Sembilan pemuda duduk berjejer di kursi yang tersambung dengan meja. Di depan mereka dengan possisi agak pinggir, ada lelaki berkacamata yang menjadi guru kelas acting, Seo Jun Ho.
"Hari ini kita akan mempelajari tentang emosi. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau suatu kejadian tertentu," ucap Seo Jun Ho. "Akan tetapi sebelum itu, apa kalian tahu ada berapa emosi dasar manusia?"
Semua menjawab serempak. "Enam."
"Apa saja?"
Sing mengangkat tangan. "Senang."
"Sedih." Beomsoo menyahut.
"Marah," timpal Lex.
"Takut," sambung Zayyan.
Leo ikut bersuara, "Kecewa."
"Dan jijik," lanjut Hyunsik.
"Nah, sekarang kita akan mempelajari salah satu bentuk emosi tersebut yaitu kemarahan, yang diambil dari kata marah," ungkap Seo Jun Ho.
"Marah adalah reaksi emosional kuat yang timbul karena ada pemicunya, yakni situasi atau stimulus yang dianggap ancaman, ketidakadilan, pertentangan, dan serangan lisan," ungkapnya. "Apa kalian bisa memberi contoh hal yang bisa membuat seseorang marah?"
Sing mengakat tangan.
"Ya?"
"Insiden yang tidak terduga, seperti jari kaki yang terantuk kaki meja, kepala yang menabrak tiang jalan, dan tak sengaja tersandung."
"Hmm, sebenarnya tidak salah. Ada yang lain?"
"Ya, Lex?" Seo Jun Ho melihat tangan Lex terangkat.
"Sesuatu yang berjalan tidak sesuai rencana."
Guru terlihat mengerutkan dahi lalu mengangguk pelan. "Iya itu bisa juga, yang lainnya?"
Kali ini Hyunsik berniat menjawab, "Ya, silakan."
"Mengalami ketidakadilan."
Untuk sesaat, suasana terasa kurang nyaman.
"Iya, itu benar," ucap Seo Jun Ho. "Mari kita lihat video yang kusiapkan."
Ada tiga video yang diputar melalui monitor yang tersambung ke laptopnya. Kesembilan member memperhatikan baik-baik. Selesai menonton, Seo Jun Ho menjelaskan.
"Jadi, ada tiga ekspresi kemarahan berdasarkan levelnya. Pertama anger-out, ditandai dengan teriakan dan makian pada objek kemarahan. Kedua anger-in, yakni kemarahan yang cenderung dirasakan sendiri tanpa mengungkapkannya. Terakhir mood incongruent speech, yaitu mengungkapkan kemarahan dengan suara pelan dan lembut," ungkapnya. "Contohnya adalah video yang baru saja kita tonton."
"Apa sampai sini kalian mengerti?"
"Iya," sahut sembilan pemuda itu.
"Bagus." Ia mengangguk. "Bisakah kalian sebutkan bagaimana biasanya raut wajah orang terlihat ketika sedang marah, atau apa yang bisa terjadi ketika marah?"
Wain mengangkat tangan. "Beberapa orang tatapannya menajam dan beberapa matanya melotot."
"Rahang mengetat dan menggemerutukkan gigi," sambung Gyumin.
"Nada suara antara meninggi atau merendah tetapi penuh penekanan," timpal Beomsoo.
"Jika parah, maka bisa terjadi kekerasan seperti pukulan dan tendangan," sahut Davin.
Hyunsik dengan pandangan mata ke bawah ikut bersuara, "Bahkan bisa juga sampai menggunakan barang di sekitar menjadi senjata, atau benar-benar memakai benda tajam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
RandomKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?