12. Bercinta

2.7K 27 0
                                    

Dengan satu tangan yang berada di belakang kepala Audriana, Jaxton memagut bibir manis itu dengan penuh gairah. Lidahnya yang basah dan hangat terus mengembara, menyapu seluruh isi mulut Audriana tanpa melewatkan setitik pun.

Sementara satu tangannya yang lain tak berhenti bergerilya di pusat inti gairah Audriana yang lembut. Awalnya hanya untuk mengusap-usap secara perlahan, namun kemudian jari telunjuknya dengan nakal menyusuri lipatan labia Audriana dengan gerakan naik-turun yang seduktif, menghantarkan gelenyar-gelenyar aneh serta sensasi yang membuat gadis itu merinding.

Lagi-lagi Jaxton membuat Audriana kehabisan pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh paru-parunya. Ganasnya kecupan lelaki itu membuat Audriana megap-megap kehabisan napas.

"Ummpp... mmpph!!" Audriana berusaha melepaskan bibirnya dari terkaman Jaxton yang sebuas hewan liar, namun lelaki itu selalu saja tak memperdulikan dirinya yang sudah hampir pingsan.

Kunang-kunang mulai beterbangan di kepalanya yang mulai terasa berat, ketika akhirnya lelaki itu melepaskan pagutannya. Audriana yang menghirup udara dengan rakus pun kini terbaring lemah di atas pasir dengan memejamkan matanya.

Sentuhan sensual jemari Jaxton di bagian bawah tubuhnya berusaha ia abaikan dengan berkonsentrasi menghirup udara. Namun hal itu ternyata tidak berlangsung lama.

Audriana terkesiap ketika jemari itu tiba-tiba saja digantikan oleh benda basah dan lembut. Sontak ia pun mengangkat wajah dan membelalakkan matanya ketika melihat kepala dengan rambut kecoklatan milik Jaxton yang sudah berada di antara kedua pahanya.

Audriana cepat-cepat menggigit bibirnya menahan erangan yang mendesak keluar dari tenggorokan, namun gerakan lincah lidah Jaxton membuatnya napasnya tercekat dan serta merta menerbangkan dirinya ke atas awan.

Ini adalah kali kedua Jaxton menyecap taman surgawinya setelah waktu itu atas meja makan, dan kali kedua Audriana terbawa arus hasrat yang membuatnya porak-poranda.

"Aaaa..."

Jaxton menyunggingkan devil's smirk-nya kala mendengar erangan manis yang akhirnya terlontar juga dari mulut Audriana. Ia tahu wanita ini menyukai jika bagian lembut merekahnya ini dimanjakan sejak ia melakukannya di meja makan kemarin.

Hal yang baru pertama kali ia lakukan kepada wanita, dan Audriana-lah satu-satunya wanita yang ingin ia berikan privilige ini.

"Euungh... he-hentikan..." Tanpa sadar, kedua tangan Audriana telah bertengger di kepala Jaxton, dengan jemari yang terselip di antara kelebatan rambut coklat berombak itu.

Permintaan itu justru menjadi pemicu bagi lidah Jaxton untuk bergerak semakin liar. Bahkan kini bibirnya pun ikut bergerilya, mengulum dan menghisap tonjolan kecil klitoris Audriana hingga membuat gadis itu semakin menggelinjang tenggelam dalam kenikmatan.

"Hhh... Jaxton!" Audriana pun menjeritkan nama lelaki yang telah membuat dirinya diterpa gelombang hasrat yang telah meniup segala kewarasannya hingga terbang entah kemana. Aliran sungai kecil seketika mengalir dengan deras dari bagian bawah tubuhnya yang berkedut-kedut.

Jaxton menggeram puas, dan segera menyambut orgasme yang dirasakan Audriana dengan antusias. Ia menyapu dan menghirup segalanya dengan rakus hingga habis tak bersisa, seakan hidup dan matinya bergantung pada hal itu.

Kenikmatan yang ia dapatkan dari seluruh tubuh Audriana membuat Jaxton tak dapat lagi mengontrol nafsunya yang sudah meledak sejak melihat Audriana yang mengenakan bikini seksi berwarna putih.

Dengan cepat, ia pun menurunkan celana pendeknya untuk membebaskan miliknya yang sejak tadi sudah menegang maksimal. Namun tidak seperti biasanya, Jaxton tidak langsung menghujamkan batang besarnya ke dalam celah sempit Audriana.

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang