Radar yang salah

322 19 2
                                        

"Hy bang. Udah lama lo di sini bang?"

"Udah gue. Nih Nan kenalin, Pipi. Lo kenal dia kan Pi"

"Ihh kenal lah. Nanon kan ya. Hmm ganteng kamu. Udah Ikin cerita kemaren ketemu kamu dicafe Onbi. Kok ga ajak aku gabung sih." Pipi tersenyum manis.

"Maaf ya kak gue ga pede. Soalnya kakak tuh kakak tingkat, gue jadi malu dikit sih. Tapi karna bilkin nawarin buat ngenalin gue, gue mau aja."

"Lo kok sendiri sih Nan? Temen lo ga lo ajak sini? Gue liat nih ya lo ada geng-gengnya gitu kemaren."

"Bentar lagi mereka kesini bang. Tapi bang boleh gue minta bantuan ga? Lo bilang kan lo punya radar ya, lo bisa liat temen-temen gue ga?"

"Dia bilang punya radar sama kamu Nan?" Nanon mengangguk.

"Liat temen-temen lo maksudnya gimana nan?"

"Hmm cuma liatin aja gitu?"

"Lo pengen tau ada yang gay atau nggak di circle lo gitu?" Nanon kembali mengangguk. "Oke."

"Main oke aja lo kin, beneran bisa ga lo?"

"Yaa kan gue belajar dari lo pi"

"Agak ragu sih gue."

"Liat aja ntar."

Setengah jam kemudian mereka datang.

"Sini!" Panggil nanon pada kelima temannya. Mereka duduk dan memesan minuman.

"Ni bilkin kan, senior kita."

"Ehh lo kenal gue."

"Kenal lah gue View." View berkenalan pada dua orang yang memang sudah berada disana sebelum mereka duduk.

"Gue Pipi"

"Lucu namanya. Kayak gue kalau di rumah dipanggil vivi. Mirip lah ya?"

Selanjutnya Chimon Perth dan Ohm juga berkenalan dengan kedua orang itu.

"Kita ganggu ga nih Nan, lo mungkin ga mau di ganggu kan bertiga?"

"Kalau ga mau ga mungkin gue minta kalian kesini chi"

"Btw kin, lo kemaren yang main bola di lapangan kampus kan?"

"Ehh kok tau. Lo ada liat?"

"Lumayan suka sih. Gue pengen liat aja lapangan bola kayak gimana"

"Kenapa ga gabung aja? Kita bentar lagi ada pembukaan anggota kok."

"Gue ga minat sih, tapi temen gue mungkin mau nih. Dia dulu termasuk anggota inti di SMA." Chimon menunjuk perth

"Nggak gue. Ga mau lagi. Gue nonton aja bareng lo."

"Gue ga akan nonton bola kalau ga ada lo yang main perth"

"Tapi gue ga bisa nemenin lo dipodium kalau lo sendiri nonton gimana?"

"Kan ada yang lain perth. Udah, gue tau lo kepengen. Napa sih. Mumpung ada orang dalem nih"

"Orang dalem katanya. Haha tapi seleksi juga pastinya. Bukan gue sendiri yang nilainya."

"Tuh. Usaha dulu lah."

"Oke kalau itu mau lo."

"Yee, bukan mau gue. Gue cuma tau lo suka bola. Lo pengen gabung ya kan?"

"Hmm iyaa,,"

"Lo ga mau ikut nan?" Tanya bilkin pada nanon

"Susah, gue udah diajak gabung bem juga. Ga bisa kayaknya"

"Emang lo bisa main bola nan? Kok ga tau ya gue" Ohm yang tadinya hanya mendengar obrolan mereka, menanggapi obrolan

"Pernah sih main. Tapi  ga lama soalnya udah persiapan ujian juga."

Rainbow MistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang