25. Player

731 15 0
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Jaxton dan Audriana kembali ke Indonesia setelah tiga hari berlibur di Pulau Voalla Bay Atol, Maldives..

Berbeda dengan kedatangannya dulu ke pulau pribadi milik Jaxton Quinn ini yang berada dalam kondisi terpaksa dan sedang dalam keadaan tak sadarkan diri karena Jaxton yang membiusnya, kepulangannya ke Indonesia kali ini tentu saja Audriana dalam keadaan yang sadar tanpa bius apalagi pemaksaan.

Gadis itu terlihat antusias ketika sebuah helikopter kembali menjemput mereka menuju ke  Bandara Internasional Velana, Male.

Gadis itu pun melongo ketika turun dari helikopter dan Jaxton membawanya masuk ke sebuah pesawat berukuran sedang yang tak begitu jauh dari landasan helipad.

"Kau memiliki pesawat pribadi?!" Seru Audriana kaget, ketika Jaxton membantunya menaiki tangga menuju pesawat itu.

"Ck. Jangan berlebihan, Audriana. Ini cuma pesawat," ledek Jaxton yang terkekeh pelan melihat bagaimana mata bening gadis itu membelalak sempurna dengan cara yang menggemaskan.

"Just stop being cute, will you? Aku harus bekerja di dalam pesawat setelah meliburkan diri selama tiga hari di waktu hari kerja. Jika kau selalu bertingkah semenggemaskan ini, aku tidak akan pernah bisa fokus menyelesaikan pekerjaan dan hanya akan menyetubuhimu di sepanjang perjalanan," ucapnya sembari menggeram dan mencubit gemas bokong bulat seksi Audriana yang dilapisi celana hot pants jeans.

Audriana hanya bisa menunduk malu ketika Jaxton mengucapkannya di depan para kru pesawat yang sedang berbaris rapi menyambut mereka di dalam kabin. Kru yang memang orang Indonesia itu hanya tersenyum tipis mendengar perkataan mesum atasan mereka dan tetap bersikap ramah serta sangat hormat kepada Audriana.

Pesawat pribadi milik Jaxton Quinn ini sangat mewah, memiliki beberapa kursi dua seat yang empuk dengan meja dan saling berhadapan, sofa panjang yang untuk bersantai sambil menonton sebuah televisi berlayar lebar, juga meja setengah lingkaran dengan beberapa kursi kecil yang mengelilinginya.

Semua kurs-kursi itu sangatlah empuk dan nyaman, membuat Audriana tanpa sadar tertidur selama setengah jam di samping Jaxton yang masih sibuk di depan laptop dengan pekerjaannya.

"Mau kemana?" Jaxton mengerutkan keningnya dengan raut tidak suka, ketika Audriana baru terbangun dan berdiri dari kursinya.

"Mau ke toilet sebentar," sahut gadis itu.

Jaxton mengangguk kecil, lalu kembali memfokuskan pandangannya kepada layar laptop di hadapannya. "Jangan terlalu lama atau aku akan menyusulmu ke sana."

Audriana hanya mendengus pelan mendengarnya. Ah, penerbangan ini membosankan sekali! Sejak tadi Jaxton hanya sibuk berkutat dengan pekerjaannya, padahal Audriana membutuhkan teman untuk mengobrol santai.

"Wah, aku benar-benar cemburu sama wanita yang menemani Mr. Quinn. Ah! Padahal aku berharap bisa kembali merasakan bagaimana batang kerasnya itu menyodokku. Uh, rasanya nikmat sekali."

Telinga Audriana mendadak panas mendengar sebuah suara yang berasal dari area kitchen. Jiwa keingintahuannya yang amat tinggi membuat gadis itu membatalkan niatnya untuk masuk ke dalam bilik toliet, dan malah memutuskan diam-diam mencuri dengar perbincangan antara dua pramugari yang sedang berdiri membelakanginya di depan kitchen set.

"Husst, Lexi! Jangan berkata yang akan membuatmu berada dalam masalah! Kau tahu sendiri bagaimana Mr. Quinn akan bersikap jika mendengar ucapanmu!" Tegur pramugari satunya kepada Lexi yang hanya cengengesan.

"Mr. Quinn sudah mengatakan kepada kita semua bahwa beliau adalah kekasihnya, dan kita semua harus menghormati Nona Audriana. Apa yang akan terjadi jika beliau mendengar perkataan tidak senonohmu dan mengadukannya kepada Mr. Quinn, ha? Kau bukan hanya dipecat, tapi beliau akan memastikan tidak akan ada satu pun maskapai yang akan menerimamu bekerja di perusahaan mereka!"

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang