3. Kejutan

3K 121 0
                                    

"Di, udah mulai kerja lagi? Emang udah sembuh?" Claudia membalikan tubuhnya dari pintu untuk melihat siapa yang mengajaknya bicara dan ternyata Erna tetangga kosannya yang sepertinya juga akan berangkat kerja.

"Udah sembuh dong, dua hari gak kerja rasanya bosen banget." Claudia kini sudah benar-benar menatap ke arah Erna setelah mengunci kamar kosannya.

"Baru dua hari bosen. gue mah kayanya seminggu juga masih kurang lama. "

"Kalau gue kaya raya, gue juga pengen rebahan doang dikosan?"

"Iye bener banget, rebahan, main hp, nonton film, makan makanan yang enak. Pokonya enak deh kayanya kalau punya banyak duit. Kalau masih kerja dipabrik kaya gini, seminggu gue gak kerja bisa dipecat. Kalau dipecat mau makan apa gue nanti." Erna adalah salah satu karyawan pabrik, di daerah kosan Claudia memang terletak di kawasan pabrik sehingga teman-teman kosan Claudia yang lain juga kebanyakan memang pegawai pabrik.

Alasan Claudia memilih kosan disini karena murah, dan dulu dia juga pernah bekerja di pabrik sebagai adminnya selama kurang lebih empat tahun dan Erna merupakan karyawan yang menjadi teman Claudia dulu.

Setelah empat tahun bekerja disana Claudia merasa jenjang karirnya memang tidak bagus, mau selama apapun dia kerja kayanya bakal gitu-gitu aja. Terus belum lagi manajemen dan sistem kerjanya yang kurang baik. Selama empat tahun ini Claudia mencoba untuk bertahan. Karena dia memang orang yang cukup tahan banting dengan pekerjaan tapi saat Laras menawarkan kerjaan yang lebih baik, ya kenapa tidak untuk mencobanya. Kerja yang ditawarkan juga lumayan dengan jenjang karir yang cukup bagus. Sehingga akhirnya Claudia pindah, dan bekerja dikantornya sekarang,  bahkan tidak terasa dia bekerja ditempat yang baru ini sudah dua tahun saja. Ditempat yang sekarang Claudia telah menjadi karyawan tetap walaupun jabatannya masih Staff. tidak seperti tempat kerjanya dulu, dirinya hanya menjadi karyawan kontrak.

Pindahnya Claudia dari pekerjaannya yang lama tidak membuatnya ingin pindah dari kosannya, dia sudah cukup nyaman dengan lingkungan kosannya ini, walaupun kosan ini memang terbilang cukup jauh dari tempat kerjanya yang sekarang hal itu tidak jadi masalah dari pada dia harus beradaptasi lagi dengan lingkungan baru.

"Ya semua kerjaan juga sama Na, kalau gak masuk seminggu tanpa keterangan pasti dikeluarin." Claudia menanggapi ucapan Erna.

"Tapi kan kalo untuk pegawai pabrik, atasannya gak pernah mempertimbangkan dulu kinerja karyawan langsung main cut aja."

"Iya sih."

"Kadang gue iri sama Lo Di, Sekarang lo kerjaannya udah enak."

"Setiap kerjaan ada enak sama gak enaknya Na."

"Kayanya di pabrik mah gak enaknya semua."

"Semangat. Lo kuat ko. Seenggaknya sampe lo nemuin hal yang bikin lo keluar dari zona ini dan ya kalau enggak inget kata lo harus bertahan sampe dapet cowok yang bisa nafkanhin lo."

"Pacar gue, udah mau serius Di, tinggal tunggu aja gue sama dia ngumpulin uang buat kehidupan yang kebih baik. Kalau semuanya udah sesuai tanpa pikir panjang kayanya gue bakal resign."

"Kalau gitu gue tunggu kabar baiknya dan juga undangannya."

"Paling tahun depan. Tapi kalau misalnya mau lo duluan juga boleh."

"Gue mah masih lama kayanya."

"Jodoh gak ada yang tahu Di."

"Iya sih, udah yaa gue berangkat kerja dulu. Ojeknya udah dateng."

"Oke."

"Semangat cari uangnya Bu Erna. Jangan sampe tipes"

"Lo juga." Claudia dan Erna kemudian terkekeh.

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang