"SELAMAT PAGI DUNIA TIPU-TIPU!"
"Diem lo, Gembel!" Ollan menempeleng kepala Aldo, membuat cowok itu mengaduh kesakitan. la tertawa melihat muka kocak milik sahabatnya itu.
"Lo punya dendam apa, sih, sama gue?" tanya Aldo yang sudah merasa jengah dengan Ollan
"Nggak ada. Gue cuma eneg sama kejombloan lo itu." Ollan merangkul pundak Jessi-pacar barunya. "Kayak gue, dong. Cewek baru, nih."
Baran yang melihat itu pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Jessi itu termasuk dalam deretan cewek populer di sekolah. Jurus buaya milik Ollan memang tidak lagi bisa diragukan.
"Lo dipelet ama dia, Jes?" tanya Aldo, penasaran.
Jessi menggeleng pelan. "Kemarin gue gabut, jadi asal nerima dia aja deh."
Mereka yang mendengar jawaban dari Jessi itu pun tertawa kompak.Gini, nih, kalau pasangan playgirl dan playboy dipertemukan. Kehebohan yang mereka ciptakan itu berhasil membuat perhatian dari siswa siswi SMA Senandika tertuju ke arah mereka. Itu bukan hal baru, mereka sudah bisa menjadi pusat perhatian orang-orang.
"Gue juga gabut macarin lo, Jes. Kita berdua sama-sama iseng. Mayan buat nambah list daftar mantan," balas Ollan kemudian terkikik geli.
"Gila, gila!" Baran bertepuk tangan heboh.
"Awas kena azab, lan," peringat Christian kepada sahabat cap buayanya itu.
"Selagi bisa semua, kenapa harus satu? Selagi gue bisa dapetin banyak cewek, kenapa harus milih satu?"
"Titisan Mbak Nana!" sahut Aldo.
"Titisan setan," ralat Zean yang baru saja selesai memberi makan Freya. Kedua pasangan beda keyakinan itu terlihat begitu sempurna.
"Zee, kayaknya Adelio perlu aku didik sama dia. Ollan udah pengalaman, pasti dia jago buat ngajarin Adelio," ujar Freya. Senyumnya merekah sempurna, membayangkan akhlak Adelio di kemudian hari.
"Kamu mau nyesatin Adelio? Mau aku buang ke rawa-rawa?" Zean mendengkus pelan. Hidupnya mengenaskan, dikelilingi oleh orang-orang tidak berakhlak macam mereka semua. "Ide bagus, tuh, Fre." Ollan menganggukkan kepala sembari berpikir. "Adelio harus jadi generasi penerus gue!" Cowok itu menepuk dadanya bangga.
"Kapan-kapan, gue ajakin lo buat ngasih pelajaran ke Adelio untuk menjadi seorang buaya daratan!" Balas Freya dengan semangat. Zean tersenyum mengerikan. "Baby Eya...." Freya cengengesan dibuatnya.
"Oh iya!" ujar Baran tiba-tiba. "Tadi pagi gue ketemu Ariel." "Terus?" Christian mengangkat sebelah alisnya.
"Dia nggak macem-macem, sih. Cuma mastiin ke gue kalau... Freya kena teror," balas Baran memberi tahu sahabatnya. Zean mengerutkan keningnya. "Dari mana dia bisa tau?"
"Ya elah, Zean. Ariel itu punya banyak mata-mata di sekitar kita," balas Baran.
Freya berdeham pelan lalu memperbaiki posisi duduknya. "Jangan omongin masalah kayak gini di sini." la menatap Jessi yang tengah asyik memakan mi gorengnya.
"Bahaya," lanjut Freya.
***
"Fre, kamu udah tau belum?" tanya Christy dengan wajah berbinar-binar.
Gadis itu baru saja menghabiskan satu botol susu coklat yang selalu ia bawa dari rumah.
"Tau apaan?" tanya Freya dengan raut wajah malas.
"Aku denger-denger, kelas kita bakalan kedatangan murid baru!"
"Terus? Emangnya gue peduli?"
Christy mencebikkan bibir melihat tanggapan gadis itu yang tidak sesuai dengan ekspetasinya. "Kamu nggak asyik diajak gosip."
Freya memutar bola mata. "Emang. Gue kan bukan emak-emak kompleks."
Christy membuang pandangan ke arah lain. la kesal dengan Ilona karena tidak sefrekuensi dengannya. Matanya itu mengedar lalu membulat saat itu juga saat melihat seorang cowok datang ke dalam kelas bersama Bu Melody. "Dia dateng, Fre. Murid baru itu!" ucap Christy dengan heboh seraya menunjuk ke arah murid baru itu.
Freya mengikuti arah tunjuk gadis itu. la hanya menatap datar ke arah seorang cowok berperawakan tinggi dan juga berpakaian rapi. Wajah cowok itu terlihat galak, tidak ada kesan ramah sedikit pun. Beberapa teriakan teman sekelas Freya pun turut mengiringi kedatangan cowok itu.
"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Pindahan dari SMA Jayabaru", ujar Bu Melody dengan lantang.
Semua yang mendengar itu pun memekik kaget. SMA Jayabaru adalah sekolahan yang berisikan murid-murid pintar saja. Maka dari itu, mereka semua terkejut mendengarnya.
"Kamu perkenalan dulu, ya, Nak," titah Bu Melody pada murid baru itu.
"Nama gue Niki Ananda Putra, bisa dipanggil Niki," ujar murid baru itu tanpa senyum sedikit pun di bibirnya. Wajahnya terlihat dingin dan terkesan galak, tapi sayangnya begitu tampan.
Bu Melody tersenyum. "Kamu bisa duduk di bangku kosong itu."
Wali kelas XII IPA 4 itu menunjuk ke arah bangku yang berseberangan dengan milik Freya. Tanpa banyak bicara, Niki pun menurut saja. Cowok itu berjalan ke arah bangku yang ditunjuk Bu Melody.
***
Freya menendang-nendang sebuah motor yang sangat mepet dengan motor miliknya. la jadi kesusahan untuk mengeluarkan motornya. Sebenarnya, bisa saja dirinya menyingkirkan motor itu. Namun, berhubung karena dirinya malas, jadi Freya memutuskan untuk menunggu si empunya motor seraya menyibukkan diri dengan cara menendang motor milik entah siapa itu. "WOY, MOTOR GUE!" teriak Niki dari kejauhan. Dengan cepat cowok itu berlari menghampiri motornya yang ditendang terus-terusan oleh Freya.
"Oh, punyanya si mulut bon cabe," gumam Freya.
"Lo gila, hah?! Kalau motor gue rusak, lo mau tanggung jawab?!"
"Mau," balas Freya dengan cepat. Wajahnya terlihat begitu santai tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Sinting!"
"Selain sinting, gue juga gila dan miring."
"Dasar cewek barbar!"
"Dasar bon cabe!"
"Bon cabe? Siapa?"
Ilona tertawa. "Ya lo-lah! Emang siapa lagi? Mulut lo pedes banget kayak bon cabe level lima juta!"
"Gue nggak kenal sama lo. Jadi, berhenti sok-sokan kenal sama gue," balas Niki kesal.
"Setan!" maki Freya tak tertahan. la mengambil helm yang berada di atas motornya. "Singkirin motor lo, gue mau lewat! Cepetan kalau nggak mau gue ngap!"
Niki berdecak sebal dibuatnya. Meskipun begitu, ia tetap melakukan perintah Freya. Cowok itu mengeluarkan motornya dari parkiran. Keributan yang keduanya ciptakan pun tidak luput dari perhatian beberapa murid yang juga tengah berada di parkiran sekolah.
"Dasar bon cabe!" maki Freya. Setelahnya, gadis itu mulai melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Niki menatap kepergian gadis itu dengan senyuman tipis. "Lucu juga."
To Be Continue
Jangan lupa vote dan komen ya guys
Maaf Baru Bisa Update Dan Maaf juga Kalau Ada Typo
![](https://img.wattpad.com/cover/360693383-288-k661233.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seamin Tak Seiman
Storie d'amore[Completed ✓] Cinta menyatukan kita yang tak sama aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam Berjalan salah,Berhenti pun tak mudah Apakah kita salah!!! "Seamin tak seiman"