DAFTAR NAMA SISWA DENGAN PEROLEHAN NILAI UJIAN TERTINGGI
1. ZEANANDRA MAHENDRA MALIK: 100
2. QUEEN FREYANA LEVANYA: 98
3. NIKI ALDEVARO FIKRI: 97,3
Zean membulatkan matanya tidak percaya. Cowok itu menggelengkan kepalanya beberapa kali. la mengucek kedua matanya untuk memastikan apakah yang dilihatnya benar atau tidak. Bukan namanya yang membuat dirinya kaget, melainkan Freya.
"EYA! CEPET KE SINI, YA! ADA NAMA KAMU!" teriak Zean tidak sabaran kepada Freya yang tengah asyik berbincang dengan sahabat- sahabatnya itu menoleh ke arah Zean.
"Ada apa?" tanya Freya dengan kening mengerut bingung. Kedua kakinya mulai melangkah menuju ke arah cowok itu. Membelah kerumunan murid yang lumayan padat.
Karena tidak sabar, Zean pun memilih menghampiri Freya, kemudian menarik tangannya untuk ikut bersamanya. Ia mengajak gadis itu untuk melihat papan pengumuman yang tertempel di dinding.
"Baca, Ya." Zean menunjuk papan pengumuman itu dengan jarinya. Freya pun mengikuti arah tunjuk Zean. Setelah membaca tulisan yang tertera di sana, seluruh tubuh Freya seolah lemas begitu saja.
"l-ini... seriusan?" tanya Freya. Suhu tubuhnya mendadak panas dingin. Zean mengangguk cepat. Senyum manis mengembang indah di bibirnya. "Selamat, usaha kamu nggak sia-sia. Impian kamu buat dapet nilai tertinggi udah terkabul."
"Aaaaaa Zeannnn. Eya udah jadi anak pinter." Kedua mata Freya berkaca kaca karena merasa terharu. Perjuangan yang selama ini ia lakukan, kini mendapatkan hasil yang sepadan.
"Jangan nangis, nanti cantiknya ilang." Zean mengusap air mata Freya yang mulai menetes.
"WEH, ADA APAAN NIH!!" tanya Aldo dengan heboh. Cowok itu datang bersama Ollan dan Baran. Seragam putih abu-abu milik mereka sudah dipenuhi oleh coretan-coretan dengan berbagai macam warna.
"GILA, FRE GILA LO DAPET NILAI TERTINGGI URUTAN KEDUA PAKAI PELET APAAN LO?! teriak Ollan dengan kencang. Wajah cowok itu terlihat sumringah merasa takjub. la menepuk dua kali pundak Freya. "Ratunya Sannoh udah berhasil buktiin kalau dia layak dapetin nilai tertinggi."
Mendengar perkataan Ollan itu justru membuat Freya semakin menangis. Ini adalah pencapaian terbesar selama belasan tahun dirinya hidup. Beberapa murid yang haru saja membaca isi papan pengumuman itu pun tidak kalah kagetnya, Freya yang mereka kenal sebagai siswi yang nakal dan jarang mengerjakan tugas, kini berhasil membungkam mereka dengan pencapaiannya.
"Fre, lo kan udah jadi pinter nih. Bisalah jadiin gue anak didik lo." Baran menaik turunkan alisnya.
Zean melirik tajam ke arah sahabatnya itu. "Mau modus?" Baran memutar bola matanya malas untuk meledek "Kalian kan udah nggak pacaran. Zen."
"When Christian said, mau gue patahin leher lo." ujar Aldo menirukan kalimat legendaris yang selalu diucapkan oleh ketua Sannoh itu. Semua yang mendengar itu pun tertawa. Untung saja Christian sedang tidak ada diantara mereka.
"BABY TIAN! TUNGGUIN KITTY! teriak Christy yang tengah berlari mengejar Christian. Kedua pasangan remaja itu terlihat begitu menggemaskan seperti dua anak kecil yang tengah bermain kejar-kejaran.
"Nah, orangnya nongol tuh," ujar Ollan seraya menunjuk Christian.
"SINI KE LAPANGAN! YA KALI MOMEN KELULUSAN NGGAK DIRAYAIN!!" teriak Christian memberikan instruksi kepada yang lainnya. Cowok Itu sudah berdiri di tengah-tengah lapangan. Disusul Christy yang datang dengan napas ngos-ngosan.
Zean, Freya, Aldo, Baran, Ollan saling pandang satu sama lain.Mereka semua kompak mengangguk, kemudian berlari kencang menghampiri Christian dan Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seamin Tak Seiman
Romance[Completed ✓] Cinta menyatukan kita yang tak sama aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam Berjalan salah,Berhenti pun tak mudah Apakah kita salah!!! "Seamin tak seiman"