Setelah kepulangan Claudia dari vila, kini semuanya terasa sangat berbeda, saat ini Claudia mencoba untuk fokus dengan hubungannya bersama Panji.
Sekarang Claudia dan Panji lebih banyak menghabiskan waktu bersama, Claudia mulai menyadari sepertinya Panji adalah sosok yang memang cocok untuk dirinya.
Selama beberapa minggu ini, Claudia sudah sering mengajak Panji kerumahnya dan begitupun juga Claudia sering main ke rumah Panji dan sekarang bukan hanya Claudia dan Panji saja yang menjadi lebih dekat tapi orang tua mereka juga. Bahkan dua minggu yang lalu keluarga mereka mengadakan acara makan-makan yang pembicaraannya cukup serius yaitu tentang rencana pertunangan mereka.
Claudia merasa sangat senang karena akhirnya hubungan ini terasa sangat nyata untuk dirinya. Claudia merasa keluarganya juga dianggap dengan keluarga Panji yang memang sering datang ke rumah. Hubungan ini terlihat sangat jelas untuk langkah selanjutnya dan untuk kedepannya. Jauh sekali dengan hubungannya dengan Hasan dulu.
Sekarang saja Claudia akan berkunjung kerumah orang tua Panji mereka akan menghabiskan akhir pekan disana. Selama ini Panji memang tinggal bersama orang tuanya jadi jika main pasti Panji mengajak ke rumahnya untuk sekalian bertemu ibunya.
Claudia senang dengan rencananya hari ini sehingga saat ini dia tidak bisa melunturkan senyumnya saat menunggu Panji. Claudia merasa hubungannya dengan Panji berjalan dengan baik, selama ini juga pikirannya tentang Hasan sudah mulai terganti oleh Panji walaupun memang tidak sepenuhnya Hasan bisa hilang dari ingatan Claudia, terkadang tanpa sadar Claudia masih sesekali teringat Hasan, Tapi sekarang Claudia bisa mengendalikannya karena Claudia tidak ingin ingatan tentang Hasan mempengaruhi perasaanya. Sekarang sedikit-sedikit Panji sudah mulai memasuki kehidupan Claudia dan menciptakan memori yang cukup banyak untuk perlahan mengganti Hasan.
***
Setelah mobil Panji sudah datang, Claudia dengan semangat langsung menaiki mobil itu.
"Selamat pagi Mas."
"Selamat pagi juga Di, btw Kamu cantik pagi ini Di." Panji menyambut senyuman Claudia.
"Makasih."
"Sebelum ke rumah, mau gak temenin aku belanja bulanan, buat dirumah Mama sekalian belanja bahan makanan buat makan siang kita nanti."
"Iya boleh."
"Oke. Mama udah nulisin daftar belanjaannya jadi lebih gampang."
"Iya, kayanya seru deh bisa belanja bareng gitu."
"Kaya grocery date ya. Terus itung-itung buat latihan kalau kita udah rumah tangga. Jadi kita tahu harus belanja apa aja." Caludia jadi salah tingkah sendiri saat Panji membahas tentang rumah tangga, yang masih terasa sangat asing untuk Claudia.
"Kamu udah sering belanja bulanan kaya gini?" Claudia cukup penasaran dengan kegiatan Panji. Karena biasanya kan para pria jarang mau pergi belanja seperti ini.
"Seringnya ngater Mama. Karena Mama kalau belanja bulanan suka banyak jadi butuh cowok buat ngangkat-ngakat belanjaannya. Jadi peran aku sangat dibutuhkan kalau lagi belanja kaya gini. Tapi semua itu gak masalah karena aku memang suka belanja kaya gini."
"Aku juga suka, aku waktu dulu masih tinggal sama Mama, suka banget nemenin Mama belanja."
"Berarti kita memang cocok nih." Claudia terkekeh menaggapi ucapan Panji.
Mereka kemudian melanjutkan mengobrol tentang banyak hal sampai tiba di parkiran supermarket besar dekat rumah Panji.
Claudia belum pernah belanja di tempat ini, karena memang sangat jauh dari lingkugan Claudia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Usai (Lengkap)
EspiritualUPDATE SEMINGGU DUA KALI !!! Disini ada yang udah baca Too good to be (true) Dominan gak? Kalau pernah baca, berarti udah kenal dong sama sosok Hasan. Dia sempet beberapa kali muncul dicerita Dira Dan Satria. Nah untuk kali ini aku akan menceritakan...