Menjadi selingkuhan pria-pria kaya adalah kelakuan seorang wanita bernama Shirina Marthin. Uang adalah alasan Shirin mendekati para pria itu. Tua-muda, semua dibabat habis.
Suatu hari, wanita itu bertemu kembali pria yang pernah dekat dengannya. Si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(yeah, this is Crazy darling)
_
__ New York, 08:00
Dengan hanya memakai piyama tidur selutut, Shirin berkeliaran disetiap sudut rumah, menata ini dan itu, menyapu, mengepel, mengganti hordeng, membersihkan gudang, luar biasa lelahnya. Sedangkan Diana, wanita itu sudah sibuk dilantai bawah, mengecek club nya.
Ceklek
"Hwow, sekarang kau malah mirip pembantu Shirin".
Shit
"Are you kidding?, Rumahmu seperti gudang Diana, apa kau tak pernah membersihkannya?". Shirin mengumpat kesal. Mata wanita itu menatap geram sahabatnya.
Diana berpikir sejenak tidak peduli tatapan Shirin. "Aku sangat sibuk dilantai bawah, terkadang aku akan tidur di salah satu kamar disana. Jika kau lupa maka aku akan mengingatkanmu... Gedung ini adalah asetku, aku bisa tinggal dimana saja...".
Shirin memutar bola matanya malas. Dasar tukang pamer. "Yayaya, terserahmu...". Wanita itu meninggalkan Diana begitu saja, masuk kekamar mandi yang ada didapur.
"SHIRIN, AKU INGIN KELUAR. APA KAU INGIN IKUT?". Teriak Diana yang kini didalam kamarnya.
"APA YANG INGIN KAU LAKUKAN DILUAR?". Shirin ikut berteriak.
"AKU INGIN KE MALL".
"YAAAA, AKU IKUT. TUNGGU SEBENTAR". Diana menyembulkan kepalanya dipintu kamar. "Cepatlah ganti baju, aku malas menunggu". Setelahnya pintu tertutup kembali.
"Baiklah". Shirin bergegas masuk kekamar sebelah. Ruangan itu kemarin adalah gudang tapi tadi sudah dibersihkan oleh Shirin. Wanita itu tidak mau tidur bersama Diana, sebab sahabatnya itu jika tidur sangat gelisah. Shirin merasakannya semalam.
Shirin dan Diana berada didalam lift. Keduanya saling memperhatikan satu sama lain melalui dinding lift. "Suhu diluar agak dingin, bisa-bisanya kau memakai pakaian seperti itu tanpa membawa jaket". Diana kembali mengomel, wanita itu tak habis pikir dengan pakaian yang dikenakan oleh sahabatnya.
Shirin menyerngit tak mengerti, pakaiannya dirasa sudah aman dan nyaman. Memang sangat berbeda dengan pakaian Diana yang dua lapis bahkan berbahan tebal. "Aku sudah biasa begini Diana. Di Seattle aku fine-fine saja, jadi jangan mengomel terus. Ketimbang menjadi sahabatku, kau sekarang malah lebih seperti ibuku". Shirin melipat tangan didada dengan senyum mengejek.
"Ck, aku hanya khawatir padamu bod*h".
Shirin dan Diana adalah sahabat sedari Senior high School. Sama-sama memiliki sifat cerewet dan bar-bar membuat keduanya bersahabat hingga masuk keperguruan tinggi melalui jalur beasiswa. Sama-sama menempuh studi di sebuah institusi perguruan tinggi bernama Bellevue College yang berlokasi di Washington, dengan jurusan manajemen bisnis. Kemudian keduanya melanjutkan lagi kuliah di University of Washington yang berlokasi di Seattle, Washington. Setelah wisuda dengan nilai yang memuaskan, Shirin langsung diterima bekerja di salah satu perusahaan. Sedangkan Diana, wanita itu malah mendapatkan kabar bahwa sang ayah yang tinggal di New York sedang sakit-sakitan. Dengan berat hati keduanya berpisah ribuan kilometer. Shirin bahkan menangis semalaman hanya karena ditinggalkan oleh sahabatnya itu. Tiga bulan berlalu, Diana menelfon sahabatnya, memberi kabar bahwa sang ayah telah meninggal. Saat itu juga, Shirin langsung terbang ke New York untuk menghampiri sahabatnya, cuti bekerja selama seminggu. Mereka berdua resmi menjadi wanita bebas. Shirin anak yatim piatu sebab kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat saat umur 12 tahun. Sedangkan Diana juga yatim piatu sekarang, ibunya meninggal karena sakit keras dan ayahnya juga meninggal karena sakit. Sungguh malang nasib keduanya.
