*Masih inget alurnya gak? Kalau kalian lupa, silakan baca ulang chapter sebelumnya.
I'M, BACK!
Happy Fancon, Xodiac!🔥
[30.05.02] Happy Davin Day! 🐻❄️
.
.
.Selesai pelajaran vocal dan rap, kesembilan pemuda itu kembali berkumpul di satu ruangan, yakni kelas Acting sekaligus Pengetahuan Umum. Di mana, Seo Jun Ho selaku guru telah menunggu sejak dua menit lalu. Setelah mereka duduk dan memberi salam, kelas pun dimulai.
"Sebelumnya kita mempelajari tentang emosi marah, dan aku meminta kalian membuat naskah singkat," ucap Seo Jun Ho. "Jadi, sekarang aku telah membuat naskah dan kalian harus mempraktikkannya seperti dua hari lalu."
"Apakah semua naskahnya sama?" tanya Gyumin melihat sang guru berjalan mendekat.
"Hanya dua naskah berbeda," kata Seo Jun Ho. "Masing-masing akan mendapat keduanya. Agar saling tahu bagaimana harus merespons. Namun jika kalian ingin melakukan improvisasi, tidak masalah."
Selesai membagikan kertas tersebut, Seo Jun Ho memberi mereka waktu untuk membaca dan menghafal.
"Siapa yang akan kau pilih menjadi lawan acting-mu?" tanya Sing pelan pada Zayyan di sampingnya.
"Umm ... kau."
"Lagi?" Sing ingat jika kelas acting dua hari lalu Zayyan juga memilihnya.
Sing membelai dagunya sendiri dengan ekspresi kelewat percaya diri. "Rupanya aku sepopuler ini, bahkan sebelum debut. Pesonaku memang sulit dilewatkan."
Hela napas dramatis Sing lakukan. "Inilah risiko menjadi pria tampan."
Zayyan langsung meliriknya tajam dengan tarikan bibir yang terlihat sangat tidak ramah bercampur raut wajah tak percaya. "Rasa percaya dirimu sungguh menembus langit, Sing."
Sing terkekeh dan tidak membalas. Keduanya lalu kembali fokus pada naskah masing-masing.
Di sisi lain, Lex yang duduk bersebelahan dengan Hyunsik pun mencondongkan tubuhnya dan berbisik, "Hyung, bukankah sangat disayangkan melewatkan kesempatan seperti ini?"
Hyunsik tertegun.
Setelah beberapa saat tak ada jawaban dari Hyunsik, membuat Lex kembali duduk dengan benar dan hendak fokus membaca naskah. Namun, ia tersentak kala mendengar kalimat Hyunsik yang mengalun pelan dengan nuansa tak menyenangkan, tetapi berhasil membuatnya menyeringai senang.
"Lakukan dengan baik dan bersih."
Setelah kelas acting, selanjutnya adalah pelajaran terakhir, Dance Mandiri. Hari pun sudah sore.
"Yan-Zayyan," panggil Sing yang sudah berdiri dari kursinya sambil menatap Zayyan yang masih duduk termenung.
"Euh?!" Zayyan tersentak kala merasakan tepukan pelan di bahunya. Ia menatap pada si pelaku dengan ekspresi bertanya.
"Ayo ke ruang dance."
Zayyan mengangguk dan lekas berdiri. Melirik sekeliling, ia melihat mereka berdua yang terakhir di kelas ini. Terlihat Davin hampir melewati pintu sebagai ketiga terakhir bersamanya dan Sing.
"Um, ayo," kata Zayyan.
Saat menuju kelas selanjutnya, Gyumin yang jalan berdampingan dengan Beomsoo berkata, "Mengingat kejadian di pelajaran Dance Mandiri saat itu, apa menurutmu Dudu hyung akan melakukan hal serupa hari ini?"
Beomsoo langsung ingat Lex yang saat itu sama sekali tak menegur Zayyan, dan justru mengabaikannya. Bahkan ia juga teringat akan Leo yang protes pada Lex karena terus-menerus mendapat koreksi.
![](https://img.wattpad.com/cover/359986707-288-k294373.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
AléatoireKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?