2. Tatapan

1.1K 149 17
                                        

"Dudu Hyung, kau pulang hari ini?" tanya Sing heran. Pasalnya, ia mendengar jika Lex ijin libur dua hari karena kakaknya masuk rumah sakit.

"Kakakku sudah membaik. Aku kembali lebih cepat."

"Aaa begitu rupanya. Syukurlah."

Sing menoleh ke belakang dan sedikit menyingkir. Terlihatlah pemuda yang menjadi perbincangan hangat saat ini.

"Zayyan, dia adalah Zo Doohyun. Panggilannya adalah Dudu dan perusahaan memberinya nama panggung Lex."

Zayyan membungkuk pada Lex. "Hello, namaku Zayyan. Senang bertemu denganmu."

Lex menatap Zayyan baik-baik. Seakan memferivikasi apa yang teman-temannya katakan saat ia bertanya tentang Zayyan tadi. Ia berdiri dan mengangguk.

"Doohyun."

Kemudian tanpa mengatakan apa-apa lagi, Lex pergi menuju kamarnya.

Zayyan tertegun melihat sikap pemuda itu yang seakan tidak menyukainya. Bahkan nada suaranya terdengar datar dan tidak ramah.

"Sepertinya Dudu lelah dan masih memikirkan kesehatan kakaknya. Dia baru saja datang dan butuh istirahat," ucap Hyunsik.

"Kurasa juga begitu," sahut Beomsoo dengan anggukan kepala.

"Nah Zayyan, liat dia." Sing menujuk Leo. "Dia bernama Lee Ngo Yin, dan nama panggungnya adalah Leo. Dia berasal dari Hongkong sama sepertiku."

Zayyan tersenyum sopan. "Halo, namaku Zayyan."

Leo hanya mengangguk sebagai balasan.

Melihat raut wajah dan sorot mata Leo, membuat Zayyan berpikir jika pemuda itu mempunyai sikap dingin.

"Kau sama sekali tidak menyenangkan, Leo," ucap Sing yang hanya dibalas dengkusan pelan oleh Leo.

"Yang di pinggir itu bernama Park Sehoon, dan nama panggungnya adalah Wain."

Zayyan menatap Wain dengan senyuman lalu membungkuk.

"Namaku Sehoon."

'Su-suaranya!'

Zayyan melotot mendengar suara Wain. Pertama kalinya ia mendengar suara seseorang yang begitu dalam secara langsung.

Ekspresi Zayyan yang terkejut terlihat begitu lucu dan menggemaskan di mata mereka. Matanya semakin terlihat bulat, tatapan polos bercampur tak percaya, dan mulutnya terbuka. Uniknya, semua itu terjadi di wajahnya yang memiliki fitur wajah tegas. Bahkan Leo dan Wain tersenyum tipis, meski segera memalingkan wajah. Beomsoo pun sempat tertawa pelan.

"Ahahaha lihat ekspresi wajahmu, Zayyan." Sing mencubit pipi Zayyan. "Begitu lucunya."

"Lucu sekali," ucap Gyumin dengan tawa yang diangguki oleh Davin.

"Kiyowo," ucap Hyunsik pelan sembari terkekeh. Sudah lama sejak terakhir kali dirinya melihat seseorang yang begitu lucu. Ingatan lucu yang ia punya juga seakan terhapus saat menjalani wajib militer yang tidak mudah.

Zayyan berusaha melepaskan tangan Sing yang menarik pipinya. "Sing~" rajuknya. "Lepas, sakit."

"Baiklah," ujar Sing sambil menarik gemas sekali lagi lalu melepasnya. Membuat Zayyan cemberut.

"Nah, kurasa kau sudah tahu nama yang lainnya," kata Sing.

Sing berpikir begitu karena ketika ia pulang, hanya dirinya, Wain, Leo, dan Doohyun yang terakhir tahu kehadiran Zayyan.

Namun, tatapan Zayyan membuatnya ragu. "Apa kau belum tahu nama mereka semua?"

Zayyan mengangguk yang membuat Sing heran dan segera menatap yang lainnya.

Don't Go || XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang