45. Pertunangan

1K 42 2
                                    

Hari pertunangan antara Claudia dan Panji pun berlangsung, acara tetap diadakan dengan mewah sesuai keinginan dari ibunya Panji.

Sebelumnya Panji sempat berbicara kepada ibunya tentang keinginan Claudia tapi dengan segala macam alasan ibunya Panji tetap ingin semuanya sesuai dengan yang dia inginkan belum lagi, perkara Claudia bilang pendapatnya kepada Panji, ibunya Panji langsung mengajak Claudia untuk bicara berdua.

Ibunya Panji memberi wejangan panjang untuk Claudia karena hal itu, dia bilang bahwa Panji adalah anaknya dan dia ingin yang terbaik untuk anaknya, Ibunya Panji juga bilang bahwa tindakan Claudia cukup membuatnya sedikit kurang suka, karena membuat Panji jadi menentang kepada ibunya.

Claudia tidak habis pikir dengan hal itu, ibunya Panji yang menurut Claudia terlalu berlebihan dia menganggap Panji membantah hanya karena dia yang ingin pendapatnya didengar.

Claudia menjadi sedikit tidak suka dengan sifat ibunya Panji, dia baik tapi terkesan manipulatif dan ingin menang sendiri, Claudia juga merasa Panji terlalu menurut apa kata ibunya. Claudia jadi berpikir bagiaman nanti jika dia sudah menikah dengan Panji apakah ibunya Panji akan tetap mengatur kehidupan Panji atau berubah. Semoga saja berubah dan semoga nanti tidak mencampuri urusan rumah tangga anatara Caludia dan Panji.

Acara pertunangan yang Claudia inginkan berkesan menjadi tidak seperti yang dia harapkan, terlalu ramai sehingga perasaan dan makna dari acara ini tidak tersampaikan dengan baik, tamunya juga hampir sebagian tidak Claudia kenal,

Pertunangan ini cukup mewah hal yang mungkin di idamkan oleh banyak orang, tapi tidak dengan Claudia dia tidak ingin seperti ini, oke jika sebuah pernikahan Claudia masih mewajarkan tapi ini hanya pertunangan acara yang dikhususkan hanya untuk mengikat sebelum pernikahan. Claudia tidak related dengan acara yang mewah seperti ini.

Selama acara Claudia berpura-pura untuk menikmati acara. Claudia jadi membayangkan bagaimana nanti saat pernikahan. Jika pertunangan saja sudah seperti ini. Hal ini terlalu berlebih menurut Claudia.

Caludia dan Panji sat ini tengah berkeliling menyambut para tamu yang kebanyakan yaitu tamu ibunya Panji, ditengah-tengah Claudia menemani Panji berbicara, Claudia dikejutkan dengan sosok Hasan yang dia liat dari kejauhan. Sudah lama Claudia tidak melihat Hasan.

Panji juga ternyata menyadari Claudia yang cukup terkejut dengan keberadaan Hasan, kini mulai menatap ke arah Hasan. "Hasan aku yang undang. Aku kira dia gak akan datang tapi ternyata dia datang juga." Ucap Panji kepada Claudia.

Hasan datang seorang diri, dia mengenakan kemeja hitam dengan celana bahan hitam yang terlihat sangat cocok ditubuhnya. Hasan orang yang jarang sekali memakai baju formal seperti ini dan pemandangan saat ini sangat jarang dilihat dan membuat dia terlihat cukup menawan.

Hasan menghampiri Claudia dan Panji. "Hai, selamat ya buat pertunangan kalian. Acara yang bagus." Ucap Hasan dengan santai sambil menatap ke sekitar.

"Makasih udah datang, gue kira lo gak akan datang."

"Lo ngundang gue kan, sebagai saudara yang baik gue pasti datang dan juga dia temen gue masa gue gak nyempetin datang. Walaupun kayanya gue gak bisa lama disini. Gue masih ada urusan lain."

"Lo sendiri? Gak sama pacar lo kesininya?" Ucap Panji menatap Hasan.

"Dia ada urusan." Jawab Hasan seadanya.

"Oh oke, nikmati acaranya."

"Gue kesini cuma buat ngucapin selamat, ke kalian aja. Udh itu gue mau langsung balik."

"Cepet banget? Lo cobain dulu hidangan yang ada disini San." Basa basi Panji

"Waktu lo berdua masih nyambut tamu tadi gue sempet keliling acara ini, dan nyoba beberapa makanan."

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang