"Kita makan dulu ya."
"Iya, kita makan dimana?" Saat ini Claudia sudah berada di dalam mobil Panji mereka berencana akan makan dulu sebelum pulang.
"Ditempat makan Iga bakar yang enak banget kamu harus coba. Itu tempat makan favorit aku."
"Boleh."
"Hp kamu gimana? Mau beli aja gak? Pake uang aku. Jadi sebelum makan kita ke tempat hp dulu." Panji menanyakan itu seakan-akan Claudia bisa tahu saja bagaimana keadaan hpnya yang masih berada di Hasan. Claudia merasa Panji memang orang yang sedikit kurang peka.
"Gak perlu, aku harus lihat dulu keadaan ponsel aku. Nanti jadi mubazir kalau beli tapi ternyata hp yang sebelumnya masih bisa dipake. Belum lagi data-data di hp yang itu cukup penting."
"Oh yaudah, kamu mau nanyain Bayunya pake hp aku gak? Aku punya nomer Bayu."
"Gak perlu, nanti aja aku tanya Bayu pake hp yang di kosan lagian dia kayanya masih kerja."
"Bayu kerja sama Hasan?"
"Kerja di bengkel punya temennya Hasan."
"Bayu gak lanjut kuliah?"
"Dia mau kerja dulu katanya, pengen ngerasain cari uang."
"Tapi sayang banget, kalau gap year gitu malah jadi suka males kuliah lagi. Terus kerjanya di bengkel ya? Kasian pasti cape. Kalau kuliah kan bisa kerja yang lebih baik" Entah kenapa perkataan Panji membuat Claudia kurang setuju, perkataan Hasan terkesan merendahkan orang yang memang harus kerja dulu baru kuliah belum lagi dia sekarang menyepelekan pekerjaan di bengkel.
"Itu keputusan Bayu, dan aku sama sama keluarga cuma bisa ngedukung. Lagian bagus juga, jadi Bayu bisa paham buat kerja keras dan gak menyepelekan tentang mencari uang."
"Iya aku setuju, di kantor aku kayanya ada lowongan deh buat anak magang. Bayu bisa coba. Mau gak nanti biar aku rekomendasiin."
"Gak tau deh, tapi dia kayanya kurang minat sama kerja kantoran. Hobinya dia itu di otomotif gitu jadi dia seneng banget dari dulu bergelut di bengkel."
"Oh iya sih ya lebih menyenangkan kerja sesuai dengan passion kita."
"Iya gitu."
"Yaudah turun yuk udah sampe."
Claudia mengikuti Panji untuk turun dan berjalan menuju rumah makan itu, kemudian setelah memesan mereka duduk.
"Disini suasananya enak Banget Di."
"Iya Mas."
"Kamu ada tempat makan favorit gak?"
"Nasi pecel deket kosan, itu enak banget. Mas Panji nanti kapan-kapan kita mampir makan kesana."
"Tenda pecel yang kalau kita lewat suka rame itu?"
"Iya Mas itu."
"Aku jadi penasaran, nanti besok kita makan disana ya."
"Boleh." Percapakan Claudia dan Panji pun berlanjut, sepertinya jika pembicraana tentang kuliner mereka nyambung tapi jika membahas tentang pandangan hidup Claudia kurang cocok dengan sudut pandang Panji dalam menjelaskan hal itu.
Dari perbedaan pembahasan yang cocok dan tidak cocok membuat Claudia sedikit belajar memahami Panji. Mereka memang tidak selamanya akan cocok dalam semua aspek dan Claudia cukup memaklumi hal itu.
****
"Aku pulang ya, kamu hati-hati dijalannya."
"Iya, nanti aku kabarin kalau udah sampe rumah." Claudia melambaikan tangannya kepada Panji yang meninggalkan gerbang kosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Usai (Lengkap)
SpiritualUPDATE SEMINGGU DUA KALI !!! Disini ada yang udah baca Too good to be (true) Dominan gak? Kalau pernah baca, berarti udah kenal dong sama sosok Hasan. Dia sempet beberapa kali muncul dicerita Dira Dan Satria. Nah untuk kali ini aku akan menceritakan...