55. Singa

897 13 2
                                    

"Baby, wake up..."

Audriana melenguh pelan ketika merasakan beberapa kecupan yang mendarat di leher dan pipinya. "Jaxton, aku masih mengantuk," protesnya saat Jaxton dengan sengaja terus mengecupnya dengan bertubi-tubi untuk membangunkan wanita itu.

"Waktunya minum susu soremu, Baby. Kamu harus menjaga asupan gizimu dan juga anak kita." Kini kecupan Jaxton pun beralih ke perut Audriana yang masih datar.

Setelah mengetahui kekasihnya mengandung anak mereka, Jaxton-lah yang selalu menyiapkan segelas susu kehamilan untuk Audriana dua kali dalam sehari.

Audriana pun hanya bisa menghembuskan napas kesal, namun ia luluh juga melihat bagaimana Jaxton mengecup perutnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Audriana menjulurkan tangannya untuk menyentuh dan membelai rambut coklat gelap Jaxton yang tebal namun terasa lembut di jemarinya.

"Hmm... nanti kalau Jaxton Junior sudah lahir, aku akan berebut perhatianmu dengan anakku sendiri!" Cetus lelaki itu sambil cemberut.

"Well, sepertinya kamu harus rela, Mr. Quinn," sahut Audriana sambil terkikik geli saat lidah Jaxton bermain-main dan menjilati pusarnya.

"Jaxton??" Audriana menatap sayu kekasihnya ketika lelaki itu membuka celana dalamnya sebelum pahanya lebar-lebar.

"Jangaan!" Serunya cemas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Kedua tangannya digunakan untuk menutup bagian yang telah terekspos karena tidak tertutup celana dalam.

"Aku tidak akan menidurimu, Baby. Aku cuma ingin mencicipimu sedikit. Please??" Jaxton memberikan kecupan pada bagian punggung tangan Audriana yang digunakan untuk menutupi area kewanitaannya.

"Kamu janji?"

"Ya, aku janji. Aku juga tidak mau ada sesuatu yang terjadi pada anak kita."

Audriana mengangguk pelan, lalu menarik tangannya dari bagian tubuh yang membuat pandangan Jaxton berbinar-binar menatapnya. Tanpa buang waktu lagi, lelaki itu pun langsung membenamkan bibir dan lidahnya di sana. Awalnya ia mengecup bagian labia dengan rakus dan memberikan gigitan-gigitan kecil yang membuat Audriana tak tahan untuk mengeluarkan suara desahan.

Lalu berlanjut dengan menjilati belahannya dari bawah ke atas. Menggoda dengan lidahnya yang mahir hingga Audriana pun menggelinjang dibuatnya.

"Hhh... Jaxton..."

Wanita itu memejamkan kedua matanya saat Jaxton semakin liar bergerak di bawah sana. Geloranya mulai tersulut, dan hujan rintihan-rintihan mesra pun terus terlontar dari bibirnya.

Jaxton menghisap klitoris Audriana lalu menjepitnya dengan bibirnya, membuat Audriana semakin terisak tenggelam dalam kenikmatan. Saat Jaxton mulai menggunakan jari tangannya untuk ikut bermain dalam permainan panas ini, Audriana menjerit dan melengkungkan tubuhnya berbarengan dengan aliran sungai kecil yang mengalir deras dari dalam dirinya.

Jaxton menyambut pelepasan itu dengan menghirup segalanya penuh dahaga, tanpa menyisakan setetes pun yang tersisa.

"Boleh sekali lagi?" Tanya Jaxton sambil tersenyum nakal. "Aku masih belum puas, Baby."

Audriana menggeleng kuat-kuat. "Tidak boleh!" Serunya seraya mendorong bahu Jaxton hingga membuat lelaki itu duduk di ranjang dengan wajah kecewa.

Tiba-tiba senyum manis menghiasi wajah wanita itu, membuat Jaxton terpukau.

"Jangan menggodaku dengan senyum manismu, Baby. Aku takut tak bisa menahan diri," ucap lelaki itu dengan wajah yang merana.

Audriana tertawa geli. Kadang-kadang lucu juga mengerjai lelaki yang ia tahu memiliki hasrat yang selalu meledak-ledak dan seringkali membuatnya kewalahan untuk mengimbangi nafsu tak berujung Jaxton.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang