13. Setelah Ciuman

2.1K 70 1
                                    

Tak lama dari keheningan itu terdengar suara ketukan pintu, membuat fokus Claudia kini terbagi dan membenarkan posisinya agar terlihat biasa saja. Hasan menatap sekilas kepada Claudia kemudian dia beranjak ke arah pintu untuk membukanya.

"Aduhh dingin bangett." Suara Bayu kini terdengar Oleh Claudia yang masih terduduk.

"Bang ini nasi pecelnya, Kak Ody udah gak syok lagi kan."

"Tuh, dia lagi duduk." Hasan mengarahkan pandanganya pada Claudia yang saat ini begitu gugup dia takut adiknya dan Candra mengetahui apa yang telah mereka lakukan sebelumnya.

"Oh yaudah, Bang gue ikutan mandi ya sama minjem baju." Bayu dengan santainya masuk kedalam kosan Hasan

"Gue juga. Ini barang-barang Claudia yang tadi sempat diambil begal tapi cek dulu aja tadi kehujanan soalnya."  Candra kemudian masuk ke dalam juga.

Mereka berdua kemudian mandi di kamar mandi yang berbeda.
Sedangkan Hasan kembali duduk disebelah Claudia.

"Sini duduk di bawah, kamu harus makan biar gak masuk angin."

Hasan mengambil piring dan membuka bungkusan makanan di karpet Claudia kemudian turun ke bawah karpet dan duduk lesehan.

Hasan tidak lagi membahas tentang hal tadi dan bertingkah seperti tidak terjadi apapun diantara mereka, Claudia juga melakukan hal yang sama. 

 Claudia mencoba untuk biasa saja dengan perasaan yang sebenarnya sangat kacau, Semuanya diluar kendali Claudia, dan jelas adalah hal yang salah, tapi Claudi menikmatinya. Claudia tidak henti merutuki dirinya didalam hati.

"Kamu gak ada rencana buat pindah kosan? Kosan kamu jauh dari tempat kerja kamu, jalanannya juga rawan." Hasan memulai pembicaraan.

"Aku udah nyaman tinggal disana." Caludia menjawab ucapan Hasan dengan pelan.

"Kamu  memang gak takut kejadian kaya tadi? Orang tua kamu juga pasti khawatir kalau tahu kejadian tadi. Mending kamu gak usah ngekos tinggal aja di rumah."

"Bener tuh kata Bang Hasan." Kini Bayu ikut dalam pembicaraan itu dengan dirinya yang sudah  berganti baju.

"Kakak pulang aja, biar aku yang ngekos."

"Kaka gak setuju kamu ngekos. Kehidupan kamu bakal semakin bebas kalau kamu dibiarkan hidup sendiri."

"Aku ngekosnya disini, kok. Ada kamar kosong. Aku pengen mandiri."

"Gak ada. Kamu tetep tinggal sama sama Mama dan ayah jagain mereka."

"Harusnya kakak yang kaya gitu. Kakak kan cewek. Lagian bahaya juga malem-malem naik ojek kaya gitu. Untung aja mereka gak apa-apain Kakak."

"lo mau ngekos di tempat gua sama Satria gak? Memang masih lumayan jauh dari tempat kerja lo tapi seenggaknya tempatnya rame. Mumpung masih ada kamar yang kosong bekas istrinya Satria."

"Satria udah menikah?" Claudia sangat penasaran tentang Satria, dia beberapa kali mendengar Luna dan Diky membicarakan istri Satria dan Claudia juga sempat melihat wanita yang ada gandengan Satria waktu itu. Tapi dia memnag tidak tahu pasti tetang berita itu.

"Iya udah hampir satu tahunan mereka menikah Istrinya lagi hamil sekarang. oh iya gua lupa kasih tahu lo katanya dia mau selametan empat bulanan di Bandung. Lo ikut aja, soalnya Bayu ikut. Satria juga sempet nanyain lo, dan suruh gue ajak lo."

"Kenapa jadi bahas ini dulu Bang, tadi kan lagi bahas kosan, ini masalahnya kakak gue jadi gak pindah kosan atau pulang ke rumah."

"Oh iya ya, lagian Claudianya malah nanya yang lain."

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang