57. Ibadah Terpanjang

18.6K 1.5K 237
                                    


Beda tangan Ibu, beda pegangan Ayah. Ruang tengah berubah kacau ketika Anin menyajikan ayam jagung muda, makan malam permintaan sang suami.

Padahal Asa baru bisa memiringkan badan. Ini kenapa seolah ada 2 balita baru saja mengacak-acak rumahnya?

Asa berakhir terlelap dalam pangkuan Saga. Pun Saga duduk lurus di karpet bersandar sofa. Kaki kanannya telah terlepas dari alat bantu jalan yang sedari pagi ia kenakan.

Anin mengikis jarak.

Berlutut di depan Saga.

Mengamati kulit kemerahan yang beberapa diantaranya lecet pada ujung bekas operasi kaki. Tangan lembut itu mengusap di sana. Seandainya, Saga tak terlalu keras membentengi diri, mungkin Anin akan senantiasa merawat Saga seikhlas hati. Namun, bagaimana melunakkan karang tinggi ini?

"Saga?"

Satu panggilan tak dijawab. Dua, tiga, hingga lima kali, Saga enggan terbangun.

"Abang?"

Saga baru membuka mata oleh panggilan lirih Anin yang ini. Sengaja sekali, memang. Ia benar-benar menunggu Anin memanggilnya Abang terlebih dulu, demi memuaskan sekelumit bagian dari setumpuk rindu yang tersisa.

"Maaf, ketiduran."

Saga mengucek mata. Anin mengambil Asa dan menidurkannya dalam box bayi ruang tengah.

"Kamu bawa baju? Aku nggak simpan baju kamu di sini."

-----

Mohon maaf, mulai part 41 sampai tamat, saya hapus ya temanku. VERSI FULL TANPA DIPOTONG, silakan lanjut ke App KaryaKarsa untuk melanjutkan kisah mereka yang bikin geleng-geleng

Akun KK: shininghaha

Atau

Versi cetaknya juga tersedia di shopee. Ketik judulnya di kata kunci.

Judul: Salah Target
Penulis: shining haha

Untuk di KaryaKarsa, udah saya bikinkan paketan untuk lebih murahnya.

Untuk di KaryaKarsa, udah saya bikinkan paketan untuk lebih murahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saga Anin (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang