44. Night Gala (2)

673 11 0
                                    

"Jangan terlalu banyak tersenyum!"

Audriana mengernyit saat mendengar bisikan di telinganya. Sontak ia pun menatap wajah lelaki tampan bertuxedo hitam yang sejak tadi tak pernah sedetik pun melepaskan cengkeraman di pinggangnya.

"Memangnya kenapa?" Tanya Audriana tidak mengerti. "Aku hanya senyum kepada wartawan, kok. Kan biar hasil foto kita jadi bagus," cengirnya.

"Senyum kamu terlalu cantik, dan aku tidak rela jika banyak lelaki yang bisa menikmatinya!" Balas Jaxton gusar. "Mereka akan mulai membayangkanmu dalam imajinasi liar mereka, Baby. Aku juga laki-laki," tegasnya.

"Lalu aku harus bagaimana? Cemberut?" Cetus Audriana yang mulai ikut-ikutan kesal.

"Cukup berwajah datar saja sama sepertiku," sarannya sambil menatap bibir Audriana yang menggoda. Ah, seandainya mereka sedang tidak menjadi pusat perhatian, pasti saat ini Jaxton sudah menerjang bibir itu dan melahapnya dengan penuh nikmat.

Audriana berdecih. "Jangan berlebihan, Jaxton. Itu cuma senyum! Kalau kita berdua sama-sama berwajah lempeng seperti sikat gigi, pasti aku yang akan dihujat karena tak pantas untuk bersanding dengan CEO Quinn Entertainment yang tampan dan mempesona para wanita ini," guraunya.

Sambil mengecup ubun-ubun kekasihnya, Jaxton pun berucap, "jika ada yang berani menyusahkanmu, maka akan kupastikan hidupnya hancur berantakan. Tenang saja."

Audriana sedikit merinding mendengar perkataan Jaxton yang meskipun diucapkan dengan nada santai namun pada kenyataannya tidak seringan kedengarannya.

Audriana bahkan sempat ketakutan ketika kemarin ia sedang berkuda santai menaiki Camelia dan berjalan-jalan melewati kandang Hercules. Gadis itu memutuskan untuk berhenti sejenak dan memberanikan diri melihat Harimau Benggala itu lebih dekat.

Namun betapa terkejutnya Audriana ketika pandangannya tak sengaja tertuju kepada sobekan kain bercorak hijau motif abstrak terlihat di antara rerumputan di dekat Hercules!

Audriana masih mengingat siapa pemilik baju dengan motif itu. Tidak akan pernah hilang dari ingatannya tentang lelaki tambun yang menjemput dirinya dengan sebuah mobil setelah Bagas munculiknya. Lelaki yang menatapnya penuh sorot mesum, dan mengenakan baju bermotif sama dengan sobekan kain di dekat Hercules!

Ketakutan, Audriana pun berlari kembali ke arah Camelia dan menaikinya. Gadis itu memacu kudanya dengan perasaan yang tak menentu. Beragam pikiran menakutkan bersliweran di dalam otaknya.

Apakah orang itu telah tewas dicabik oleh Hercules? Apakah Jaxton yang sengaja mengurungnya di kandang hewan buas itu??

Lelaki itu memang sempat membuat Audriana kesal ketika dengan sengaja ia menyentuh dada gadis itu saat Bagas menyuruhnya untuk mengikat tangannya. Dia juga adalah kaki tangan Bagas dalam aksi penculikan dirinya beberapa hari yang lalu.

Namun bukan berarti hukuman yang diberikan untuknya adalah menjadi santapan Hercules, kan??

"Baby, ada apa?"

Suara lembut namun maskulin milik Jaxton menghempaskan lamunan Audriana yang melanglang buana tak tentu arah.

"Um? Ah, tidak ada apa-apa..." Audriana berusaha tersenyum untuk menghilangkan kegugupannya. Entah kenapa gadis itu sedikit merasa merinding pada sentuhan Jaxton di bahunya yang terbuka.

Sepasang pundak indah dengan tulang selangkanya yang menonjol menawan itu terekspos dalam balutan kulit kuning langsat. Jaxton bukannya tak memperhatikan bagaimana para lelaki yang berada di sini memperhatikan calon istrinya dengan penuh minat.

Naluri petarungnya ingin sekali mengajak berduel semua lelaki yang menatap Audriana. Ah!! Beginikah rasanya mencintai wanita yang kecantikannya nyaris sempurna?? Harus bersiap menghadapi wajah-wajah mesum yang entah pikiran kotor apa yang bercokol di dalam pikiran mereka!

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang