"Ayah, ini Ohm Pawat. Dia yang akan ikut aku magang di kantor ayah."
"Hallo Om, makasih udah ngizinin saya buat magang dikantor om."
"Hm. Masuk dulu kalian."
Nanon dan Racha pulang bersama Ohm yang sudah disetujui oleh semua pihak untuk magang di kantor ayah Nanon. Salah satu kantor ternama di wilayah itu walaupun masih terbilang baru.
Mereka masuk dan menemui adik kecilnya yang sedang bermain seorang diri tak memperdulikan siapa yang datang.
"Nonni,, hai. Kakak pulang. Nonni lagi main apa?" Racha mengajaknya bicara si kecil yang tak memperdulikannya.
"Ini adek gue Ohm. Hampir tiga tahun."
"Haii dedek," Ohm menegurnya, dia melihat Ohm dan memberikan salah satu mainan yang ada ditangannya.
"Nan,"
"Bu, ini Ohm. Dia akan tinggal disini selama magang."
"Ooh nak Ohm anggep aja rumah sendiri. Semoga betah disini."
"Makasih bu. Ini bu mainan si dedek. Dia kasih tadi ga mau dibalikin."
"Itu artinya dia ajak main Ohm. Tapi jangan dulu lah kalian belum makan kan? Abis anter tas ke kamar, kita makan ya."
"Nan,sini. Ayah mau bicara."
"Bentar ya," Nanon menemui ayahnya dan berbisik. Rasa tak enak dihati Ohm, dan takut-takut. Karna sebelum datang ia juga gelisah takut ketahuan berpacaran dengan Nanon. Takut ia tak diterima. Takut disuruh pisah dengan anaknya.
Sedangkan Nanon dan ayahnya dedang bicara. "Ayah pernah lihat dia ya? Kok wajahnya gak asing?"
"Belum pernah kayaknya. Ini baru aku kenalin ke ayah."
"Emm.. foto di kamar kamu bukan sih Nan?"
"Oohh iya yah. Itu dia."
"Pernah jadi pacar kamu kan ya?" Nanon mengangguk. "Kalian pacaran lagi?" Nanon mengangguk lagi.
"Maaf gak cerita."
"Racha juga gak cerita sama ayah. Ayah gak tau apa-apa dia ca cerita kuliah kamu."
"Yaa karna gak terlalu gimana-gimana sama hubunganku yah. Masa semuanya ayah harus tau."
"Kenapa ayah gak boleh tau? Kalau kamu pacaran sama dia, dia harus kamar lain. Awas ya kalian satu kamar."
"Lah, gak apa juga kan satu kamar ayah."
"Nggak. Gak boleh. Kalau awalnya dia temen kamu, ayah gak apa. Tapi ini kalian pacaran. Atau ayah suruh dia cari kost?"
"Jangan lah ayah. Iyaa nanti dia di kamar satunya."
"Hm." Nanon kembali pada Ohm. Racha yang sudah ke kamarnya membiarkan Ohm diurus oleh Nanon.
"Ke atas yok. Antar barang. Nanti kita makan." Ohm mengikuti Nanon membawa barang-barangnya.
"Ayah lo marah ya Non?"
"Marah kenapa?"
"Tadi gue liat kayak marah."
"Ohh gue awalnya pengen kita sekamar tapi ayah gak ngebolehin. Jadi lo tidurnya di sini ya." Nanon membuka pintu kamar yang biasanya untuk tamu jika sedang berkunjung.
"Kenapa gak dibolehin?"
"Yaa karna lo pacar gue. Kalo temen boleh."
"Hah? Ayah lo tau kita pacaran?"
"Tau. Baru tau tadi."
"Non, kok dia tau siih nanti kalo dia suruh kita pisah gimana?"
"Haha nggak lah, udah jangan mikir macam-macam. Ayah sama ibu tau kok gue sukanya cowok. Gue ke kamar dulu ya. Mo simpan barang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow Mist
Romance⚠️BXB WARNING⚠️ ⚠️OHMNANON⚠️ ⚠️21+⚠️ Nanon yang tiba-tiba memutuskan liburan seorang diri bertemu dengan Ohm Pawat yang selalu jadi topik pembahasan anak-anak dikelasnya. Ohm Pawat yang merindukan orang tuanya di desa, akan berkunjung liburan kali i...