8. Irritated

3.3K 73 0
                                    

(Yeah, I'm your woman)

...
Menutupi rasa malu dengan muka datarnya satu keahlian yang disyukuri oleh seorang pria yang tengah duduk santai dikursi kebesarannya. Memanggil Shirina Marthin keruangannya bukanlah hal yang mudah untuk Seorang pria yang disapa Mr. Nolland itu, jelas membuat pria itu mewanti-wanti apa saja yang bisa terjadi padanya. Tapi kerena ini tentang perkerjaan, Arthur akan bersikap profesional , tapi jangan harap bahwa pria itu melupakan dendamnya.

Tok tok tok

Ketika pintu ruangannya diketuk, baru kali ini Arthur merasa tak sabar melihat orang dibalik pintu sana. Ntahlah, ada rasa penasaran ingin melihat setelan apa yang Shirin kenakan hari ini, karena wanita itu selalu modis dan menarik dengan pakaian-pakaiannya hingga mampu membangkitkan... Ahh lupakan, Arthur tahu dari menstalking instagram wanita itu.

"Masuk".

Ceklek

Arthur tak salah mengatakan jika wanita yang tengah berjalan mendekat kearahnya ini adalah seorang penggoda kelas atas. Lihatlah cara dia berjalan bak model dengan postur tubuhnya yang tidak terlalu tingginya itu, lekukan badanya yang sempurna, wajahnya yang cantik dengan polesan make up sedikit dark membuat siapa saja akan terpesona. Dan yeah, wanita itu sangat menyukai setelah jas, kemarin warna hitam, sekarang brown. Beautiful woman to look at... Bagaimana jika wanita itu memakai dress berbahan satin?, mungkin para pria akan gila melihatnya.

"Selamat siang Mr. Nolland". Sapa Shirin, wanita itu melihat pria didepannya dengan raut biasa saja, seperti tidak pernah terjadi sesuatu diantara keduanya.

Arthur tidak menjawab, memasang tampang tak kalah datar. Mati-matian menahan diri untuk tidak selalu menatap kedepan.

Satu menit menunggu tapi pria didepan sana sama sekali belum membuka suara. "Maaf, apa anda memanggil saya Mr.". Tanya Shirin, jengkel melihat pria disebrang meja sana sangat cuek. "Apa telinganyan sudah tuli sekarang". Kesal Shirin dalam hati.

Arthur menyibuk diri membuka lembar-lembar laporan hasil pemasaran. Dari tempat duduknya, pria itu bisa merasakan wangi parfum bunga mawar, bercampur sandalwood dan vanila sangat pas untuk wanita dewasa seperti Shirin. Arthur geram dalam hati.

"Sudah tahu apa yang akan kau lakukan diperusahaan ini?". Arthur kini menatap Shirin sepenuhnya.

Oh god. Why, is this woman so pleasing to the eye.

"Shit. Pria sialan ini bahkan tak menawarkanku tempat duduknya". Gerutu Shirin dalam hati. Tapi, dengan dengan menarik napas sabar Shirin berkata. "Sudah Mr. Pak Stephen sudah memberitahuku, aku ditempatkan di bagian tim SEO Specialist...".

"Bagus, kembali keruanganmu". Potong Arthur cuek.

"Hanya itu!!!"

Shirin menggigit bibir bawahnya kesal. Bagaimana mungkin pria yang mengajaknya bicara ini sudah memotong ucapannya padahal ia belum selesai berbicara, juga dirinya bahkan baru 30 detik berbicara lalu disuruh keluar.

HEY, NONA SHIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang