10. My Bitch Tonight

4.9K 82 0
                                    

(You're so hot)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(You're so hot)

...
Mata Shirin samar-samar melihat seorang pria mendekat padanya ditengah lautan manusia yang sedang berada di dance floor. Posisinya yang mabuk, lampu warna warni yang memenuhi ruangan yang amat luas ini membuat penglihatan Shirin tambah buram.
Lupakan, Shirin ingin segera keluar dari tempat ini. Ia butuh udara segar agar bisa menjernihkan otaknya. Shirin jalan sempoyongan tak peduli berapa pria yang telah mencoba meraba paha dan bokongnya yang terpampang agak terbuka.

"Minggir sialan...". Gerutu Shirin. Tubuh wanita itu berkeringat malah menambah kesan seksinya.

"Oh god, kau mau kemana sayang...". Seorang pria menarik Shirin dalam pelukannya.

"Aku mau keluar, minggir, jangan memelukku, brengsek...". Shirin mencoba memberontak tapi pelukan pria asing itu sangat kuat. Tubuh lemahnya membuat Shirin nampak seperti pasrah dipeluk.

Dengan senyum menyeringainya pria itu makin lancang. "Goyangkan tubuhmu sayang". Tangan pria itu menjalari pinggang ramping Shirin.

"LEPASKAN kekasihku, sialan".

Pria yang dari tadi mencoba lolos dari lautan manusia itu akhirnya sampai ke titik dimana Shirin berada. Berteriak marah mengalahkan suara musik yang memekak, menarik Shirin padanya, menatap tajam pria yang berani memeluk wanitanya. Beberapa orang bahkan ikut menatap takut pria itu.

"Ohh maaf tuan Arthur, aku tak tahu dia kekasihmu". Pria itu mengangkat kedua tangannya tinggi seakan menyerah, tak berani menambah bicara apalagi melirik wanita yang kini berada dalam dekapan pria didepannya. Ia tahu sekali siapa Arthur.

Ya, pria itu Arthur. Sungguh sangat emosi ketika matanya melihat jelas beberapa pria memegangi bagian tubuh Shirin. Tujuannya ke tempat ini sebenarnya hanya untuk mengecek keuangan club. Salah satu clubnya yang terkenal di New York yang menjadi tempat berpesta para muda-mudi dan para pebisnis kekurangan belaian fuck. Ketika melewati ratusan pengunjung yang ada di daerah dance floor Arthur melihat jelas seorang wanita berpakaian sangat seksi dan lebih dominant diantara para pengunjung lainnya. Shirin dan dress-nya, ntah kenapa membuat Arthur tak rela tubuh itu di nikmati oleh mata laki-laki hidung belang. Apalagi, Arthur bisa melihat jelas beberapa pria berusaha menyentuh beberapa bagian tubuh wanita itu.

"Kau siapa?, lepaskan. Aku ingin keluar". Berontak Shirin. Tangan wanita itu berusaha melepas genggaman Arthur dari pergelangannya.

Arthur tambah geram melihat Shirin yang mabuk, apalagi sempat tidak mengenalinya. Stupid women. Dengan cepat mengangkat tubuh wanita itu dengan bridal style, melewati lautan manusia yang sekarang malah otomatis membuka jalan untuknya. Wanita dalam gendongannya tidak memberontak lagi, malah mencari kenyamanan dalam dekapannya.

"Buka kamar lantai enam Jo". Arthur berjalan meninggalkan area dance floor. Kini berada dilorong menuju lift. Salah satu kamar dilantai enam adalah milik pribadi Arthur.

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang