8. Malam Yang Tidak Terduga

2.4K 87 0
                                    

Beberapa minggu ini, Claudia selalu rutin berangkat lebih pagi dan selalu menunggu beberapa menit setelah jam pulang baru keluar. Semua itu dia lakukan karena dia tidak ingin berpapasan dengan Ratu.

Claudia berusaha untuk tidak melihat Ratu dengan Hasan yang berangkat dan pulang bareng, dia benar-benar ingin menghindari mereka seperti dulu. Walaupun entah kenapa sekarang menjadi terasa sangat sulit. Semua ini terasa sulit karena dari sekian banyak orang kenapa Hasan bisa-bisanya pacaran dengan Ratu yang satu kantor dengan Claudia.

Selain menghindari Ratu dan Hasan dia juga menjaga jarak kepada Bagas, dia sudah jarang membalas pesan yang dikirim Bagas.Walaupun Claudia masih suka tidak sengaja bertemu Bagas di kantor tapi dia berusaha untuk menjaga jarak dan berbicara seadaanya. Hal itu membuat Bagas sempat bertanya kepada Claudia kenapa menghindar, tapi Claudia menjawab bahwa dia hanya sedang banyak kerjaan.

Dengan mereka yang sudah jarang berkomunikasi perlahan hubungan mereka juga merenggang, Bagas sudah jarang mengirimi pesan untuk Claudia. Dan menurut berita yang Laras kasih tahu, Bagas sudah memiliki gebetan baru. Sepertinya dia memang sudah menyerah untuk mendekati Claudia.

Laras sudah tahu, aksi Claudia yang memang ingin menjauhi Bagas, Claudia menceritakan. Sikap Bagas yang tidak disukai Claudia dan merasa tidak cocok. Laras memaklumi itu dan menghargai keputusan Claudia.

Selama tiga minggu menghindari semua orang yang berpotensi mengganggu perasaanya, Claudia merasa lebih tenang. Sampai dia mendapat berita dari Laras bahwa semingguan ini dia dan anak-anak kantor sudah tidak melihat Ratu diantar atau di jemput  Hasan.

Hal itu membuat Claudia sangat takut, dia takut Hasan putus dengan Ratu dan memberitahu bahwa dia dan Hasan pernah berhubungan.

Tapi sampai detik ini dia tidak mendapatkan gosip apapun, jadi seprtinya masih aman. Claudia mencoba untuk tidak mencari tahu tentang Ratu dan Hasan karena itu bukan urusannya. Kecuali Dia dibawa-bawa.

***

Suara dering hp menerima beberapa kali di kamar kos Claudia yang saat ini suda gelap dan pemiliknya masih saja terlelap.

Claudia tidak terbangun dengan dering hpnya, mungkin karena dia cape habis lembur dan baru beberapa jam tertidur.

Tapi sepertinya, dering ponsel itu tidak ingin mengijinkan Claudia beristirahat. Sampai akhirnya Claudia terbangun dan dengan keadaan yang masih setengah sadar Claudia mencari letak ponselnya kemudian mengangkat telepon itu setelah melihat ternyata nama Bayu adik laki-lakinya yang tertera sebagai si penelepon.

"Hallo" dengan suara khas bangun tidur Claudia mengawali telepon itu.

'halo kak, kak bisa tolong aku gak. Aku butuh bantuan Kakak.' mendengar suara bergetar milik adiknya Claudia langsung menegangkan tubuhnya menjadi duduk dan melihat jam yang ternyata sudah jam 12 malam.

"Kamu kenapa? Kamu dirumah kan?" Claudia dapat mendengar suara berisik dari arah seberang telepon

'aku butuh uang kak, aku pusing.'

"Kamu mabok? Sekarang kamu dimana?" Claudia mulai panik mendengar suara Bayu yang terdengar lemah.

'ku butuh uang Kak, motor aku sekarang gak ada. Aku gak bisa pulang.'

"Sekarang kamu dimana, astaga jangan buat kakak panik. Mama sama Ayah tahu?"

'Jangan kasih tau Ayah. Aku cuma butuh uang Kak.'

"Ya sekarang kamu dimana? kasih tahu Kakak." Claudia sangat takut terjadi sesuatu kepada adiknya, saat ini dia sangat panik.

'Aku jauh dari rumah, aku mabok. Aku di bar. Aku seneng-seneng.'

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang