Happy Debut 2nd ANNIVERSARY ✨
.
.
.
"Pantas saja Gyumin hyung tidak mau membereskan dapur," ucap Davin.
"Sepertinya kandang babi masih lebih baik." Mata Leo memindai sekelilingnya.
"Bagaimanapun juga kita harus mulai membersihkannya sekarang," tutur Wain.
"Kalian mulailah membereskan sampah dan benda-benda yang berantakan, sedangkan aku akan mencuci piring," lanjutnya.
"Baik," sahut Leo dan Davin.
Di area sekitar meja dan sofa, ada Gyumin yang membereskan barang-barang, dan Beomsoo yang membersikan karpet dengan penyedot debu. Di sudut ruangan, Sing dan Zayyan sibuk dengan sapu dan alat pel.
Baru beberapa menit mereka mulai bekerja, Hyunsik datang. "Wow, apakah baru saja terjadi perang di sini?"
Sekilas, mata Hyunsik melihat kulit mangga dan manggis berserakan di meja yang sedang Gyumin bereskan. "Berantakan sekali."
"Seperti yang kau lihat, Hyung," ucap Gyumin.
"Kau pulang cepat, Hyung," komentar Beomsoo.
"Hmm ya, begitulah." Hyunsik melihat sekeliling. "Rajin sekali kalian."
Gyumin tertawa. "Jika bukan karena ibu Wain akan datang sebentar lagi, kita pasti akan menunda membereskan ini semua sampai sore atau bahkan malam nanti ketika Dudu hyung kembali. Bahkan kita semua belum sarapan."
Dahi Hyunsik mengernyit." Ibu Wain akan datang?"
Beomsoo mengangguk sembari tetap fokus membersihkan karpet. "Yaa, dan akan datang saat jam makan siang nanti."
"Itu artinya tidak lama lagi," ucap Hyunsik.
Dari sudut ruangan, Sing menyahut sembari mengepel lantai. "Karena itu, bantulah kami agar cepat selesai, Hyung."
Hyunsik mengendikkan bahu santai. "Aku tidak terlibat dalam kekacauan di sini."
"Terlibat atau tidak, ibu Wain hyung tidak akan peduli. Kau pasti akan masuk daftar orang yang patut dimarahi jika tempat ini dinilai tak layak huni baginya," ucap Sing.
"Lagi pula kau adalah 'hyung'. Apakah kau tidak kasihan pada kami? Kami tak punya banyak waktu, kau tahu," ucap Sing.
Hyunsik memejamkan mata dan menghela napas panjang. "Baiklah."
Responnya tentu membuat Sing tersenyum lebar, begitu juga dengan Gyumin dan Beomsoo yang kini memberikan acungan jempol pada Sing.
Hyunsik meletakkan tas, lalu pergi ke dapur. Wain, Leo, dan Davin sontak menoleh ke arahnya. "Kami mendengar suara kalian tadi. Kau sungguh pulang cepat, Hyung."
"Bahkan meskipun aku pulang cepat, kalian masih sempat membuat tempat ini seperti terkena ledakan bom."
Davin meringis. "Yaa, begitulah."
"Apa Hyung mau membantu kami?" tanya Leo.
"Dengan berat hati," ucap Hyunsik membuat ketiganya tertawa pelan.
Melihat area dapur sudah cukup orang baginya, Hyunsik pun mengambil lap dan semprotan pembersih lalu pergi ke ruang depan. Terlihat, kini dia sedang mengelap kaca jendela.
Seiring waktu berlalu, pekerjaan yang tak mereka sukai akhirnya selesai. Bahkan kamar masing-masing juga telah mereka rapikan.
"Hyunsik hyung tadi berkata, setelah membereskan kamar kita harus segera mandi. Sekarang, kau atau aku yang akan mandi lebih dulu?" tanya Sing duduk di lantai bersandar pada sisi ranjang dengan peluh membasahi wajah dan pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
RandomKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?
