Menjadi selingkuhan pria-pria kaya adalah kelakuan seorang wanita bernama Shirina Marthin. Uang adalah alasan Shirin mendekati para pria itu. Tua-muda, semua dibabat habis.
Suatu hari, wanita itu bertemu kembali pria yang pernah dekat dengannya. Si...
Hallo gayssss🤸♀🤸♀🤸♀ Lyn Up uhuyyyyyyyyy🙊💢 Ekhm ekhm.
Happy reading ✨✨✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups
...
"Alexa, dimana kakakmu sayang?".
Alexa yang sedang duduk di gazebo area kebun mawar mansion langsung menoleh. Gadis itu sedang mengerjakan tugas kuliahnya disana.
"Aku tidak tahu ibu. Bukankah kakak ada dikamar?".
Natasha menggeleng, ikut duduk disamping sang anak. "Tidak ada. Ibu sudah memeriksanya".
Alexa menyerngit, gadis itu seperti tidak percaya dengan ucapan sang ibu. Lalu, pergi kemana kakaknya pagi-pagi begini?. Juga, setahunya, Alexy tidak ada jadwal ke kampus hari ini.
"Kemana anak itu pergi?". Natasha memijit pelipisnya, pening mendera seketika.
"Oh!, mungkin diruang baca ibu!. Biasanya kak Alexy kesana".
Natasha melirik sang anak. Rajin sekali anaknya itu jika sepagi ini sudah ada diruang baca. "Ibu akan memeriksa kesana".
"Kenapa ibu mencari kakak?".
Sambil berdiri Natasha menjawab. "Ibu akan memberinya hukuman".
Huh!?, Alexa melotot. Hukuman, Alexy melakukan kesalahan?.
Belum sempat Alexa kembali bertanya. Natasha sudah melangkah pergi. Wanita itu serius sekali mencari anak gadisnya yang satu itu. Tanpa di komando Alexa lompat turun, mengejar sang ibu yang kini menaiki anak tangga menuju lantai-2. Keduanya tiba diujung lorong lantai dua, diruang baca mansion. Natasha mendorong pintu.
Ruangan itu cukup besar. Natasha melangkah masuk bersama Alexa. Benar saja, disana, tepatnya disofa berukuran panjang terdapat Alexy yang tidur bersama buku ditangannya. Rambut gadis itu terurai jatuh mengenai lantai. Nyenyak sekali tidurnya.
"Bangunkan, kakakmu!". Natasha berdiri bersedekap didepan sofa.
Alexa mengangguk, maju menghampiri, menggoyangkan tubuh kembarannya itu. "Xy!, bangun. Xy!".
Alexy menepis tangan kembaranya. "Aku sangat mengantuk, Xa". Ucapnya dengan suara serak. "Jangan menggangguku!".
"Haisss, bangun".
"Ck, apasih!"
"Bangun, ibu ingin bicara padamu!". Natasha menunduk, berbisik dengan intonasi suara sedikit tajam.
"Ibu?". Mata Alexy terbuka lebar. Kemudian gadis itu menatap lamat-lamat kembaranya dan sang ibu dengan raut panik.
