Prolog

5.5K 184 2
                                    

Dua bocah berumur 6 tahun itu saling bergandeng di depan kelas mereka. Pandangan keduanya menunduk dengan jantung yang berdebar kencang. Si bocah laki-laki itu terlihat memberikan semangat kepada sahabat perempuannya yang sudah ia kenal sejak mereka masih bayi.

"Zean, kalau nilai eya jelek, Papa sama Mama pasti marah."Freya-gadis kecil yang tangannya digenggam oleh zean itu menetap sahabatnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Eya, percaya sama Zee, nilai Eya pasti bagus. Yang penting, Eya udah usaha. Nanti kalau dimarahin sama Om aran dan tante Chika, biar zean yang bantu ngomong. Eya jangan nangis, nanti zean sedih,"kata zean-si bocah laki-laki. Jemarinya mengusap pipi tembem Freya yang mulai basah karena air mata.

"Eya takut papa sama Mama marah" freya kecil menekuk bibirnya lesu. Tangan gadis itu bahkan terasa begitu dingin di genggaman zean.
"Biar Zee yang bakal lindungin Eya"
"Janji ya, harus bantuin Eya? "Freya mengajukan jari kelingkingnya di hadapan zean.
Melihat itu, Zian pun tersenyum lebar. Dengan senang hati, bocah laki-laki itu menaikkan jari kelingkingnya dengan milik Freya."janji!" Katanya dengan riang.

Tidak berselang lama, akhirnya Sean-papanya Zean dan Aran-papanya Freya keluar dari ruang kelas. Wajah Sean terlihat cerah dan bahagia, sementara Aran terlihat tidak bersahabat. Zean pun menyambut papanya dengan riang. bocah laki-laki itu memeluk lutut Sean dengan pandangan mendongak. Melihat kelakuan Zean yang menggemaskan, Sean pun mencubit pipi anaknya itu pelan.

"Selamat, anak kesayangan papa dapat peringkat satu, " ujar Sean seraya mengangkat Sean untuk dibawa ke dalam gendongannya. Mendengar penuturan dari papanya, tentu Zean bersorak riang.

"Kalau Freya dapat peringkat berapa pah? "Tanya Freya kepada Aran dengan sorot mata penuh pengharapan.

Kedua alis Aran tidak suka. Pria itu bahkan malas untuk menetap wajah pada anak perempuannya. Terlihat jelas kalau Aran begitu kecewa dengan hasil belajar Freya selama setahun anak itu duduk di bangku kelas 1.

"Peringkat 5 dari bawah. Makanya, kalau papa suruh belajar, iya belajar! Jangan main terus kerjaannya. Kalau sudah begini, papa sendiri yang malu. Flora aja dapat peringkat satu di kelasnya, bukan seperti kamu yang peringkat 5 dari bawah "ujar Aran dengan nada sedikit meninggi.

Mendengar penuturan papanya, Freya pun menundukkan kepalanya gadis kecil itu tentu merasa sedih dengan perkataan Aran yang terdengar menyakitkan. Papanya itu bahkan selalu membanding-bandingkannya dengan adik tiri yang berselisih umur 5 bulan dengannya.

"Om nggak boleh marahin Eya. Kalau Eya nangis, nanti Zean sedih, "berusaha membela Freya dengan caranya sendiri.

"Sudahlah, Ran. Kemampuan anak itu beda-beda. Kamu jangan marahi dia kayak gitu titik harusnya kamu malah kasih semangat ke Freya supaya dia makin semangat belajar"tegur Sean yang merasa kalau Aran sudah keterlaluan.

Arang berdecak sebal mendengarnya. "Saya pusing sama anak ini. Tolong sekalian antar Freya pulang ya. Saya masih banyak kerjaan di kantor "finalnya tanpa menunggu jawaban dari Sean, Aran pun segera berlalu dari sana dengan perasaan kesal.

Sean menggelengkan kepala melihat itu. Aran memang keras kepala dan tidak ingin mendengarkan nasihat orang. pandangannya kembali menetap Freya yang masih menundukkan kepala.

"Jangan nangis ya. Kita beli es krim sama-sama"
Sean menurunkan Zean dari gendongannya. Zean langsung memeluk Freya dari samping seolah-olah memberikan kekuatan dari pelukan hangatnya. Dari sini, Sean bisa melihat bahwa Zean begitu menyayangi Freya meskipun mereka masih belia.

"Suatu saat nanti, kalau Eya dapat nilai tinggi, kita harus buat om Aran nggak bisa berkata-kata lagi. Eya itu keren, cantik, dan selalu jadi kesayangannya Zean. Jangan nangis lagi ya? Eya lebih cantik kalau senyumnya kayak gini "Zean menarik dua ujung bibir Freya dengan jemarinya membentuk sebuah lengkungan di sana.

"Eya sayang zee"

"Zee juga sayang Eya"

To be continue

Hai,guysss Selamat membaca
Maaf ya kalau banyak typo soalnya ini cerita pertama gw
Kalau ada yg masih bingung sama karakter yg ada dalam cerita ini
Ini dia namanya:
-Zeanandra Mahendra Malik(Zean/zee)
-Queen freyana levanya(Freya/Eya)
-Ayah Zean(Sean)
-Mama Zean(gracia)
-Papa Freya(Aran)
-Mama Freya(chika)
Karakter Lain menyusul sepanjang cerita ya guysss
Jangan lupa Vote juga ya!!!!



Seamin Tak SeimanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang