27. Pernyataan

432 8 0
                                    

Hilang sudah niatan Jaxton untuk bekerja di atas pesawat dalam perjalanan pulang dari Maldives menuju Jakarta.

Meskipun sejak tadi ia sudah menahan diri untuk tidak membawa Audriana ke kamar pribadinya, namun semuanya itu tak berguna ketika ucapan Lexi si pramugari sialan yang membuat wanitanya murka dan mereka pun terjebak di kamar ini.

Jaxton sudah melucuti seluruh baju Audriana beserta pakaian dalamnya, dan kini bibirnya sedang asik menghisap puncak dada yang kenyal merah muda itu.

Ada beberapa jejak cinta kemerahan di sekitar dada bulat itu, dan jumlahnya pun akan terus bertambah mengingat lelaki yang membuatnya begitu beringas.

Jaxton bukan saja memberikan tanda itu di area dada, tapi juga di leher, perut, dan paha Audriana, seakan senagaja ingin memberitahukan kepada seluruh dunia bahwa wanita ini telah menemukan pemiliknya.

"Baby, tubuhmu lembut sekali..." suara serak Jaxton mengalun dengan seksi seiring dengan gerakan tangannya yang terus bergerilya dan hinggap di sekujur tubuh Audriana.

"My squisy..."

"Uhh... hhh... Jaxton... " Desahan manja Audriana membuat Jaxton semakin mabuk kepayang. Satu jemarinya yang besar dan hangat menangkup inti gairah gadis itu yang dan membongkar celah surga dengan gerakan jari yang erotis, membuat Audriana tak tahan dan menjeritkan namanya.

"Oh yes. Aku suka jeritanmu, Baby. Menjeritlah lebih keras lagi." Jaxton mencabut jarinya dari celah kenikmatan Audriana, lalu menggantinya dengan lidahnya yang menjilat cairan squirt yang keluar dan tumpah membasahi pahanya..

"Ssshh... Jaxton... " Audriana selalu dibuat melayang jika Jaxton mulai memainkan lidahnya di lembah lembut dan hangat miliknya. Harus ia akui bahwa lelaki ini sangat mahir dalam teknik-teknik bercinta. Bahkan baru foreplay saja, hasrat Audriana sudah begitu meluap-luap terseret oleh arus yang dihembuskan Jaxton.

"Kau sudah membuatku ketagihan, Baby..." gumannya sembari terus menjilati dan mengulum klitoris Audriana dengan rakus, seperti seorang anak kecil yang sedang menjilati es krim dingin yang lezat di musim panas.

"Hahh... ahh, Jaxton. Stoop... please..."

Erangan nikmat dan ucapan Audriana yang bertolak belakang itu membuat Jaxton semakin buas melahap daging lembut dan hangat itu. Lidahnya bergerak-gerak liar, erotis dan memabukkan.

"Damned. Kenapa milikmu bisa senikmat ini, Audriana?!" Desah Jaxton frustasi. "Aku tak bisa berhenti melahapmu, Baby. Ini terlalu nikmat."

Audriana menjerit kembali untuk yang kedua kalinya, dibarengi oleh semburan sungai kecil di bawah tubuhnya. Jaxton menghisap semua cairan itu hingga habis tanpa tersisa satu tetes pun.

Audriana memejamkan mata dengan napas yang tersengal-sengal akibat pelepasan dua kali. Belum pulih dari terjangan orgasme, Audriana merasakan sebuah benda yang panjang, besar dan keras menusuk bagian kewanitaannya dengan kuat.

"Uhhhhkk... hahhh..." Desahannya kembali terdengar disertai ringisan antara nyeri dan nikmat, ketika senjata besar Jaxton memenuhi dirinya.

"Aaahhh... this is so good," racau Jaxton sambil mengecup dada Audriana dan menggigit puncaknya. "Fuck!" Umpatnya keras ketika mulai menggerakkan tubuhnya dengan gerakan maju mundur yang membuat gesekan nikmat antara dirinya dan Audriana.

Batang besar Jaxton itu menyentuh semua titik-titik sensitif yang ada pada bagian kewanitaan Audriana, sehingga membuat gadis itu seakan dihempaskan oleh kenikmatan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Tiba-tiba saja Jaxton menghentikan gerakannya, membuat Audriana mengernyit heran dan kecewa. "Jaxton? Kenapa... hhh... kamu berhenti?" tanyanya bingung diantara napasnya yang memburu karena gairah.

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang