(I came to Las Vegas)
...
"Beberapa bulan ini penjualan apartemen cukup stabil, bahkan sedikit naik. Kualitas dan keamanan yang dijanjikan sangat terpenuhi bahkan beberapa custamer banyak merekomendasi pada keluarga dan teman-temannya. Itu adalah suatu keuntungan untuk perusahaan, apalagi komentar di media sosial ikut merespon baik. Semoga tingkat penjualan akan semakin lebih baik lagi". Jelas miss Gracia.
Semua anggota tim pemasaran ikut mengangguk, merespon dengan baik. Shirin ikut dalam lingkaran rapat, wanita itu hari ini datang dengan sangat fresh sehingga mengikuti rapat dadakan itu dengan senang hati. Eliza berada disampingnya, tangan wanita itu tak henti-hentinya mencatat sesuatu, sangat terlihat sibuk.
"Dan yang menjadi masalah adalah kita perlu menaikan tingkat penjualan hotel apalagi beberapa hotel kita yang berada didaerah Lower Manghatan kurang di ketahui masyarakat akibat areanya yang cukup tersembunyi. Mungkin kita bisa melakukan pemasaran yang lebih baik lagi. Baiklah itu saja rapat dadakan ini, aku sengaja mengumpulkan kalian semua sebab laporan ini akan dipresentasikan lusa didepan Mr. Nolland. Maka dari itu aku harap tim ini bisa berkerja lebih baik lagi. Sekali lagi terima kasih". Miss Gracia menutup leptopnya, sebagai tanda bahwa rapat dadakan itu telah usai. Semua anggoa tim menyandarkan punggungnya ke kursi. Lega.
"Eliza, ku dengar beberapa karyawan disini bisa mendapatkan fasilitas kantor termasuk bisa saja menempati salah satu apartemen?".
"Yeah, bisa. Jika jarak rumahmu sangat jauh, kau bisa mengusulkannya".
Wajah Shirin berbinar bahagia. "Benarkah, wuahh... Kalau begitu aku akan mengusulkannya".
"Kau ingin pindah ke apartemen?". Eliza menoleh, menatap wanita tinggi disampingnya.
Shirin mengangguk sekarang. "Umm, rumahku sangat jauh. Kau tidak rasa bahwa aku selalu datang di detik-detik terakhir jam masuk?". Shirin meringis akan nasibnya.
Eliza mengangguk. "Ahya. Sebaiknya kau mengusulkan satu apartemen".
___
Shirin tengah duduk santai dikursinya, perkerjaan tidak terlalu padat, hingga wanita itu bisa bersantai lebih awal.
"Aku belum ada waktu untuk mencairkan cek ini, kapan yah?". Shirin menopang dagu sambil menatap cek senilai dua ratus lima puluh ribu USD itu, uang yang sangat-sangat banyak. Dengan uang itu Shirin seharusnya tak perlu capek-capek mengurus fasilitas apartemen kantor, Shirin bisa membeli bahkan dua apartemen bisa dibelinya. Tapi, kepalang irit karena ingin membeli mobil impiannya wanita itu dengan senang hati ingin mengusulkan apartemen, fasilitas kantor pada karyawannya.
Ddrrrtttt drrtttt
"Halo-".
"Hi, miss...".
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY, NONA SHIRIN
RomanceMenjadi selingkuhan pria-pria kaya adalah kelakuan seorang wanita bernama Shirina Marthin. Uang adalah alasan Shirin mendekati para pria itu. Tua-muda, semua dibabat habis. Suatu hari, wanita itu bertemu kembali pria yang pernah dekat dengannya. Si...