Pelajaran selanjutnya adalah Bahasa Jepang. Setelah semua masuk kelas, Yamada sensei datang. Sama seperti biasanya, Davin dan Sing menjadi yang terbaik dalam pelajaran ini.
Selesainya jam belajar diiringi Yamada sensei keluar, Gyumin masih sempat mengomel sendiri sembari membereskan barang-barangnya.
"Bahasa Jepang itu sulit, aku lebih suka Bahasa China," ujar Gyumin yang membuat Hyunsik memejamkan mata sembari menghela napas panjang.
'Astaga.' batin Hyunsik sebal.
"Dia mulai lagi," tutur Beomsoo.
"Terdengar menyebalkan," sahut Davin yang mengundang tatapan tak percaya dari Hyunsik dan Beomsoo. Bahkan Wain menatapnya dengan alis terangkat.
"Kau pun akan melakukan hal serupa dengannya besok." Davin hanya meringis mendengarnya.
"Lihat ini." Gyumin menunjuk tulisan di bukunya. "Kanji, hiragana, katakana. Kenapa harus ada tiga jenis huruf dalam bahasa Jepang? Membuat semakin sulit saja. Kal--hmpp!!"
Hyunsik membekap mulut Gyumin dari belakang. "Berhenti bicara sebelum aku menendang bokongmu."
Sing tertawa melihatnya. "Hyung, harusnya kau mengincar lehernya."
Leo terkekeh. "Jika itu dilakukan, mungkin dia akan berhenti mengeluhkan hal yang sama ... untuk selamanya."
Mereka hanya tersenyum mendengar ucapan Sing dan Leo. Sedikit banyak merasa terhibur oleh dua maknae tersebut.
Meninggalkan kelas, kini mereka tiba di ruangan dance. Pelajaran terakhir adalah Cover Dance. Alex telah duduk menunggu sambil memainkan ponsel.
"Annyeonghaseo, Anak-anak" sapa Alex.
"Annyeonghaseo, Alex Hyung," balas mereka bersamaan lalu menyimpan tas masing-masing ke dalam loker.
"Hari ini kita latihan lebih cepat," ucap Alex membuat rasa ingin tahu kesembilan pemuda itu muncul.
"Kenapa begitu, Hyung?" tanya Hyunsik.
"Aku harus mengantar ibuku ke rumah sakit untuk terapi," jawabnya. Mereka mengangguk mengerti. "Aku sudah berbicara dengan agensi, jadi kita akan pulang lebih cepat."
"Nde, kami mengerti," ucap Lex.
"Hmm. Kalau begitu kita langsung pemanasan saja, Lex kau bisa memimpin."
Lex mengangguk. "Baik."
Pemanasan pun dimulai. Gerakan pemanasan yang Lex lakukan adalah gerakan lama, bukan yang ia lakukan di kelas Dance Mandiri. Tentunya pilihan Lex membuat Gyumin dan yang lainnya senang, karena terasa lebih mudah dan ringan.
"Baiklah, sekarang atur formasi kalian semua. Aku ingin melihat cover dance grup." Alex menepi dan berakhir duduk di kursi menantikan penampilan para muridnya.
Lex menuju laptop yang terhubung pada keempat speaker di sudut ruangan. Menghidupkan musik, dan segera masuk ke formasi. Lagu BOSS milik NCT-U adalah pilihan mereka sejak Senin lalu. Mereka menari dibawah pengawasan Alex yang mengamati sembari duduk di tepi.
Lebih dari tiga menit kemudian, Alex berkata, "Masih cukup kacau."
Dengan napas yang cukup cepat usai menari, mereka hanya diam. Tahu jika ucapan Alex memang benar.
"Lebih fokus dan tampilkan yang terbaik. Tarikan ulang," ucap Alex.
"Baik," sahut mereka serempak.
Dua kali mengulang tarian usai. Kini sembari mereka beristirahat, Alex memberi arahan untuk gerakan-gerakan yang butuh perbaikan. Setelah itu kembali menari beberapa kali lagi, kemudian disusul dengan tarian yang sama tetapi secara individu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
RandomKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?
