Kemudian Hyunsik menatap Zayyan sinis. "Tahukah kau kalau kedatanganmu sangat mengganggu?"
Deg!
Jantung Zayyan berdetak kencang. Entah kenapa merasa tidak nyaman dengan acting Hyunsik, meskipun tak ada nada tinggi yang terlontar.
"A-apa maksudmu?" tanya Zayyan.
Binar khawatir terlihat jelas di mata Sing, meski ekspresinya masih terlihat cukup tenang. Namun, satu tangan meremat kencang kertas naskahnya hingga terdapat sobekan. 'Tidak, jangan. Kumohon jangan.'
Beomsoo, Gyumin, dan Davin pun masih terdiam kaku menyaksikan acting Hyunsik. Rasa gugup menghampiri ketiganya.
Hyunsik menatap tajam Zayyan. "Kau! Kenapa kau harus datang?! Kenapa?!"
Menunduk sekilas sambil mendecih, lalu jarinya menunjuk Zayyan. "Kau, kau seharusnya tidak datang! Tidak datang, brengsek!" Hyunsik menurunkan jarinya dan lanjut berkata, "Tidak, setelah banyak kerja keras yang kami lakukan. Tidak, setelah semuanya hampir menuju akhir."
Zayyan hanya bisa terdiam kaku di hadapan Hyunsik. Pun dengan enam orang lainnya yang kini membulatkan mata dengan tubuh menegang saat mendengar perkataan Hyunsik, sedangkan Lex terlihat begitu serius menyaksikan akting Hyunsik.
'Hyu-Hyunsik Hyung.'
"Tidak, Hyunsik Hyung. Tidak," gumam Sing khawatir dengan tangan terkepal erat, merusak kertas naskahnya.
Seo Jun Ho yang mulai menyadari keanehan acting Hyunsik lekas mengerutkan dahi dan melirik ketujuh pemuda yang duduk menonton. Melihat ekspresi mereka yang tidak bagus, ia segera membaca ulang naskah Hyunsik, memastikan.
Ketidaksukaan Choi Yunjae, sang wakil ketua kelas kepada Kim Taeho, si murid baru.
'Perkataan Hyunsik bisa diartikan melebar ke mana-mana jika tidak ada premis ini. Lagi pula kenapa tidak menyebut Zayyan dengan nama peran yang ia buat agar meminimalisir kesalahfahaman?'
Melihat suasana semakin menjadi tidak nyaman, Seo Jun Ho ingin menghentikan acting Hyunsik. Ia menatap pemuda itu. Tepat ketika hendak berbicara, Hyunsik kembali bersuara, dan membuatnya mengurungkan niatnya.
"Kenapa kau harus datang sebagai murid baru saat persiapan dekorasi kelas hampir selesai, Kim Tae Ho?!"
Zayyan tertegun mendengar ucapan dan nama yang begitu asing tersemat padanya dari Hyunsik. Pun begitu dengan enam pemuda yang kini merilekskan tubuhnya. Beberapa menghela napas lega dan lekas menyandarkan punggungnya, sedangkan Lex hanya diam dengan satu sudut bibir naik.
'Lumayan.' batin Lex.
Sing mengendurkan kepalan tangannya lalu menghela napas lega seraya memejamkan mata dengan kepala menunduk. "Ohh jantungku yang malang."
"Seharusnya kau datang lebih cepat agar bisa membantu kami menyiapkan barang-barang keperluan dekorasi, Taeho!" ucap Hyunsik. "Kenapa kau baru datang saat kami mulai mendekorasi dan lomba kelas terindah tahunan hampir mulai?!"
Hyunsik menghela napas panjang. "Kami kekurangan orang setelah tiga murid di kelas ini pindah sekolah secara bersamaan. Yah, meskipun mereka agak nakal, mereka tetap teman kami. Kau seharusnya bisa banyak membantu jika datang lebih awal."
Mulai bisa membaca arah acting Hyunsik, Zayyan mencoba memberi respons.
"Maafkan aku. Jadi, apa yang harus kulakukan sekarang?"
"Tahun ini ada banyak lomba, hampir semua murid sibuk mengikuti lomba dan hanya ada beberapa yang tersisa untuk mendekorasi kelas. Jadi, kau harus membantu menghias kelas ini menggunakan barang-barang yang sudah kami siapkan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
AcakKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?