Brukhh
Aduhh
"ASTAGA, apa kau tidak bisa hati-hati tuan". Sentak Shirin. Laki-laki yang menabraknya hingga jatuh tersungkur malah cuek, masuk ke mobil tanpa meminta maaf, berlalu begitu saja membuat wanita itu melongo. "Dasar pria kejam, sudah membuat wanita sepertiku jatuh, malah tak meminta maaf".
Parkiran itu tampak sepi, suara Shirin menggerutu terdengar jelas. Diana masih mengeluarkan mobilnya dari basement. Seseorang berlari menghampiri Shirin yang sedang menepuk-nepuk roknya. "Saya mewakili Mr. Nolland meminta maaf, apa anda tidak apa-apa nona?".
Shirin cukup terkejut mendengar suara pria dibelakangnya, tapi detik berikutnya wajah wanita itu memerah kesal. "Kau!, apa matamu buta?. Lihat, tanganku bahkan sedikit memerah begini". Sebalnya. "Beritahu Mr-Mr itu jika matanya mampu melihat dengan baik, perhatikan sekitar jika berjalan, kau juga sama. Huh menyebalkan".
Pria itu meringis mendengar ucapan wanita didepannya ini. "Saya min...".
Tinnn tiiinnn ttiinnnnn "Ayo Shirin".
Shirin meninggalkan pria itu dengan tatapan sinis, memasuki mobil sahabatnya
"Ck, cerewet sekali wanita itu...". _ "Entahlah, pria itu hanya menyebut nama seseorang... Mr. Nou, umm Naufal!, ehh bukan-bukan, Mr. Nolland yeah Nolland".
Ciiiitttttt
Shirin yang tak siap dan tidak memakai seatbelt terhempas kedepan. Mukanya hampir menempel di dashboard, syukur saja tangannya dengan kuat menahan.
"WHAT?, SERIOUSLY?".
FUCK
"Apa yang baru saja kau lakukan, Diana?. Kau ingin membunuhku hah". Emosi Shirin, tangannya memegang bagian dadanya pertanda sangat syok.
Diana sama sekali hiraukan sahabatnya itu. "Jangan bilang yang menabrakmu Mr. Nolland".
Shirin menganga tak percaya, ternyata Diana tidak peduli dengan kejadian yang baru menimpanya. "Pers*tan dengan pria bernama Mr. Nolland itu, nyawaku lebih utama Diana". "Tidak-tidak. Berarti... Mr. NOLLAND BARU SAJA MENGUNJUNGI CLUB KU AAAAAAAKKKK. Kenapa tidak memberitahuku tadi, aku bisa menawarkan dia untuk minum gratis bersamaku menggunakan VVIP roomclub". Diana menjerit kesenangan.
Shirin malah keheranan. "Oh may god, this is crazy". Muaknya.
Lama mereka dipinggir jalan akhirnya Diana kembali melajukan mobilnya, dengan wajah Shirin yang masam.
"Kau harus tahu Shirin... Mr. Nolland atau tuan muda Arthur merupakan orang yang paling terkenal dalam dunia bisnis. Pria dengan tatapan tajamnya itu telah tercatat sebagai CEO muda dan terkaya di dunia. Banyak sekali bisnis yang dikelola oleh perusahaannya. Kau akan menganga sepanjang hari jika aku menjelaskan secara detail kesempurnaan pria itu". Diana menghentikan laju mobil, lampu merah. "Dan hari ini ,,, kau malah berbicara baru saja ditabrak oleh Mr. Nolland dan bodohnya kau dengan berani membentak pria itu. Kau gila, Shirin".
"Hey, salah pri...".
Diana meletakkan jarinya dibibir merahnya, menyuruh Shirin diam. "Umm, apa yang dilakukan Mr. Nolland di Club ku?". Selama mengikuti Update tentang pria itu, Diana tak pernah membaca bahkan mendengar bahwa pria itu suka keluar masuk club. Yang ada hanya tentang kesuksesan Arthur. Dan pagi ini, pria itu tiba-tiba ada di clubnya, bahkan menabrak sahabatnya. Oh ya ampun, yang benar saja. . . . UHUYYYY💃💃💃 Author udah Up, BTW vote, komen lah cerita ini. Masa dibaca doang. Nulis capek taukkkk. Typo bertebaran im sorry yeeee, namanya juga manusia, tidak luput dari kesalahan💆♀ See you next part😘😘