27. Teman

623 32 0
                                    

Jam pulang saat ini menjadi terasa sangat lama bagi Claudia, sejak tadi dia ingin segera keluar kelas dan bertemu dengan Hasan. Dia merasa tidak enak membuat Hasan menunggu terlalu lama.

Hingga pada akhirnya Claudia merasa lega karena dosen didiepan sudah mengucapkan kata untuk mengakhiri perkuliahan ini. Dengan cepat Claudia mulai membereskan alat tulisnya dan bersiap untuk pergi.

Sebelum pergi ke kantin Claudia tak lupa berbasa-basi untuk pamit ke Laras, yang tadi bilang akan pulang bersama Hendri. Belakangan ini Laras lebih sering menghabiskan waktu dengan Hendri dan jarang bergabung dengan Claudia yang juga lebih sering bersama Anggi.

Claudia berjalan dengan cepat untuk menuju kantin, dia penasaran Hasan benar menunggunya atau tidak.

Saat sudah dekat di area kantin entah kenapa jantung Claudia jadi sedikit berdebar, dia gugup untuk melihat apakah Hasan ada atau tidak.

Setelah sampai di kantin Claudia langsung mengedarkan pandanganya hatinya menjadi lega dan senang saat melihat keberadaan Hasan yang sedang duduk sendiri dan tengah fokus ke pada ponselnya sambil merokok tak lupa ada kopi air mineral diatas mejanya juga terdapat beberapa cemilan.

Claudia tidak bisa menahan senyumnya, dia senang Hasan ternyata mau menunggunya. Belum lagi pemandangan Hasan saat ini entah kenapa terlihat sangat keren di mata Claudia.

Claudia menarik napas dan mencoba untuk menenangkan detak jantungnya, dan menghilangkan perasaan aneh yang tiba-tiba timbul dalam hatinya. Claudia meyakinkan dirinya bahwa mereka hanya teman dan Hasan melakukan semua ini karena dia memang teman yang baik.

Setelah Claudia sudah menormalkan perasaan dan raut wajahnya. Claudia berjalan menuju meja Hasan.

Hasan belum menyadari keberadaan Claudia, dia begitu serius memainkan permainan pada ponselnya dengan sesekali menghisap rokoknya.

"Hasan?" Claudia dengan pelan memanggil Hasan.

Saat ini di kantin cukup ramai, banyak orang  yang menatap ke arah Claudia dan Hasan tapi Claudia berusaha untuk mengabaikan hal itu, mencoba untuk tidak perduli.

Melihat keberadaan Claudia di depannya Hasan langsung bergegas mematikan rokoknya

"Udah beres kelasnya?" Ucap Hasan yang masih mencoba fokus kepada permainan di ponselnya.

"Iya udah."

"Duduk dulu Di, tunggu bentar ya, ini nanggung." Claudia merasa lucu saat Hasan berbicara pada dirinya tapi dengan wajah yang masih mencoba fokus ke layar ponselnya.

"Oh iya gapapa, main aja dulu." Claudia kemudian duduk di depan Hasan, Claudia juga mengeluarkan ponselnya agar tidak canggung.

"Haus gak? Ini gue tadi beli minum belum di buka, terus ini wafer coklat." Dengan sebelah tangannya yang tidak memegang ponsel Hasan menggeser botol minum dan sebuah snack coklat. Dia menatap ke arah Claudia kemudian menatap kembali ke ponselnya.

"Iya makasih." Claudia tidak mengambil itu dia mendiamkannya di meja. Melihat itu Claudia mulai menyadari sepertinya Hasan adalah tipe pria yang suka manis dilihat dari makanan diatas meja yang semuanya manis.

Claudia mengirim pesan kepada Mamanya bawah dia akan pulang telat. Mamanya tidak masalah begitupun ayahnya. Ayah Claudia memang tegas tapi dia bukan ayah yang akan membatasi apapun yang anaknya lakukan. Ayahnya Claudia tidak akan marah jika Claudia minta izin dan memiliki alasan yang jelas akan sesuatu.

Lagi pula selama hidupnya Claudia tidak pernah melakukan hal-hal yang aneh, jadi Orang tuanya selalu percaya kepada Claudia.

Setelah berkirim persan dengan ibunya, Claudia mengecek Instagram sebentar, untuk melihat beberapa postingan dari artis yang dia ikuti.

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang