Gu Ling Yun mendengarkan si pemilik langsung memanggil gelar mereka. Ia terkejut sejenak. Melihat bahwa ekspresi Xiao Yu Heng tidak berubah, ia sudah mengerti daalam hatinya.
Ia merespons sambil tersenyum, "Pemilik, tidak perlu bersikap sungkan."
Si pemilik pun berulang kali berterima kasih padanya, menyusun hidangannya, dan meninggalkan ruangan itu.
Gu Ling Yun melihat ke daging kepiting gemuk di depannya dan kemudian melihat ke "delapan peralatan makan kepiting" di atas meja, merasa sedikit malu.
Apa yang harus dilakukannya? Ia tidak bisa menggunakan peralatannya, ia hanya bisa menggunakan tangannya!
Sekarang, karena tidak ada pelayan untuk melayani mereka, Lu Zhu dan Kasim Deng melihat ke arah meja penuh kepiting berambut itu dan tampak agak malu.
Ia tidak benar-benar bisa menunjukkan "gigi dan cakarnya" dan "tampang beringasnya ketika makan" di depan Xiao Yu Heng.
Gu Ling Yun sudah akan menggigit peluru dan mempelajari bagaimana cara menggunakan peralatan itu, tetapi Xiao Yu Heng mendadak bangkit berdiri.
Gu Ling Yun mendongak dan melihat bahwa dinding di belakangnya perlahan-lahan bergeser ke kedua sisi dan terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul: The Emperor Fights the Harem for Me 皇帝替我宫斗(穿书) Author: Lu Nian Genres: Comedy, Fantasy, Historical, Romance Tahun: 2019 Chapters: 62 + 4 Extra Penerjemah Inggris: Aichan (https://www.foxaholic.com/novel/the-emperor-f...