33. Segelas Susu

1.1K 134 56
                                        

*Happy debut X-Unit!
.
.
.

Waktu berlalu cepat. Tak terasa akhir pekan telah tiba, siang hari mereka semua pulang ke dorm. Hari ini kesempatan bagi yang berasal dari Korea untuk pulang ke rumah orangtuanya masing-masing hingga Minggu malam.

Di mobil yang dikemudikan Lex dalam perjalanan pulang dari perusahaan, sudah dimulai pembicaraan itu. "Aku akan pulang setelah ini. Bagaimana dengan kalian?" tanya Gyumin.

"Aku juga pulang," sahut Hyunsik.

"Aku juga," timpal Wain dari kursi penumpang depan.

"Dudu Hyung, bagaimana denganmu?" tanya Gyumin.

"Pulang," jawab Lex sambil terus fokus menyetir.

"Apakah Beomsoo dan Davin juga pulang?" Gyumin penasaran.

Hyunsik dan Wain sebagai teman sekamar dua orang yang dibicarakan pun menjawab, "Beomsoo pulang. Dia memberitahuku."

"Davin juga," tutur Wain.

"Dorm akan terasa sepi," kata Leo yang sejak tadi diam.

Hyunsik menepuk pelan kepala Leo. "Masih ada Sing. Kau bisa menghabiskan waktu dengannya."

Sesampainya di rumah, keenam orang itu segera bersiap dan satu per satu pulang ke kampung halamannya. Menyisakan tiga orang saja. Sing, Zayyan, dan Leo.

Setelah berganti pakaian, Leo turun ke lantai satu. Mendatangi kamar Sing dan membuka pintu tanpa mengetuk lebih dulu.

Sing yang sedang duduk bersandar di ranjang, menoleh pada Leo. "Ada apa?"

"Ayo jalan-jalan keluar," ajak Leo masuk ke kamar Sing dan Zayyan.

"Kau, aku, dan--"

"Berdua," potong Leo.

"Bisakah kita mengajak Zayyan juga?" tanya Sing. "Dia sendirian di sini."

Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka. Zayyan keluar dari sana sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Sing dan Leo menoleh padanya.

"Hanya kita berdua. Kau dan aku." Leo kembali menatap Sing. "Bisa kita pergi sekarang?"

Zayyan yang mendengar itu paham. Ia melihat Sing yang bingung. Zayyan tersenyum. "Pergilah Sing."

"Tap--"

"Pergilah," kata Zayyan. "Aku bukan anak kecil yang mengikuti ke mana pun ibunya pergi, dan kau pun bukan ibuku, Sing."

"Sing," panggil Leo. "Sing ayo."

"Baiklah," ucap Sing bangun dari ranjang dan memakai jaket juga sepatu.

"Zayyan?"

"Ya," sahut Zayyan yang sedang duduk di kursi meja rias.

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu, aku pergi," ucap Sing.

Zayyan menoleh. "Umm! Hati-hati."

"Ayo, kita pergi." Sing meraih tangan Leo dan pergi keluar berdua.

Setelah Sing dan Leo pergi, Zayyan berbaring santai di ranjang hingga tiba-tiba perutnya berbunyi. "Aku lapar," keluhnya yang memang dirinya belum makan siang.

Zayyan ingat saat menuju perusahaan hampir setiap hari, tak jauh dari sini ada kafe. Ia bergegas memakai sweater dan sepatu lalu pergi ke tempat tersebut.

Selesai memilih menu, ada pesan masuk ke ponselnya. Rupanya dari Sing.

Apa kau sudah makan? Haruskah aku memesan makanan ke dorm?

Don't Go || XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang