20. Passionate Night

3.1K 60 0
                                    

Uhuyyyyy, selamat membaca😘

Uhuyyyyy, selamat membaca😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Together Overnight)

...

"Hallo dad".

Sejenak pergelutan itu berhenti, Shirin yang sudah berhasil membalikkan posisi yang kini berada diatas Arthur ikut menghentikan amukannya saat mendengar suara Liam disebrang sana. Sedangkan Arthur, pria itu tetap menahan Shirin, matanya menyorot tajam agar Shirin tidak bergerak, sebelah tangannya tetap mencengkram bagian tubuh wanita diatasnya ini.

"Arthur, kudengar dari miss Gracia, kau membawa satu anggota divisinya?". Tanya Liam disebrang sana. Pria itu tampak gelisah, apalagi memikirkan Shirin yang tak kunjung membalas pesannya. Dan miss Gracia mengatakan bahwa wanitanya terakhir kali terlihat dibawa oleh Jo.

"Ya, dad. Aku memerlukan bantuan disini. Aku sedikit kerepotan". Jawabnya dengan nada datar. Arthur tahu sekali, sang daddy pasti telah tahu bahwa wanitanya ini tengah menghilang, tidak ada kabar. Ditambah lagi Arthur sudah memblokir semua nomor dan sosial media sang daddy di hp Shirin. Wanita itu tidak sadar. Arthur sengaja membiarkan Shirin seharian berjalan-jalan, menikmati indahnya kota Las Vegas agar tidak menyadari sesuatu yang hilang diponselnya.

Disebrang sana, Liam mengeluh tertahan. Tidak salah lagi, yang dibawa Arthur adalah Shirin. Liam tampak gelisah, bagaimana jika Arthur tahu sesuatu tentang hubungannya bersama Shirin, apalagi anaknya itu tidak menyukai semua wanita yang ingin masuk ke kehidupannya untuk menggantikan sang mommy, nyonya Kharely Nolland. "Jika kau kerepotan, Kenapa tidak mencari sekretaris, Arthur?. Bukan malah mengambil pegawai biasa yang sama sekali tidak tahu apa-apa, bisa jadi bukannya membantu, kau malah kerepotan dengan tingkahnya". Usul Liam sekaligus menasehati anaknya. Liam mondar-mandir seperti setrika didalam kamarnya.

Sedangkan Shirin hendak protes dengan ucapan itu, yang benar saja!!!. Dia sudah menjadi babu di sini. Yaaaa, tapi memang wanita itu sedikit merepotkan.

"Jo sudah cukup untukku dad,". Jawab Arthur, ia memang tidak mempunyai sekretaris sebab Jo telah merangkap, asisten sekaligus sekretarisnya. "Jangan bicara jika tak mau dad mengetahuimu sedang berada diatasku". Bisik Arthur dengan nada begitu mengancam.

"Maka lepaskan tanganmu, Mr.". Shirin ikut berbicara begitu pelan. Ini kesempatan untuk lari.

Arthur tidak mendengarkan, tangannya tetap menggenggam kuat lengan Shirin.

Disebrang sana Liam menyerngit ketika samar-sama mendengar percakapan. "Sepertinya kau sedang tidak sendiri, nak".

Shirin menutup mulut rapat, jika si duda kaya-nya tahu ia melakukan hal gila bersama Arthur, Shirin bisa di blacklist dari calon nyonya keluarga Nolland.

"Ya dad". Shirin membulatkan matanya, padahal Arthur baru saja menyuruhnya diam agar tidak ketahuan, sekarang malah dia sendiri mengaku. Pria itu menatap tajam padanya. "Namanya, Shirin. Dia ada didalam kamarku, aku menyuruhnya membersihkan kamarku, dad". Arthur dengan sengaja ingin memperkenalkan Shirin pada sang daddy, ingin tahu sejauh mana daddy-nya itu ingin menutupi wanita gelapnya ini, dan Arthur bisa melihat jelas raut wajah Shirin yang berubah kesal.

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang