*[12.09.97]_Happy_Hyunsik_Day!🐹🎂🎁
*[22.11.25]_Korean_Star_Xperience✨
Kalau lupa alur, silakan baca bagian akhir chapter sebelumnya.
.
.
.
Setelah berpakaian rapi, Leo turun ke lantai satu untuk menghampiri Sing dan Zayyan. Sebelumnya Sing sudah memberitahu jika mereka akan pergi. Membuka pintu, ia melihat keduanya telah siap.
"Ohh, Leo," kata Sing menoleh.
"Berangkat?"
Sing dan Zayyan mengangguk. "Um!" Keduanya memakai tas selempang lalu keluar kamar.
Tiga orang itu melewati Beomsoo dan Gyumin yang masih duduk di sofa depan televisi.
"Kalian akan pergi?" tanya Gyumin.
"Ya," sahut Sing.
"Berhati-hatilah dan jangan pulang terlalu larut. Kalian berangkat sedikit telat dan besok harus latihan," tutur Beomsoo.
"Baik," sahut ketiganya bersama lalu lanjut keluar.
Beberapa saat setelah mereka pergi, Gyumin diam sesaat lalu menoleh dan berkata, "Bagaimana jika kita pergi juga?"
Beomsoo menatapnya. "Pergi? Pergi ke mana?"
"Sejujurnya aku ingin makan jajjangmyeon. Ada restoran mie yang baru buka beberapa hari lalu, aku ingin mencobanya," ungkap Gyumin.
"Kita juga bisa sekaligus ke rumah sakit menjenguk bibi. Terakhir kali Sing dan Leo yang datang, 'kan?" lanjutnya.
"Kau benar," kata Beomsoo. "Baiklah, ayo pergi. Kita akan menjenguknya malam ini."
"Um," gumam Gyumin. "Aku akan berganti pakaian dulu."
Keduanya pun pergi setelah bersiap. Tujuan pertama adalah rumah sakit. Sesampainya di sana, mereka melihat wanita paruh baya tersebut masih tak sadarkan diri. Setelah menjenguk, mereka pergi ke restoran yang diinginkan Gyumin.
Di tempat lain, Sing, Zayyan, dan Leo, keluar dari restoran. Berjalan bersama menyusuri jalanan kota sambil sesekali mengambil foto. Beberapa gadis kadang menatap mereka dan berbisik-bisik pada temannya sambil tersipu malu lalu kembali mencuri-curi pandang.
Sing menoleh sesaat pada Leo dan bertanya, "Leo, ke mana kita pergi selanjutnya?"
"Kita bisa pergi bermain bowling, coffee shop, dan ke tempat karaoke," kata Leo sambil memotret sebuah gedung tinggi dengan ornamen unik di depannya, seperti bangunan tua tapi masih kokoh.
"Ide bagus," puji Sing sambil melihat foto selfie-nya. "Zayyan, bagaimana menurutmu?"
Tak ada jawaban.
"Zayyan?"
Tetap tak ada jawaban.
Keduanya pun diam dan kompak menoleh ke samping. Tak ada Zayyan di tengah mereka. Lalu Sing dan Leo melihat ke belakang. Zayyan tertinggal beberapa langkah.
Zayyan berdiri terpaku. Sing dan Leo mengikuti arah pandangnya. Sebuah papan iklan besar yang menampilkan boygroup kpop. Mendekati Zayyan, keduanya melihat sorot mata Zayyan tampak sendu bercampur kerinduan dan rasa senang. Bibirnya pun melengkung membentuk senyuman.
Sing menepuk pelan bahu Zayyan. "Apa yang kau lihat?"
Zayyan sedikit tersentak dan hanya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis tanpa menjawab.
Sing tersenyum nakal dan mengacak rambut Zayyan. "Di masa depan, kita juga akan debut seperti mereka. Bersabarlah, kita sedang berusaha untuk mencapainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go || Xodiac
AléatoireKisah tentang sembilan pemuda dalam menggapai mimpi mereka bersama. Akankah semuanya berjalan mulus tanpa hambatan? Atau justru banyak rintangan yang menghadang?
