⚠️BXB WARNING⚠️
⚠️OHMNANON⚠️
⚠️21+⚠️
Nanon yang tiba-tiba memutuskan liburan seorang diri bertemu dengan Ohm Pawat yang selalu jadi topik pembahasan anak-anak dikelasnya.
Ohm Pawat yang merindukan orang tuanya di desa, akan berkunjung liburan kali i...
"Kak. Kak Nanon. Kak Racha," seseorang memanggil mereka di mall. Nanon menoleh sumber suara. Seseorang yang ia kenal sebagai adik tingkatnya sesama fakultas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ploy," sebut Racha. Nanon terdiam. Tak tau ingin bagaimana pada adik tingkatnya yang selalu menyapa saat ia di Bem.
"Dari mana? Udah lama ya?"
"Jalan-jalan aja. Lo sama siapa?"
"Sendiri sih ini. Tadi sama temen tapi udah pulang. Mau pulang juga."
"Ohh. Kita juga sih ini. Pulang ya Nan?" Nanon mengangguk hanya senyuman tipis.
"Kak Nan begini gemmes liatnya. Aku baru pernah liat kak Nan gayanya gini. Lagi ada acara?"
"Nggak. Ini gue nantangin dia aja hari ini buat tampil beda. Ehh, kita dulu ya ploy, gue mau istirahat ini."
"Kak Nan, boleh ga aku nebeng kalian?"
"Gimana?"
"Kostku searah sama apartemen kak nanon. Mau nungguin taxi online nanti lama."
Jika saat pergi Racha yang menyetir, kini nanon yang pegang kendali. Piploy Duduk dibelakang.
"Mau ini?" Racha mengambil cemilan dan membukanya. Nanon mengangguk, sambil menyetir cemilan masuk ke dalam mulutnya dari tangan racha. Sesekali Racha mengusap sela bibirnya. Piploy diam memperhatikan.
Sudah jadi kabar sejak awal bagi semua orang bahwa Nanon dan Racha berpacaran. Keduanya memang tak pernah menjawab dan menolak pernyataan tentang mereka jika ditanya. Tapi mereka melihat langsung perbuatan keduanya yang sangat dekat.
"Kak, aku belum punya nomor kak nanon. Boleh aku minta kak?"
"Untuk apa?"
"Urusan Bem dan lainnya."
"Nomor Racha aja, kalau ada apa-apa lo hubungi Racha."
"Aku udah punya kok nomor kak Racha. Pengen punya nomor kak nanon. Aku bisa aja cari sendiri atau minta orang lain, tapi aku mau simpan langsung. Boleh kan? Ya kak?"
"Hmm. Oke, jangan disebar."
"Yeeyy,,berapa?" Piploy mengetik nomor yang disebut oleh Nanon.
"Kak, berenti disini. Kost ku yang itu."
Nanon menepi, setelah mobil berhenti, Piploy membuka pintu. "Makasih banyak kak Nanon," ia turun melambaikan tangan. Ahh gue harus balik lagi ke sana ambil mobil.
"Kenapa lo kasi nomor lo Nan?"
"Awalnya ga mau. Tapi menurut gue dia mintanya sopan."