Happy comeback, Xodiac!🔥
.
.
.Sesampainya di dorm, mereka segera mandi. Beberapa yang bergantian dengan teman sekamar menunggu giliran di ruang tengah atau di kamar seperti Sing saat ini.
Sing duduk di kursi meja rias. 'Ada apa dengan Zayyan? Aku merasa dia berbeda hari ini.'
Bersandar, Sing memejamkan mata. 'Dia jadi lebih pendiam dan terlihat murung. Bahkan seringkali melamun.'
Tak lama, pintu kamar mandi terbuka dan Zayyan keluar sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Sing, giliranmu."
Sing lekas berdiri. "Okay, okay!"
Mendekati Zayyan, Sing dengan cepat menyingkirkan tangan Zayyan yang mengusap-usap kepala menggunakan handuk, lalu mengacak-acak rambut basah tersebut.
"Aish!! Sing!"
"Hahaha."
Sebelum Zayyan meluapkan amarahnya lebih jauh, Sing segera masuk kamar mandi. Tentunya dengan tawa puas yang masih terdengar.
Di ruangan depan, pesanan datang. Jadilah mereka yang sudah mandi menyiapkan makanan di meja makan, seperti Beomsoo, Davin, dan Gyumin, sedangkan yang sebelumnya menunggu giliran kini sedang mandi.
Di kamar mandi, Sing berdiri di bawah shower yang menyala. Terlihat begitu menikmati sensasi air menyiram tubuhnya. Berharap rasa lelahnya ikut mengalir bersama air, digantikan oleh kesegaran yang mendera.
Setelah mandi, Sing mengambil handuk kecil lalu mengeringkan rambutnya menghadap cermin yang menempel di dinding tepat di atas wastafel. Dalam benaknya, berputar kegiatan yang ia lakukan hari ini.
Tiba-tiba Sing terdiam saat menyadari sesuatu. 'Zayyan mulai kehilangan fokus saat kelas acting berakhir, dia melamun. Aku bahkan menarik dan menggandeng tangannya untuk pergi ke kelas selanjutnya.'
Mengingat-ingat kejadian di kelas acting, Sing mengerut dahi. "Mungkinkah Zayyan terpengaruh oleh acting Dudu hyung dan Hyunsik hyung?"
Kalimat-kalimat serta tindakan acting Lex dan Hyunsik yang ditujukan kepada Zayyan berputar di benaknya.
"Kami semua tahu bahwa acting kalian berdua sebenarnya ...." Sing tak sanggup menyelesaikan kalimatnya.
Kedua tangannya mengelap bulir air di wajah dengan handuk lalu bertumpu pada tepi wastafel dengan kepala sedikit menunduk.
Sing termenung. 'Bukan kalian berdua saja yang merasakan perasaan itu. Aku, dan kami semua juga sama. Namun, dia tak bersalah. Zayyan tak tahu apa-apa. Hyung, aku tahu kalian sebenarnya mengerti. Hanya saja, kenapa sikap kalian begitu?'
Setelah ingatan tentang acting Lex dan Hyunsik, kini balasan kalimat dari Zayyan atas acting keduanya melintas.
"Dia bisa membalas dan mempertahankan dirinya--" Kemudian, kejadian di mana Zayyan sering melakukan kesalahan dan juga tidak fokus di kelas selanjutnya pun berputar. "--Namun, apa yang kalian ucapkan dan lakukan, begitu membekas dalam ingatannya hingga membuatnya kehilangan konsentrasi dan berakhir mendapat banyak teguran."
Sing kemudian teringat saat dirinya mengikuti arah pandang Zayyan dan berakhir melihat tatapan Lex pada Zayyan, ketika kelas dance. Membuatnya menghela napas panjang dan menggeleng pelan.
Ia lalu mengingat Zayyan yang pergi ke toilet begitu lama hingga waktu istirahat hampir habis, dan saat kembali matanya memerah.
Sebuah kesimpulan muncul di otaknya membuat matanya melotot terkejut. 'Mungkinkah Zayyan ... menangis di toilet?'

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
De TodoKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?