Perth dan Chimon

272 13 2
                                    

Next day
Masih dikawasan kampus
"Nan, gue mau ngomong. Ikut gue"
Saat semuanya kumpul untuk bicara random, perth menarik nanon menjauh dari mereka semua. Nanon yang bingung akhirnya ikut perth sangat jauh dari mereka semua.

"Kenapa perth. Ini udah dibelakang kampus. Kalau lo majuan dikit tuh tempat kaka tingkat ngumpul. Sini aja lah. Mau ngomong apaan sih. Harus jauh banget."

Dan tiba-tiba saja Nanon didorong menyentuh dinding. Sedikit sakit tapi lebih kaget karena tindakan perth.

"Gua ga tau maksud lo apaan kemaren dan bikin gua kepikiran. Omongan lo bahaya banget nan."

"Omongan apaan? Gue banyak ngomongnya perth kemaren. Lo lepas gue." Nanon mendorong perth akhirnya cengkraman terlepaskan tapi perth masih marah.

"Lo dengan omongan sampah lo harusnya ga keluar nan"

"Maksud lo apaan perth"

"Lo... " Perth dengan rasa amarah yang ia pendam dari sebelumnya itu malah tak keluar saat ia memang ingin marah pada nanon.

"Lo bisa ngomong pelan-pelan ga sih?"

"Ga bisa. Lo bikin gue kepikiran. Bikin gue ga bisa tidur tau ga lo, gara-gara omongan sampah lo itu."

"Bikin lo kepikiran dan ga bisa tidur? Gue?" Nanon menunjuk dadanya dan tertawa "hahaha kenapa sih lo. Naksir gue lo?"

"Najis sialan. Lo cowok goblok. Dan omongan lo tentang homo kemaren bikin gue kesel. Najis lo ngomong gitu."

"Alah perth. Gue tau lo ga naksir gue. Sukanya sama chimon kan lu. Dan kenapa kalau homo?"

"Anjing" perth malah meninju Nanon, tak kuat memang. Tapi cukup sakit dan nanon tak membalas.

"Ooohh lo marah soal nyebut terserah lo gay atau nggak. Gue bener kok perth. Gue juga tau lo suka, sayang bukan cuma sebagai temen sama chi, lebih dari itu." Saat itu perth mencemgkram kerah Nanon.

"Jangan sembarangan lo kalau ngomong."

"Masih nyangkal? Ga apa lagi. Sama gue ini. Kita sama kok, suka sama cowok." Perth mengendurkan cengkramannya, dan melepaskannya.

Beberapa menit mereka diam,
"Tau dari mana lo kalau gue suka sama chi?"

"Wahh akhirnya terverifikasi perasaan lo."

"Brengsek lo,, lo pikir mudah hah nyembunyiin perasaan lo sama sahabat sendiri. Gue ga bisa ngejauh gak bisa juga terlalu dekat."

"Hm. Sulit memang."

"Lo suka cowok nan? Siapa? Bukan chimon kan."

"Bukan. Menurut lo siapa?"

"Gue"

"Sialan. Ga lah,"

"Siapa? Orang yang gue kenal?"

"Tebak aja dulu."

"Ga tau gue. Gue kira lo sukanya cewek nan, cewek banyak ngejar lo gitu"

"Ya udah berarti mudah buat sembunyiin perasaan dari temen."

"Hah?"

"Ayo lah balik ke mereka, terlalu lama kita disini. Nanti gua dikira pacaran sama lo."

"Najis. Ayo lah" mereka pergi kembali menuju tempat yang biasanya mereka duduk.

"Chimon mana?"-Perth

"Toilet katanya." -Vi

"Ohh"

"Lama amat lo chi ke toilet, ayo pulang."

Rainbow MistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang