19. Curiga

1.1K 171 36
                                        

[15.06.22] Happy Leo Day! 🦁
.
.
.

Di mulai dari Beomsoo, beberapa teguran lain mulai terdengar, hingga akhirnya satu kalimat dari Lex membuat mereka semua terkejut.

"Angkat lenganmu lebih tinggi, Zayyan!"

Deg!

Tubuh Zayyan terdiam kaku dengan sorot mata tak percaya terarah pada pantulan Lex di cermin. Perlahan, bibir tipisnya membentuk lengkungan ke atas.

"Nde, Lex!" sahut Zayyan. Nada gembira begitu kental dalam suaranya.

Lex yang sempat saling beradu pandang sesaat dengan Zayyan pun lekas mengalihkan tatapannya dan fokus menari.

Di sisi lain, Sing melirik Zayyan yang raut wajahnya terlihat begitu cerah. Seulas senyum tulus terukir di bibir. Turut merasakan kebahagiaan kecil sang rommate.

Beomsoo dan Gyumin juga saling menoleh dan berpandangan, kemudian sama-sama tersenyum tipis, sedangkan Hyunsik melihat Lex di cermin dengan hela napas lega.

"Kau terlalu lambat, Zayyan. Percepat!" seru Lex.

"Nde!"

"Tekuk kakimu sedikit lagi, Zayyan!"

"Nde!"

"Zayyan, perhatikan posisi pendaratan kakimu!"

"Baik, Lex!"

"Naikkan sedikit bahu kirimu, Zayyan!"

Zayyan segera mengikuti arahan Lex. "Begini?"

"Ya! Bagus!"

Zayyan, Zayyan, dan Zayyan. Sisa waktu yang tersisa dipenuhi oleh teguran dan koreksi Lex terhadap Zayyan.

Setelah lagu habis, mereka mengulang lagi sampai matahari terbenam. Lalu saat malam mereka lanjut latihan dance cover, kemudian istirahat sebentar dan berencana pulang. Saat ini mereka sedang beristirahat.

"Sing, lihatlah teman sekamarmu itu. Dia terus tersenyum sejak tadi," kata Gyumin.

Mata Sing menatap Zayyan yang berjalan menuju box minuman. Mengambil botol kedua.

"Melihat dia yang tampak cerah seperti itu jauh lebih baik, daripada menatap ekspresinya yang suram dan seolah menahan tangis."

Sing ingat betapa hatinya tersentil kala melihat raut wajah Zayyan sebelumnya, beserta pertanyaan beruntun yang pemuda itu lontarkan padanya tentang Lex yang sulit ia jawab.

Setelah beberapa saat, mereka semua pulang ke dorm. Seperti biasa, mereka terbagi ke dua mobil berbeda. Ketika sampai di dorm, beberapa langsung mandi, dan beberapa menunggu giliran sambil duduk santai di sofa ruang tengah atau di dalam kamar.

Setelah mandi, mereka makan bersama dengan makanan yang Lex pesan melalui layanan pesan antar. Menunya adalah ayam goreng, sayuran rebus, dan sup telur.

Selesai makan dan berkumpul sebentar sambil menonton televisi, mereka pun masuk ke kamar bersama teman sekamar masing-masing. Tentunya kecuali Lex yang tidur sendirian.

Tengah malam, Zayyan bersenandung pelan sambil memilih buah di kulkas. Satu apel dan satu kiwi, menjadi pilihannya. Lengkungan di bibir tipisnya masih terus terpatri sejak tadi. Mata besar yang memang sudah terlihat indah itu pun tampak semakin berbinar cerah dan begitu hidup.

Di sisi lain, Wain sedang menonton aktivitas Zayyan seperti biasa. Ia bahkan sudah menunggu kehadiran Zayyan sebelum pemuda itu tiba di dapur. Berawal dari ketidaksengajaan saat dirinya memergoki Zayyan belajar memakai sumpit, kini menyaksikan Zayyan sudah seperti rutinitasnya tiap malam.

Don't Go || XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang