11. Penyatuan

1.3K 15 0
                                    

Sinar matahari yang menembus dari sela-sela daun yang berayun ringan ditiup angin, membuat gadis yang terlelap itu akhirnya membuka kedua matanya.

Silau sekali.

Audriana mengernyit dan menadahkan tangannya di kepala, berusaha menghalau cahaya kemilau keemasan yang sejenak membuat pandangannya mengabur.

Namun beberapa detik kemudian, manik bening beriris hitam itu pun seketika membelalak sempurna.

"Dimana ini?" gumannya, ketika maniknya menatap sejauh pandang dan hanya menemukan pantai dengan pasirnya yang seputih mutiara serta air laut yang biru jernih.

Jejeran nyiur yang terlihat kontras namun berdiri tegak di pinggir pantai, membuat suasana teduh meskipun matahari sedang bersinar terik.

Suara deburan ombak yang bergulung dan pecah di atas pasir seakan mampu memberikan kedamaian serta ketenangan bagi siapa pun yang mendengarnya.

Sejenak Audriana begitu takjub dengan lukisan alam yang membuatnya terpukau.

Sudah lama sekali ia tidak berlibur ke pantai, namun baru sekali ini ia menemukan pantai yang begitu indah, begitu bersih dan murni.

Tatapan Audriana pun beralih setelah sejenak mengagumi sekelilingnya, dan terkesiap kaget ketika menyadari apa yang saat ini melekat pada tubuhnya.

Ia memandang heran pada sebuah bikini berwarna putih dengan tali terikat di bagian tengkuk, dan sepotong kain bercorak abstrak biru dan putih yang diikat di bagian pinggangnya yang ramping, menutupi sepotong kain G-String putih yang menutupi bagian sensitifnya.

Siapa yang mengganti pakaiannya?

Dan... dimana ini?

Audriana bergerak untuk duduk, dan lagi-lagi ia dibuat terkejut karena ternyata dirinya telah berada di atas sebuah hammock yang terikat di antara kedua batang pohon kelapa.

Hammock itu pun berayun dengan pelan ketika Audriana bergerak turun. Kedua kakinya yang telanjang menyentuh butiran pasir putih yang lembut.

Ketika ia melangkah, Audriana merasa seperti sedang berjalan di atas awan.

Pandangannya kembali menyapu ke seluruh penjuru landscape pantai untuk mencari sosok untuk bertanya, dan gadis itu pun berseru senang ketika melihat seseorang yang sedang berada di atas jet ski mendekat ke bibir pantai.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Audriana pun berlari kecil penuh semangat menuju air jernih itu. Ia ingin bertanya dimanakah gerangan dirinya berada saat ini, sekaligus ingin meminjam ponsel bila memungkinkan.

Gadis itu tidak memusingkan kenapa dan bagaimana ia bisa sampai di tempat indah ini, yang terpenting baginya adalah ia harus pulang.

Namun derap langkah kaki jenjang itu pun sontak melambat dan terhenti, ketika Audriana menyadari siapa sosok lelaki bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek yang kini telah turun dari jet ski. Lelaki itu berjalan dengan langkah tegapnya menuju Audriana berdiri dengan tubuh yang menegang kaku.

"Kamu sudah bangun?" Lelaki itu membuka kaca mata hitamnya dan mengamati Audriana dari atas kepala hingga ujung kaki dengan manik hijau cemerlangnya. Sebuah devil's smirk terpulas di bibirnya yang pink pucat.

"Siapa yang menyangka kalau warna putih yang membosankan bisa terlihat begitu seksi di tubuhmu, kelinci kecil?" Tangan kekarnya pun terentang ke depan, bermaksud untuk menjangkau tubuh berlekuk indah yang seketika dan lagi-lagi membuatnya berhasrat.

Audriana mengelak dan cepat-cepat membalikkan badannya, lalu berlari sejauh yang ia bisa untuk menghindari monster iblis yang telah menyekap dirinya serta menjadikannya budak nafsu.

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang