40. Finally, Galiam Knew Everything

2.6K 67 5
                                    

Hallo semuaaaaaaaaaa😍
🤸‍♀🤸‍♀ Uhuyyyy Lyn kembali Up nih....
Terima kasih yaaaaaa yang udah baca cerita Lyn, yang Udah Vote⭐, komen, lop-lop buat kalian semua❤❤❤🙊

Part ini Lyn cepetin yaahhh...

Selamat membacaaaaa😘

Selamat membacaaaaa😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pregnant, baby's)


...

Enam bulan kemudian. Usia kandungan Shirin terpantau 32 minggu.

Perut Shirin yang sudah sangat besar membuat Diana dan Mike memberikan perhatian ekstra pada wanita hamil itu. Seperti saat ini, ketiganya baru saja pulang dari rumah sakit, pemeriksaan kandungan. Tapi, perjalanan pulang kali ini Shirin tidak seperti sebelum-sebelumnya yang antusias sambil terus memperhatikan hasil USG-nya. Wanita hamil itu lebih banyak diam. Melamun. Entah kemasukan hantu rumah sakit atau wanita itu sedang mode diamnya lagi.

Sampai di club AriellaS, rumah Diana. Keadaan tetap sama, Shirin masih diam. Wanita itu memilih tiduran di sofa ruang bersantai tanpa mengajak Diana ataupun Mike mengobrol.

Mike dan Diana saling tatap. Pria itu menggeleng, tidak tahu apa yang terjadi. Hingga memilih meninggalkan dua wanita itu, bergegas masuk kedalam kamar.

"Ada apa Shirin?". Diana akhirnya bertanya,  duduk di sofa sebelahnya.

Shirin melirik sebentar Diana. Menggeleng. "Tidak apa-apa". Jawabnya lembut.

"Tidak apa-apa bagaimana, dari tadi kau hanya diam saja". Celetuk Diana. Wanita itu bingung dengan ibu hamil didepannya ini. Sedangkan Shirin, wanita itu menghela napas. Membalikkan tubuhnya pelan-pelan membelakangi sahabatnya. "Kau bisa jatuh jika berbaring begitu, Shirin!". Seru Diana kesal. Jika Shirin salah bergerak, wanita hamil didepannya ini akan terguling jatuh dari sofa. Diana mendekati sahabatnya. "Bangun! Jika kau ingin tidur, pergilah kekamar".

Diana kini menarik pergelangan Shirin, menyuruh sahabatnya bangun. Shirin tetap mempertahankan posisinya. "Diana...".

Diana melotot galak. "Bangun!". Tegasnya.

Shirin perlahan bangun sambil dibantu Diana. "Ck, Kau dan Mr. Nolland sama. Sangat berlebihan".

"Hey!, aku dan tuan muda Arthur hanya mencegah agar tidak terjadi apa-apa padamu. Kau saja yang terlalu sembarang bergerak. Bagaimana kalau kau jatuh?, apa perutmu itu bisa kau pastikan akan baik-baik saja?. Tidakkan. Maka, jangan banyak tingkah, Shirin". Diana berdiri mengomel didepan Shirin bak emak-emak yang memarahi anaknya.

Shirin mengusap wajahnya. "Haissss. Aku sangat Pusing...".

"Eh!, benarkah?... A-apa kau merasakan mual juga, ingin muntah?". Tanya Diana khawatir.

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang