Lo Cantik, Indah

357 28 4
                                    

🔞🔞🔞
Note: Baca setelah berbuka puasa 🙏

Pintu apartemen terbuka kasar. Dua orang laki-laki bergelut dalam ciuman penuh nafsu. Salah satunya menutup pintu dengan sebelah tangannya sedangkan tangan satu meremas surai kepala laki-laki satunya. Tangan yang lainnya membuka satu persatu kancing pada bajunya hingga menampakkan bagian atas dari tubuhnya.

Begitu pintu tertutup, tangannya juga membuka baju miliknya tanpa melepaskan bibir yang bertaut, bergelut basah.

Baju dilempar ke segala arah, mereka duduk disofa, setengah terbaring menahan tubuh satunya. Ciuman kini mengarah pada leher, tangan kini berada didada, meremas dan menyentuh puting kecil coklat muda.

Tangan yang satunya menjuntai di leher, sesekali meremas surai senada dengan sentuhan yang diberikan. Menggeliat menikmati seluruh sentuhan dingin dari laki-laki diatasnya.

Nanon terbaring di sofa menikmati cumbuan yang diberikan Ohm. Ohm membuka celana milik Nanon dan membuka resleting celana miliknya sendiri. Setengah terbuka, tapi Nanon menurunkan celana Ohm dengan kakinya. Tangannya masih sibuk meremas setiap bagian kulit Ohm. Hingga keduanya hanya memakai dalaman.

Bagian selatan yang sama-sama keras, bersentuhan dihalangi kain tipis dalaman mereka. Menggesek-gesekkan keduanya.

"Mmm aahhh,," ketika Ohm menekan lebih pada selangkangannya. Kaki Nanon menyatu, Ohm mengangkat tubuhnya. Bak koala, Ohm berjalan ke kamar menggendong Nanon, masih berciuman.

Berpindah ke ranjang, ciuman mereka semakin panas, bergelut dengan tubuh lainnya. Mencium setiap jengkal dari kulit yang tersentuh. Membuka satu-satunya kain yang mereka gunakan.

Milik keduanya sudah menegang, Ohm menggenggam halus dan menggerakkan tangannya.

"Paawwhh.."

"Hmm?"

"Jangan dipandang terus, gue malu"

"Hahaha kita udah saling liat dari empat tahun lalu Non, lo masih bilang malu?"

"Tetep aja,,engghhh,," Nanon berteriak kecil saat Ohm memasukkan miliknya pada mulutnya. Ohm memajumundurkan kepalanya, sambil melihat pada Nanon yang memejamkan mata dan menggigit bibirnya.

"Paw, keluarin. Lepas,guee,, ehh paw.." Nanon menahan pelepasannya karna kepala Ohm masih disana. Bukannya melepas, Ohm semakin melajukan permainan mulutnya.

Tak lagi meminta Ohm untuk melepas tapi Nanon menggerakkan pinggulnya lebih cepat, membuat Ohm sedikit kewalahan dan semakin Nanon tekan, cairan masuk ke tenggorokan Ohm. Suara Nafas Nanon seirama dengan semburan pada mulut Ohm. Ohm memejamkan mata. Setelah akhirnya semprotan itu tak ada, ia menelan sisanya dan menggerakkan mulutnya, lidahnya di batang milik Nanon. Menghisap nya seperti menghabisi sisa-sisa putih yang keluar.

"Paawwhh ahh engg geli paw, uhh mm"

Ohm melepaskannya. Ia ke laci, tempat menyimpan perlengkapan tempur mereka. Kondom dan pelumas ia pakaikan.

"Non,,"

"Hm? Aahhh" Ohm memasukkan miliknya. Mendiamkannya sebentar, lalu menggerakkannya pelan.

Suara nafas beradu, Ohm menikmati sentuhan pelan kulit mereka. Ia menikmati pemandangan saat Nanon menahan desahan, memejamkan mata. Mata mereka kadang saling menatap. Senyum kadang ada disela-sela kegiatan mereka.

"Non,gue udah bilang belom, waktu kita pertama kali lo itu cantik. Indahh.." Ohm bicara sambil menggerakkan pinggulnya maju mundur.

"Gue cowok, manahh ada cantik nghh"

"Pemandangan bisa juga cantik Non,"

"Diam lo ahhh, lo mau main halus gini?"

"Hahaha, abis lo manis Non kalo gini."

Nanon menarik kepala Ohm dan mencium Ohm kasar. Tak melepas ciuman Nanon, Ohm semakin cepat bergerak. Perutnya seakan ingin meledak. Ciuman yang kasar dari Nanon membuatnya ingin lebih dalam menyatu, menekan bibir dan menekan kuat miliknya pada lubang Nanon.

Suara keluar dari Nanon, tak beraturan. Semakin lama semakin tinggi volumenya. Membuat ohm ingin mendengar lebih. Satu hentakan dua hentakan lebih ia tekan.

"Non," Ohm menghentak.

"Lo" hentakannya lagi

"Punya" sekali lagi hentakan semakin dalam

"Gue" Sekarang miliknya semakin membesar, geli yang ia rasa tau akan menyemburkan putihnya. Ohm semakin cepat dan cepat menggerakkan miliknya. Membuat Nanon merasa sakit dan nikmat bersamaan.

"Aahh paw, ahh engghh hh lagi umhh sshh"

"Hahh ah ah mhh" Ohm mengeluarkannya dalam milik Nanon, tentu saja masih dibatasi oleh kondom. Ia memeluk Nanon saat miliknya masih berkedut didalam. Mencium dada Nanon dan pelan-pelan melepas miliknya.

"Aahhh,," desah Nanon saat miliknya keluar. Setelah melepas kondom yang sudah berisi, Ohm terbaring disamping Nanon. Mereka saling menatap dan tersenyum, meredakan nafas dan jantung yang memompa lebih cepat.

 Mereka saling menatap dan tersenyum, meredakan nafas dan jantung yang memompa lebih cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau mandi?" Tanya Ohm setelah nafas mereka normal kembali. Nanon mengangguk dan mereka mandi bersama.

***

"Paw, gimana sama papa bunda kamu?"

"Hmm,, gak gimana-gimana. Nanti deeh bahas itu. Aku masih kangen."

"Gini masih kangen?"

"Kenapa? Masih lah. Nih kamu deket aku pun masih kangen."

"Haha boong banget padahal abis ngewe."

"Duh gimana ya, rasanya tuh, pengen nempelin terus, kan kangen Non namanya."

"Hihi iyaa iya. Sini nempel sama aku." Mereka berpelukan. Mengecup bibir dan tersenyum.

"Kenapa pake aku kamu lagi?"

"Oohh oke. Ga suka ya? Ya udah lo gue lagi."

"Sukaaa. Suka banget. Manis kamunya ngomong gitu."

"Idih dari tadi bilang manis, cantik, indah."

"Aku jujur lo.."

"Sayaangg" Nanon memanggil Ohm.

"Ck Non, kamu tau aku lemah banget kalo ngomong gituu.."

"Yaa gitu juga kalo kamu muji-muji aku."

Mereka siap memejamkan mata sambil saling memeluk.

Mereka siap memejamkan mata sambil saling memeluk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Non, maaf. Aku belum bisa cerita semuanya. Nanti ya sayang. Kamu percaya aku kan. Aku sayang kamu. Semoga aja Racha ga cerita dulu ke kamu. Aku pengen kamu denger langsung dari aku.

Rainbow MistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang