52. Came to Shirin's House

2.6K 84 5
                                    

Happy Reading😘
BTW, SEMOGA PART INI SUKA YAAAAA.
KALAU ADA TYPO MAAFIN LYN Soalnya pas ngedit ini ngatuk banget.


...

Tiga puluh menit, mobil yang dikendarai oleh Jo melambat. Shirin melihat keluar jendela. Ketika menjelang sore, jalan ini akan terlihat sangat ramai, banyak orang-orang yang berjalan kaki menuju pantai untuk sekedar melihat sunset. Dan, satu persatu penghuni rumah daerah pesisir itu mulai berdatangan, pulang kerja. Shirin meremas jarinya. Entah seperti apa reaksi Jenifer ketika melihat Arthur bersama dirinya. Walaupun wanita itu sudah tahu, tapi Shirin tetap merasa gugup dan takut.

Mobil akhirnya berhenti tepat didepan rumah dua lantai sederhana. Jo turun dari mobil, membukakan pintu mobil untuk Arthur dan Shirin. Sedangkan Flo yang tertidur dalam gendongan wanita itu tak kunjung bangun.

Shirin dibantu oleh Jo. Pria itu lebih peka dari siapapun. "Terima kasih, Jo". Ucap Shirin dengan senyum bersahabat.

Jo yang tengah menunduk ingin meraih tubuh Flo malah terdiam sesaat, menatap mata Shirin yang jaraknya lumayan dekat padanya.
"No problem. Ini tugasku, Shirin".

Shirin terkekeh, mengangkat bahu. Setahunya pekerjaan Jo adalah asisten Arthur, menuruti perintah pria itu yang berhubungan dengan masalah kantor.

"Ekhm, aku tidak mengizinkanmu berbicara dengannya!". Ucap Arthur tiba-tiba.

Jo terperanjat, mundur dua langkah kebelakang secepat mungkin. Arthur berdiri tepat disampingnya dengan kedua tangan terlipat didada sambil menatap keduanya datar.

Tatapan Shirin berubah seketika, kemudian melangkah keluar. Dia masih kesal tentang baju, ditambah lagi Arthur kembali membuatnya jengkel dan marah. Tadi, saat perjalanan ke rumah, mobil mereka sempat mampir ke minimarket, membeli eskrim untuk Flo sesuai permintaan gadis kecil itu. Tapi, karena tingkah anak itu yang terlalu aktif dan tanpa sengaja menjatuhkan eskrimnya di dalam mobil dan sedikit mengenai sepatu Arthur, hingga menyebabkan pria itu langsung marah, berbicara dengan intonasi yang sedikit tinggi. Mungkin untuk ukuran anak kecil, Arthur sedang memarahinya. Dan hal itu cukup membuat Flo kena mental. Yang pada akhirnya sepanjang jalan menuju rumah hanya diam, gadis kecil itu memeluk ibunya tanpa suara, eskrim yang dibeli hampir satu keranjang tidak dimakan, ditambah wajahnya dipalingkan, menatap kearah jendela. Tertidur.

"Jo, hanya membantuku". Ucapnya datar.

Arthur menggeram tidak suka dibelakang. Sedangkan Shirin sudah melangkah keteras rumah. Jo, ragu-ragu mengikut dibelakang wanita itu.

Eh!

Jo membalikkan tubuhnya, menatap tuan muda Arthur yang tiba-tiba menariknya.

"Berikan anak itu padaku!".

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang