Beomsoo, Sing, dan Zayyan segera menyusul Davin menuju mobil yang biasanya mereka naiki. Namun, ucapan Lex menghentikan langkah mereka.
"Aku tidak bilang kalau kau bisa pulang bersama mereka, Zayyan."
Zayyan menoleh pada Lex.
"Kau ... tetap di sini bersamaku."
"Apa maksudmu, Dudu Hyung?" Dahi Sing mengernyit, sedangkan Beomsoo dan Davin menatap heran pada Lex.
Rasa khawatir seketika menghampiri Sing. Bagimana tidak, jika saat ini Lex meminta Zayyan tetap di perusahaan. Dirinya tahu jelas bagaimana hubungan keduanya. Meskipun sejak kemarin Zayyan merasa senang atas tindakan kecil Lex yang berarti untuknya.
Namun, Sing tentu tak bisa setenang itu meninggalkan Zayyan hanya berdua dengan Lex. Bukan tidak mungkin sesuatu akan terjadi. Walau ia tahu Lex bukan orang yang tidak masuk akal.
"Kubilang, dia akan tetap di sini bersamaku," kata Lex. "Aku tak mengijinkannya pulang."
"Tapi kenap--"
Lex mengangkat satu tangan. Menghentikan ucapan Sing. Bukti dirinya tak menerima protes ataupun bantahan.
Lex menatap Zayyan tajam. "Ikuti aku."
Setelah mengatakan itu, Lex berbalik hendak berjalan kembali masuk ke gedung perusahaan. Namun sebelum melangkah ia sempatkan beralih pada Sing yang seperti akan mengatakan sesuatu.
"Aku tidak berniat membunuhnya, tenanglah."
Sing diam. Meski rasa khawatir masihlah ia rasakan. Begitu juga dengan yang dirasakan oleh Beomsoo dan Davin. Keduanya kompak melihat Zayyan yang masih berdiri di tempatnya.
"Apa yang terjadi?!" tanya Gyumin dengan nada tinggi dari dalam taksi yang kaca jendelanya terbuka.
"Dudu Hyung meminta Zayyan Hyung tetap di perusahaan bersamanya!" jawab Davin.
"Huh?!" Nada heran begitu kental dalam suaranya. "Kenapa Dudu hyung melakukan itu?!"
"Tidak tahu!"
Sing seakan tersadar. Ia melihat Zayyan yang masih diam menatap sosok Lex yang berjalan. Tangan Sing terangkat lalu memegang bahu Zayyan
"Zayy ...."
Zayyan menoleh dengan senyuman di bibir. "Tidak apa-apa. Aku akan pulang setelah ini."
Di sisi lain, Lex yang merasakan bahwa tak ada yang mengikutinya, segera melihat ke belakang dan berkata, "Kau masih diam di sana?! Cepatlah!"
Zayyan tersentak mendengarnya. Ia lalu berkata pada Sing, "Aku akan segera kembali."
Sing, Beomsoo, dan Davin pun masuk ke mobil yang sudah terdapat seorang staff sebagai pengemudinya.
"Apa yang akan dilakukan Dudu hyung pada Zayyan?" Beomsoo bertanya-tanya sendiri.
Di samping Beomsoo, wajah Sing masih menampilkan ekspresi khawatir yang terlihat jelas. Ucapan Beomsoo pun semakin membuatnya tidak tenang.
"Dudu hyung meminta Zayyan hyung tetap di perusahaan di depan kita semua. Karena itu, aku yakin dia tak akan melakukan hal buruk," tutur Davin.
Dahi Davin sedikit berkerut. 'Dudu hyung tidak mungkin menyakiti Zayyan hyung dengan awalan sejelas itu.'
Sing mengusap wajahnya sendiri sambil menghela napas berat. "Dudu hyung, jebal."
Beomsoo menoleh dan matanya melihat Sing yang terlihat sedikit gelisah. "Perkataan Davin masuk akal, Sing. Kurasa Dudu hyung tidak akan melakukan sesuatu yang berisiko pada Zayyan." Tangan Beomsoo memegang bahu Sing dan seulas senyum lembut terukir di bibirnya. "Berpikirlah positif. Keduanya akan baik-baik saja, aku yakin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
AcakKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?