58. About The Dress

2.8K 113 1
                                    

Hallo everyone
Lyn UPPPP.
LYN KIRA HARI NI TUH HARI SELASA, kemariN hari senin. AKU KELUPAAN HARI. Yang ternyata ini sudah hari rabu. Mungkin Karena Lyn keenkaan dapat jatah libur, 🙊. Jadi manfaatin buat Tidurrrrr. Kurang tidur banget sih aku.

Yaudah nih Aku Up YAAA. Ehe walaupun terlambat. Aku juga baru nulis beberapa part di draft aku. Semoga Nggak akan telat lagi Up-Up nya. Tapi tetap sesuai jadwal yaaaaa
SELASA DAN JUM'AT😘

HAPPY READING

...

Tepat jam makan siang, mobil yang mengantar Shirin dari penthouses menuju perusahaan NJ company telah memasuki parkiran. Wanita itu hanya seorang diri. Dimana Flo?
Pagi tadi, setelah bersama Diana berkeliling mencari sekolah elit yang cocok untuk Flo dan sesuai keinginan Arthur, Shirin berada di rumah Diana hingga menjelang siang. Acara santai-santai itu rusak seketika akibat ulah Arthur yang lagi-lagi menelepon, meminta wanita itu datang ke perusahaan secepat mungkin. Tanpa membantah. Merepotkan.

"Hufftt, dulu aku datang ketempat ini sebagai karyawan biasa...". Shirin bergumam pelan sambil melihat sekitaran gedung, memperhatikan beberapa karyawan yang berlalu-lalang dilantai satu juga beberapa office boy yang sibuk mengantarkan makan siang.

"Silahkan nona".

Shirin mengangguk, ketika sadar bahwa sopir yang mengantarnya telah membuka pintu mobil selebar mungkin. Wanita itu menarik napas panjang lalu dihembuskannya pelan.
"Semoga aku tidak bertemu dengan orang-orang yang kukenali".

Shirin melangkah keluar dengan memakai kaca mata hitam. Dengan tampilan bak perempuan berkelas, wanita itu berjalan percaya diri memasuki lantai satu perusahaan, menuju resepsionis, kemudian melanjutkan langkah memuju lift khusus CEO. Shirin bahkan sempat melihat miss Jannet yang melongo menatapnya seperti baru melihat seorang artis, beberapa karyawan yang berpas-pasan dengan wanita itu ikut berhenti, membicarakan. Mungkin mencoba mengingat-ingat siapa wanita yang sedikit familiar ini?.

"Shirin!".

Asisten Jo berseru mendapati Shirin yang berdiri dibalik dinding lift.

"Dimana pria itu?. Tidakkah dia lupa aku pernah bekerja disini, bagaimana jika ada yang mengenaliku?!". Shirin menghampiri Jo sambil melepas kaca matanya diiringi dengusan jengkel.

Jo mengusap dada sabar. Balas menatap wanita itu. "Tuan muda Arthur ingin kau mencoba beberapa dress yang dipesannya, Shirin".

"Dress?. Untuk apa?. Lagian aku sudah berbelanja kemarin. Kenapa dia repot sekali membelikanku dress?".

Jo mengangkat bahu. "Entahlah. Mungkin ini mengikuti selera tuan muda". Jo melangkah menuju sebuah ruangan, diikuti Shirin disampingnya.

"Lalu dimana dia?. Aku dari tadi bertanya padamu".

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang