Chapter 36 : Ia tidak Membutuhkan Pemeran Pria Kedua yang Tergila-gila

299 38 1
                                    

Gu Ling Yun sudah lama terbiasa menjadi vas pajangan di perjamuan. Jadi hari ini, ia tersenyum seperti biasa dan duduk dengan bermartabat.

Namun, protagonis hari ini sebenarnya adalah Gu Zheng, Jenderal Muda Gu, yang baru saja kembali ke ibu kota. Ia juga memiliki hubungan yang tak bisa dipisahkan darinya sampai-sampai ia disebut-sebut dalam percakapan semua orang dari waktu ke waktu.

Apabila seseorang mengamatinya dengan saksama, mereka akan mendapati bahwa ada yang tidak biasa tentang dirinya hari ini. Ada rona merah tak wajar di wajahnya.

Gu Ling Yun tidak pernah segugup dan segelisah ini tentang sebuah perjamuan hingga ia merasa tidak sabar untuk segera mengakhirinya.

Setelah mempersiapkan mental sekian lama, ia menarik napas dalam-dalam dan berujar hati-hati, "Yang Mulia, pagi ini ...."

Xiao Yu Heng memiringkan kepalanya untuk menatapnya.

Gu Ling Yun terkejut, dan kemudian meneruskan, "Kukira aku sedang bermimpi pagi ini."

Mata bak elang Xiao Yu Heng diliputi senyuman, sudut bibirnya sedikit terangkat, dan ia melontarkan kata-kata, "Sedang bermimpi?"

Setelah Gu Ling Yun menyadari apa yang dikatakannya, ia menggigit bibirnya dengan kesal. Karena sedang bermimpi, jadi ia boleh melakukan itu padanya? Bukankah itu hanya menunjukkan bahwa ia memiliki niat jahat terhadap Xiao Yu Heng?

"Gui fei akan menjelaskannya dengan saksama malam ini." Mendengar ini, hati Gu Ling Yun semakin tenggelam.

Gu Ling Yun menundukkan kepalanya dan menyerah untuk menjelaskan. Ia dipenuhi keresahan dan penyesalan. Ia merasa seperti seorang penindas yang melecehkan seorang gadis polos.

Apa yang tidak dilihatnya adalah bahwa senyum di wajah si "gadis polos yang terlecehkan" menjadi kian lebar.

Gu Zheng, yang duduk di bawah, melihat semuanya. Ia menundukkan matanya dan menunjukkan senyum main-main.

***

Tadinya Gu Ling Yun mengira bahwa setelah perjamuannya selesai, semua orang akan pulang ke rumah mereka. Bagaimanapun juga, saat ini musim dingin, dan sekarang membeku serta bersalju, jadi tak ada banyak hiburan.

Tetapi ketika ia mengetahui bahwa ada aktivitas yang bernama mengagumi bunga prem, Gu Ling Yun merasa bahwa pemikirannya terlalu sederhana.

Ia menaruh harapannya pada Gu Zong Wu. Para prajurit seharusnya tidak tertarik dengan hal semacam itu.

Akan tetapi, apa yang tak disangkanya adalah bahwa Gu Zong Wu bersemangat sekali setelah mendengar itu. Ia tersenyum sumringah dan berkata, "Omong-omong, aku sudah berada di barat laut selama bertahun-tahun, yang bisa kulihat adalah padang gurun yang mengelilingi kami, dan aku sudah bertahun-tahun tidak melihat bunga prem. Hari ini, kami akan belajar dari sastrawan dan menjadi orang berseni."

Gu Ling Yun memasuki taman bunga prem dan sengaja mengulur beberapa langkah di belakang untuk menjauhkan dirinya dari rombongan Xiao Yu Heng.

Meskipun awalnya ia tidak berminat, mata Gu Ling Yun pun mau tak mau jadi berbinar setelah memasuki taman.

Semalam turun salju lebat, dan saljunya menumpuk hampir setebal mata kaki. Meskipun sekarang siang hari, sinar matahari musim dingin tidak terik. Sinarnya menyelimuti orang dan menambahkan sedikit kehangatan.

Sebagin besar bunga prem di taman sudah mekar, dan hamparan warna merah muncul di tanah putih yang luas, yang mana sangat menakjubkan.

Tidak sulit untuk melihat perawatan hati-hati dari para pekerja. Bunga premnya besar dan penuh semangat.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang